Sosialisasi Peraturan Daerah Tantang Penyelenggaraan Pelayanan Publik

disahkan sudah ada sosialisasi dari pihak terkait kepada masyarakat, dan hal ini yang tidak dilakukan walaupun dilakukan hanya sedikit masyarakat yang tahu. 29 DPRD Kota Bekasi mensosialisasikan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan publik dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya didaerah pemilihannya. Ini disebut dengan Masa Reses, setiap anggota DPRD yang terdiri dari beberapa anggota terpilih lewat daerah pemilihan yang berbeda-beda, jika DPRD mensahkan produk peraturan daerah maka anggota DPRD tersebut mensosialisasikan ke daerah pemilihannya pada masa reses tersebut. Masa reses dilaksanakan pada hari kerja selama enam hari dalam bentuk kunjungan kemasyarakat, 30 Hal ini yang kemudian kurang efektif untuk mensosialisasikan perda karena dilaksanakan pada hari kerja disaat masyarakatnya mempunyai aktivitas sendiri. Pada saat sidang paripurna pengesahan peraturan daerah Kota Bekasi dihadiri oleh pejabat daerah, struktur pemerintahan daerah dan elemen masyarakat. Ini juga merupakan sosialisasi peraturan daerah, dari yang hadir tersebut bisa mensosialisasikan kembali kepada masyarakat Bekasi. DPRD Kota Bekasi juga mensosialisasikan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik melalui media yang ada di Kota Bekasi. Media massa seperti koran Radar Bekasi yang slalu mempublikasikan kegiatan pemerintah daerah. Dan juga lewat buletin swara DPRD yang hadir tiap bulannya, dan menjelaskan peraturan daerah yang berhasil disahkan DPRD. 29 Ibid 30 Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi N0.26174.2DPRD2006, h.75

D. Peranan DPRD Dalam Pengawasan Peraturan Daerah Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Publik Sebagai unsur penyelenggara pemerintah di daerah, DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Tugas dan wewenang pengawasan DPRD secara khusus tercantum dalam UU No 32 Tahun 2004 pasal 24 ayat 1C yang berbunyi : “ DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang- undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama internasional di daerah” 31 Mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh eksekutif. DPRD menggunakan hak dan kewenangan seperti hak penyelidikan, hak meminta keterangan, hak bertanya, dan hak menyatakan pendapat, dengan keseluruhan mekanisme yang diatur oleh peraturan tata tertib dewan. 32 Pengawasan bertujuan untuk mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, serta mengembangkan checks dan balances antara lembaga legislatif dan eksekutif demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. 31 Lihat pasal-pasal UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 32 Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik Fisip Universitas Indonesia Dengan badan Perencanaan Daerah Provinsi Jakarta, dalam Penelitian Peran Dan Fungsi DPRD Di Era Reformasi Jakarta: Depok, 2003, h. 18 Pengawasan yang dilakukan DPRD untuk mengawasi produk hukum yang sudah disahkan. Bentuk pengawasan yang dilakukan DPRD dilakukan dengan cara melakukan dengan pendapat, kunjungan jerja, pembentukan panitia khusus dan pembentukan panitia kerja yang dibentuk sesuai dengan peraturan tata tertib DPRD. DPRD dalam melaksanakan pengawasan terhadap peraturan daerah berhak meminta pejabat negara, pejabat pemerintah, atau waraga masyarakat untuk memberikan keterangan tentang suatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan daerah, pemerintah dan pembangunan. Pejabat negara, pejabat pemerintah, atau warga masyarakat yang menolak permintaan untuk memberikan keterangan dapat dipanggil secara paksa, karena merendahkan martabat DPRD. Hal ini diatur dan dijelaskan pada UU No. 22 tahun 2003 Pasal 66 ayat 1, 2 dan 3 bahwa: 33 1. DPRD Provinsi, melaksanakan tugas dan wewenangnya berhak meminta pejabat negara, tingkat provinsi, dan DPRD Kota, pejabat pemerintah kabupatenkota, badan hukum, atau warga masyarakat untu memberikan keterangan tentang sesuatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan daerah, bangsa dan negara. 2. Setiap pejabat negara, pejabat pemerintah provinsi dan kabupatenkota, badan hukum atau warga masyarakat wajib memenuhi permintaan DPRD sebagaimana dimaksud ayat 1. 33 Sadu Wasistiono, Meningkatkan Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, h. 149