Pengertian Metode Diskusi Kelompok

Sementara untuk tingkat SMP dan SMA, pola pikir deduktif sudah semakin ditekankan. c Semesta Pembicaraan Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, maka matematika yang disajikan dalam jenjang pendidikan juga dalam kekomplekan semestanya. d Tingkat Keabstrakan Seperti pada poin sebelumnya, tingkat keabstrakan matematika juga harus menyesuaikan perkembangan intelektual siswa.

3. Metode Diskusi Kelompok Teknik Tutor Sebaya

a. Pengertian Metode Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok merupakan gabungan dari dua kata, diskusi dan kelompok. Secara harfiah diskusi diartikan sebagai “kegiatan yang melibatkan individu yang terlibat didalamnya untuk saling tukar menukar pengalaman, informasi dalam rangka memecahkan masalah;” 33 sedangkan kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih untuk suatu kerja atau suatu tujuan. Jadi diskusi kelompok erat kaitannya dengan belajar dapat diartikan sebagai sekelompok siswa yang mengerjakan pelajaran secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. 34 Menurut Sumi ati dalam buku metode pembelajaran adalah “satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan keterampilannya.” 35 Dari beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode dikusi kelompok adalah: metode atau cara penyajian suatu pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang berupa pernyataan atau pertanyaan bersifat problematis untuk dibahas atau dipecahkan secara bersama. 33 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, Cet.VII, h.5. 34 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet.II, h.89. 35 Sumiati dan Asra, “Metode... , h.141. Diskusi Kelompok pada dasarnya memecahkan persoalan secara bersama, artinya setiap orang turut memberikan sumbangan pikiran dalam memecahkan persoalan tersebut, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik sebab cara belajar sendiri di rumah sering menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Untuk mengatasinya divariasikan dengan cara belajar bersama dengan teman yang paling dekat belajar kelompok. Pengorganisasian murid-murid menjadi kelompok, memainkan peranan penting agar hasil belajar dapat mencapai hasil yang memuaskan. Maka dalam membentuk kelompok kita dapat menggunakan berbagai argumentasi; Ditinjau dari lamanya suatu kelompok berfungsi, kita membedakan adanya: 36 a Kelompok Permanen Long Term Group; misalnya kelompok yang dibentuk untuk selama satu tahun. b Kelompok Temporer Short Term Group; misalnya kelompok yang dibentuk hanya untuk selama satu atau dua jam pelajaran dan lain sebagainnya. Ditinjau dari komposisi anggota kelompok, kita membedakannya menjadi kelompok heterogen dan kelompok homogen. Kemudian kelompok heterogen dan kelompok homogen dapat pula dilanjutkan pembagiannya ke dalam bentuk sebagai berikut: Kelompok heterogen menurut jenis kelamin, kelompok heterogen menurut taraf kecerdasan, kelompok homogen jenis kelamin, dan kelompok homogen menurut taraf kecerdasan. Membentuk suatu kelompok murid, yang terbaik adalah setelah kelompok terbentuk, semua anggota kelompok itu dapat bekerja sama secara harmonis. Trianto dalam bukunya memberikan langkah-langkah penyelenggaraan metode diskusi yaitu sebagai berikut: 37 36 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar..., h.92. 37 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, h.118. Tabel 2.1 Langkah-langkah Penyelenggaraan Diskusi Tahap Kegiatan Guru 1.Menyampaikan tujuan dan mengatur siswa a. Menyampaikan Pendahuluan a.Motivasi b.menyampaikan tujuan dasar diskusi c.apersepsi b. Menjelaskan tujuan diskusi 2. Mengarahkan Diskusi Memberikan petanyaan awal topik materi. 3.Menyelenggarakan Diskusi Membimbing mengarahkan diskusi. 4.Mengakhiri Diskusi Menutup diskusi. 5. Melakukan tanya jawab singkat Membantu siswa membuat rangkuman diskusi dan tanya jawab singkat. Belajar kelompok ini diperlukan sekali bagi siswa yang mendapat tugas untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa.

b. Kriteria Diskusi Kelompok yang Baik

Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan matemateka realistik Indonesia (PMRI) dalam mengurangi kecemasan belajar matematika siswa

10 54 109

Upaya peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan pendekatan belajar bermakna (meaningful learning): penelitian tindakan kelas di SMP Waskita Madya Kota Tangerang

0 10 96

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama : Penelitian Tindakan Kelas Di SMP Islamiyah Ciputat

2 36 108

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Gasal Smp N

0 2 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Gasal Smp

0 1 11

EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SEBAYA Efektifitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Sebaya Untuk Mengurangi Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa SMA.

0 2 17

PENDAHULUAN Efektifitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Sebaya Untuk Mengurangi Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa SMA.

0 5 12

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE GROU (5)

0 1 4

Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkat

0 0 12

PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR S

0 0 11