yang pasti mengenai peraturan daerah maupun refrensi lain, agar diperoleh suatu jawaban yang pasti.
Secara umum, teknik penulisan laporan hasil penelitian ini mengacu pada buku-buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi, yang
diterbitkan oleh CEQDA Center For Quality devolopmen and Assurance Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press 2008.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menggunakan pembahasan bab per bab. Kemudian dijelaskan sub per sub setiap tema pembahasan. Dengan demikian penulis
menyusun sistematikanya sebagai berikut: Pada bab pertama berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Pada bab kedua akan dibahas tentang DPRD dan Otonomi Daerah, yang berisi pengertian Otonomi Daerah, DPRD Dalam Undang-undang Pemerintahan
Daerah, Refleksi Peran DPRD Dalam Otonomi Daerah. Pada bab ketiga membahas tentang Gambaran Umum Tentang Kota Bekasi
yang membahas, Sejarah Kota Bekasi, Penjelasan Singkat Pemekaran Kota Bekasi Dari Kabupaten Bekasi dan Penjelasan Umum Kota Bekasi .
Pada bab keempat penulis mencoba menganalisis mengenai Faktor Yang Melatar Belakangi Peraturan Daerah Kota Bekasi Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Publik, Peranan DPRD Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Sosialisasi Peraturan Daerah Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Peranan DPRD Dalam Pengawasan peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Pada bab kelima akan ditulis Kesimpulan dan Saran.
BAB II DPRD DAN OTONOMI DAERAH
A. Pengertian Otonomi Daerah
Perjalanan otonomi daerah di Indonesia merupakan isu menarik untuk diamati dan dikaji, karena semenjak para pendiri negara menyusun format negara,
isu menyangkut pemerintahan lokal telah diakomodasika dalam Pasal 18 UUD 1945 beserta penjelasannya. Pemerintahan daerah dalam pengaturan Pasal 18
UUD 1945 yang telah diamandemen mengakui adanya keragaman dan hak asal- usul yang merupakan bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia. Meskipun
negara Republik Indonesia menganut prinsip negara kesatuan dengan pusat kekuasaan berada pada Pemerintah Pusat namun karena heterogenitas yang
dimiliki bangsa indonesia baik kondisi sosial, ekonomi, budaya, maupun keragaman tingkat pendidikan masyarakat, maka otonomi daerah atau