h. 100 Peranan DPRD Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Tentang

lembaga legislatif yang menampung aspirasi masyarakat, sering menerima keluhan mengenai pelayanan publik yang tidak baik. Kunjungan pansus 28 dalam masa kerjanya ke pemerintah Kota Yogyakarta, karena kota Yogyakarta sudah mempunyai peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah Kota Yogyakarta menjadi tolak ukur dalam pembuatan peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik di Bekasi. Kota Yogyakarta juga merupakan kota yang berkembang dalam pelaksanaan otonomi daerah, dan pada saat rancangan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik diajukan kepada pemerintah Propinsi, peraturan daerah ini merupakan peraturan daerah pertama di Jawa Barat atau di Indonesia untuk tingkat KabupatenKota. 22 Raperda tentang penyelenggaraan pelayanan publik yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan walikota, oleh walikota di buat edaran sebagai bentuk sosialisasi raperda kepada instansi terkait yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik, yaitu SKPD yang didalamnya ada unsur dinas, kecamatan, kelurahan, edaran ini diberikan tiga bulan sebelum pengesahan raperda. 23 Menjadi kelemahan pemerintah daerah dalam melakukan sosialisasi raperda kepada masyarakat, kurangnya copy edaran kepada masyarakat, karena edaran hanya sampai kepada pihak instansi yang terkait. Sehingga saat perda di sahkan 22 Data Diambil Dalam Risalah Rapat paripurna Penetapan dan Penandatangan Hasil Pembahasan Panitia Khusus 28 dan Persetujuan DPRD Kota Bekasi Tentang Laporan Perhitungan Anggaran LPA Tahun Anggaran 2006, Bekasi,22 Agustus 2007, Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi 2007. 23 Wawancara Pribadi dengan anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 yang merupakan ketua pansus 28 dalam pembentukan perda ini, yaitu Ir. Muhammad Hasim Afandi, Bekasi 2 juni 2010 banyak masyarakat yang tidak menyadari adanya peraturan daerah yang baru dibuat. Pengesahan raperda menjadi peraturan daerah tentang pelayanan publik juga berjalan baik dalam rapat paripurna, pansus 28 merekomendasikan kepada pihak eksekutif agar secepatnya membentuk BPPT sebagai pemberdayagunaan pelayanan kepada masyarakat, pengelola seluruh bentuk pelayanan dan perijinan menjadi kewenangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang ada di Kota Bekasi, dengan mengindahkan asas dan prinsip : asas kepastian hukum, asas transparansi, asas partisipatif, asas kepentingan umum, asas profesionalisme, asas kesamaan hak, asas keseimbangan hak dan kewajiban, prinsip kesederhanaan, prinsip kejelasan, prinsip kepastian waktu, prinsip akurasi, prinsip keamanan, tanggung jawab, prinsip kelengkapan sarana dan prasarana, prinsip kemudahan akses, prinsip kedisiplinan, kesopanan, keamanan dan prinsip kenyamanan. 24 Dalam rapat paripurna Ketua DPRD Kota Bekasi meresmikan paraturan daerah kota bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik. Rapat paripurna ini di hadiri oleh ketua DPRD, dan wakilnya, Wali Kota Bekasi, dan Wakilnya, anggota DPRD Kota Bekasi, sekertaris Daerah Kota Bekasi, perangkat pemerintah daerah, seluruh camat dan lurah se Kota Bekasi, lembaga swadaya masyarakat LSM yang ada di Kota Bekasi, kapolres Kota Bekasi dan lain-lain. DPRD kota Bekasi melihat bahwa peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik ini, penting untuk masyarakat. Ini juga merupakan implementasi dari UU N0.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 24 Ibid yang menuntut adanya SPM, DPRD juga menetapkan SPM pelayanan dan perizinan 14 hari kerja. 25 Pada tanggal 22 Agustus 2007 Walikota Bekasi mengesahkan dan menetapkan peraturan daerah tentang penyelenggaraan publik berlaku di Kota Bekasi dengan nomor 13 dan No. LD 12 seri A 26 . Besar harapan agar adany peraturan daerah Kota Bekasi tentang pelayanan publik bisa meningkatkan pelayanan publik di Kota Bekasi. Dalam peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik disebutkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, danatau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelnggara pelayanan publik. 27 Dalam peraturan daerah kota bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik maka diterapkan standar pelayanan umum yang di amanatkan dalam UU 32 Tahun 2004, peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik, jenis pelayanan dasar selain perizinan antara lain: seperti: 1. Pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk KTP 25 Wawancara Pribadi dengan anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 yang merupakan ketua pansus 28 dalam pembentukan perda ini, yaitu Ir. Muhammad Hasim Afandi, Bekasi 2 juni 2010 26 Nevi Somadireja, Lensa Wakil Rakyat Sebuah Perjalanan Aspirasi Warga Kota Bekasi Anggota DPRD Kota Bekasi Masa Bhakti 2004-2009 Bekasi: Sekretariat DPRD Kota Bekasi, 2009, h. 175 27 Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 13 tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kota Bekasi, h, 6 2. Pelayanan pembuatan kartu keluarga KK 3. Pelayanan akta perkawinan 4. Pelayanan akta lahir 5. Pelayanan pembuatan rekomendasi pendirian rumah ibadah 6. Pelayanan pembuatan rekomendasi pendirian sekolah swasta 7. Pelayanan pendaftaran organisasi sosial, LSM dan yayasan 8. Pelayanan pemberian tanda lapor orang asing 9. Pelayanan pemberian surat pengantar keringanan pengobatan ke rumah sakit 10. Pelayanan pemberian rekomendasi adopsi anak 11. Pelayanan pemberian rekomendasi pengumpulan sumbangan untuk korban bencana. Jenis pelayanan pemberian perizinan antara lain seperti: 1. Pelayanan pemberian izin mendirikan bangunan 2. Pelayanan pemberian izin lokasi 3. Pelayanan pemberian izin trayek 4. Pelayanan pemberian izin gangguan 5. Pelayanan pemberian izin usaha perdagangan 6. Pelayanan pemberian izin reklame 7. Pelayanan pemberian izin penelitian survey riset dan PKL 8. Pelayanan pemberian izin undian

C. Sosialisasi Peraturan Daerah Tantang Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan peraturan daerah yang telah diundangkan dalam lembaran daerah. Masyarakat Kota Bekasi dan pihak-pihak yang terkait harus mengetahui tentang peraturan daerah yang berlaku sebagai syarat untuk melaksanakan dan mematuhinya. Menurut Ir. Muhammad Afandi anggota DPRD Kota Bekasi dan juga merupakan ketua pansus, sebenarnya bukanlah tugas DPRD dalam mensosialisasikan, karna tugas DPRD itu, legislasi, controling dan budgeting. Dan DPRD melihat dalam perda pelayanan publik ini, pihak yang lebih bertanggungjawab dalam mensosialisasikan adalah BPPT, dinas-dinas dan instansi terkait seperti kelurahan dan kecamatan yang lebih bersinggungan kepada masyarakat dalam perizinan dan pelayanan. 28 Kelemahan DPRD memang kurang mensosialisasikan Peraturan daerah yang dibuatnya, sebenarnya sebelum peraturan daerah disahkan saat sidang paripurna, sudah ada edaran dari pihak eksekutif yang diberikan kepada instansi yang terkait pelayanan publik. Sehingga tiga bulan saat peraturan daerah ini 28 Wawancara Pribadi dengan anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 yang merupakan ketua pansus 28 dalam pembentukan perda ini, yaitu Ir. Muhammad Hasim Afandi, Bekasi 2 juni 2010 disahkan sudah ada sosialisasi dari pihak terkait kepada masyarakat, dan hal ini yang tidak dilakukan walaupun dilakukan hanya sedikit masyarakat yang tahu. 29 DPRD Kota Bekasi mensosialisasikan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan publik dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya didaerah pemilihannya. Ini disebut dengan Masa Reses, setiap anggota DPRD yang terdiri dari beberapa anggota terpilih lewat daerah pemilihan yang berbeda-beda, jika DPRD mensahkan produk peraturan daerah maka anggota DPRD tersebut mensosialisasikan ke daerah pemilihannya pada masa reses tersebut. Masa reses dilaksanakan pada hari kerja selama enam hari dalam bentuk kunjungan kemasyarakat, 30 Hal ini yang kemudian kurang efektif untuk mensosialisasikan perda karena dilaksanakan pada hari kerja disaat masyarakatnya mempunyai aktivitas sendiri. Pada saat sidang paripurna pengesahan peraturan daerah Kota Bekasi dihadiri oleh pejabat daerah, struktur pemerintahan daerah dan elemen masyarakat. Ini juga merupakan sosialisasi peraturan daerah, dari yang hadir tersebut bisa mensosialisasikan kembali kepada masyarakat Bekasi. DPRD Kota Bekasi juga mensosialisasikan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik melalui media yang ada di Kota Bekasi. Media massa seperti koran Radar Bekasi yang slalu mempublikasikan kegiatan pemerintah daerah. Dan juga lewat buletin swara DPRD yang hadir tiap bulannya, dan menjelaskan peraturan daerah yang berhasil disahkan DPRD. 29 Ibid 30 Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi N0.26174.2DPRD2006, h.75