Peranan DPRD Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Tentang

Peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik berdasarkan hukum pada: 80 1. Keputusan DPRD Kota Bekasi Nomor: 14 174.1 DPRD 2007 Tanggal 13 Juli 2007 tentang Panitia Khusus pansus 28, dalam rangka pembahasan rancangan peraturan daerah Kota Bekasi tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kota Bekasi. 2. Dalam Proses pembahasan, secara teknis pansus memperhatikan peraturan- perundangan sebagai berikut: a. UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Lembaran Negara RI Tahun 1960 No. 10, Tambahan Lembaran Negara RI No. 349 b. UU No.9 Tahun 1996 Tentang Pembentukan Kota Madya Daerah Tingkat II Bekasi Lembaran Negara RI Tahun 1996 No.111, Tambahan Lembaran Negara RI No. 3821 c. UU No.23 Tahun 1997 Tentang Pengolaan Lingkungan Hidup Lembaran Negara RI tahun 1997 No. 68, Tambahan Lembaran Negara RI No.3699 80 Data Diambil Dalam Risalah Rapat paripurna Penetapan dan Penandatangan Hasil Pembahasan Panitia Khusus 28 dan Persetujuan DPRD Kota Bekasi Tentang Laporan Perhitungan Anggaran LPA Tahun Anggaran 2006, Bekasi,22 Agustus 2007, Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi 2007. d. UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Lembaran Negara Ri Tahun 1999 No.42, Tambahan Lembaran Negara RI No.3821 e. UU No.31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri Lembaran Negara RI Tahun 2000 No. 246, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4045 f. UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Lembaran Negara RI Tahun 2002 No.137, tambahan Lembaran Negara Ri No. 4250 g. UU No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan lembaran Negara RI Tahun 2004 No.53, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4389 h. UU No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara RI Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4437 sebagaimana telah diubah dengan UU No.8 tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintahan Pengganti UU No.3 tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Undang-undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang Lembaran Negara RI tahun 2005 No. 108, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4548 i. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Lembaran Negara RI Tahun 2007 No. 67, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4724 j. UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan ruang Lembaran Negara RI Tahun 2007 No.68, Tambahan Lembaran Negara No. 4725 k. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Lembaran Negara RI Tahun 1999 No. 59, Tambahan Lembaran Negara RI No. 3838 l. Peraturan Pemerintahan No. 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah Lembaran Negara RI Tahun 2005 No. 165, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4593 m. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota Lembaran Negara RI Tahun 2007 No. 82, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4737 n. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Organisasi perangkat Daerah Lembaran Negara RI tahun 2007 No. 89, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4741 o. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 1992 Tentang Pemanfaatan Tanah, Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan Untuk Usaha Patungan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing p. Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara No: 63KEPM.PAN2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. q. Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 26KEPM.PAN22004 Tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan Publik. Peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik, bergulir saat DPRD periode 2004-2009, yang merupakan proglam legislasi yang harus disahkan oleh DPRD. DPRD Kota Bekasi juga membuat pansus panitia khusus yang disebut dengan pansus 28, Pansus berjumlah 18 orang, dengan struktur seorang koordinator yaitu unsur pimpinan, ketua pansus Ir. Muhammad hasim Affandi dari farksi PAN, wakil ketua H. Gusnal, SE, MM dari fraksi PPP, sekretaris Umar fauzi fraksi PDI-P, dan 14 orang anggota yang terdiri dari beberapa gabungan fraksi yang ada di DPRD. 81 Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Bekasi, pansus 28 ini juga melakukan beberapa serangkaian kegiatan. Yaitu: rapat-rapat internal pansus, rapat pembahasan bersama pihak eksekutif dalam merencanakan peraturan daerah tentang pelayanan publik, rapat pembahasan bersama pihak badan usaha milik negara BUMN se- Kota Bekasi yang mempunyai tupoksi pelayanan publik, rapat konsultasi dengan biro organisasi dan dinas pelayana satu atap Propinsi Jawa Barat, 81 Nevi Somadireja, Lensa Wakil Rakyat Sebuah Perjalanan Aspirasi Warga Kota Bekasi Anggota DPRD Kota Bekasi Masa Bhakti 2004-2009 Bekasi: Sekretariat DPRD Kota Bekasi, 2009, h. 100 kunjungan kerja dalam rangka study banding ke pemerintah Kota Yogyakarta, konsultasi ke kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, rapat-rapat internal di fraksi masing-masing dalam rangka pembahasan pelayanan publik, dan rapat finalisasi bersama pihak eksekutif. 82 Peraturan daerah tentang pelayanan publik dirasakan penting oleh DPRD karena pemerintah Kota Bekasi belum membuat peraturan daerah ini, dan melihat ketidak disiplinan dalam pembuatan perijinan dan pelayanan publik. DPRD sebagai lembaga legislatif yang menampung aspirasi masyarakat, sering menerima keluhan mengenai pelayanan publik yang tidak baik. Kunjungan pansus 28 dalam masa kerjanya ke pemerintah Kota Yogyakarta, karena kota Yogyakarta sudah mempunyai peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah Kota Yogyakarta menjadi tolak ukur dalam pembuatan peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik di Bekasi. Kota Yogyakarta juga merupakan kota yang berkembang dalam pelaksanaan otonomi daerah, dan pada saat rancangan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik diajukan kepada pemerintah Propinsi, peraturan daerah ini merupakan peraturan daerah pertama di jawa barat atau di Indonesia untuk tingkat KabupatenKota. 83 82 Data Diambil Dalam Risalah Rapat paripurna Penetapan dan Penandatangan Hasil Pembahasan Panitia Khusus 28 dan Persetujuan DPRD Kota Bekasi Tentang Laporan Perhitungan Anggaran LPA Tahun Anggaran 2006, Bekasi,22 Agustus 2007, Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi 2007. 83 Data Diambil Dalam Risalah Rapat paripurna Penetapan dan Penandatangan Hasil Pembahasan Panitia Khusus 28 dan Persetujuan DPRD Kota Bekasi Tentang Laporan Perhitungan Anggaran LPA Tahun Anggaran 2006, Bekasi,22 Agustus 2007, Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi 2007. Pengesahan Rancangan peraturan daerah menjadi peraturan daerah tentang pelayanan publik juga berjalan baik dalam rapat paripurna, pansus 28 merekomendasikan kepada pihak eksekutif agar secepatnya membentuk BPPT sebagai pemberdayagunaan pelayanan kepada masyarakat dan mengganti unit pelayanan satu atap UPSA mengelola seluruh bentuk perijinan yang menjadi kewenangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang ada di Kota Bekasi, dengan mengindahkan asas dan prinsip : asas kepastian hukum, asas transparansi, asas partisipatif, asas kepentingan umum, asas profesionalisme, asas kesamaan hak, asas keseimbangan hak dan kewajiban, prinsip kesederhanaan, prinsip kejelasan, prinsip kepastian waktu, prinsip akurasi, prinsip keamanan, tanggung jawab, prinsip kelengkapan sarana dan prasarana, prinsip kemudahan akses, prinsip kedisiplinan, kesopanan, keamanan dan prinsip kenyamanan. Dalam rapat paripurna Ketua DPRD Kota Bekasi meresmikan paraturan daerah kota bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik. Rapat paripurna ini di hadiri oleh ketua DPRD, dan wakilnya, Wali Kota Bekasi, dan Wakilnya, anggota DPRD Kota Bekasi, sekertaris Daerah Kota Bekasi, perangkat pemerintah daerah, seluruh camat dan lurah se Kota Bekasi, LSM yang ada di Kota Bekasi, kapolres Kota Bekasi dan lain-lain. DPRD kota Bekasi melihat bahwa peraturan daerah tentang penyelenggaraan pelayanan publik ini, penting untuk masyarakat. Ini juga merupakan implementasi dari UU N0.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menuntut adanya SPM, DPRD juga menetapkan SPM pelayanan dan perizinan 14 hari kerja. 84 Pada tanggal 22 Agustus 2007 Walikota Bekasi mengesahkan dan menetapkan peraturan daerah tentang penyelenggaraan publik berlaku di Kota Bekasi dengan nomor 13 dan No. LD 12 seri A 85 . Besar harapan agar adany peraturan daerah Kota Bekasi tentang pelayanan publik bisa meningkatkan pelayanan publik di Kota Bekasi. Dalam peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik disebutkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, danatau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelnggara pelayanan publik. 86 Dalam peraturan daerah kota bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik maka diterapkan standar pelayanan umum yang di amanatkan dalam UU 32 Tahun 2004, peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik, jenis pelayanan dasar selain perizinan antara lain: seperti: 1. Pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk KTP 84 Wawancara Pribadi dengan anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 yang merupakan ketua pansus 28 dalam pembentukan perda ini, yaitu Ir. Muhammad Hasim Afandi, Bekasi 2 juni 2010 85 Nevi Somadireja, Lensa Wakil Rakyat Sebuah Perjalanan Aspirasi Warga Kota Bekasi Anggota DPRD Kota Bekasi Masa Bhakti 2004-2009 Bekasi: Sekretariat DPRD Kota Bekasi, 2009, h. 175 86 Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 13 tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kota Bekasi, h, 6 2. Pelayanan pembuatan kartu keluarga KK 3. Pelayanan akta perkawinan 4. Pelayanan akta lahir 5. Pelayanan pembuatan rekomendasi pendirian rumah ibadah 6. Pelayanan pembuatan rekomendasi pendirian sekolah swasta 7. Pelayanan pendaftaran organisasi sosial, LSM dan yayasan 8. Pelayanan pemberian tanda lapor orang asing 9. Pelayanan pemberian surat pengantar keringanan pengobatan ke rumah sakit 10. Pelayanan pemberian rekomendasi adopsi anak 11. Pelayanan pemberian rekomendasi pengumpulan sumbangan untuk korban bencana, dll. Jenis pelayanan pemberian perizinan antara lain seperti: 1. Pelayanan pemberian izin mendirikan bangunan 2. Pelayanan pemberian izin lokasi 3. Pelayanan pemberian izin trayek 4. Pelayanan pemberian izin gangguan 5. Pelayanan pemberian izin usaha perdagangan 6. Pelayanan pemberian izin reklame 7. Pelayanan pemberian izin penelitian survey riset dan PKL 8. Pelayanan pemberian izin undian, dll

C. Sosialisasi Peraturan Daerah Tantang Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan peraturan daerah yang telah diundangkan dalam lembaran daerah. Masyarakat Kota Bekasi dan pihak-pihak yang terkait harus mengetahui tentang peraturan daerah yang berlaku sebagai syarat untuk melaksanakan dan mematuhinya. Menurut anggota DPRD Kota Bekasi dan juga merupakan ketua pansus, sebenarnya bukanlah tugas DPRD dalam mensosialisasikan, karna tugas DPRD itu, legislasi, controling dan budgeting. Dan DPRD melihat dalam perda pelayanan publik ini, pihak yang lebih bertanggungjawab dalam mensosialisasikan adalah BPPT, dinas-dinas dan instansi terkait seperti kelurahan dan kecamatan yang lebih bersinggungan kepada masyarakat dalam perizinan dan pelayanan. 87 Kelemahan DPRD memang kurang mensosialisasikan Peraturan daerah yang dibuatnya, sebenarnya sebelum peraturan daerah disahkan saat sidang paripurna, sudah ada edaran dari pihak eksekutif yang diberikan kepada instansi yang terkait pelayanan publik. Sehingga tiga bulan saat peraturan daerah ini disahkan sudah ada sosialisasi dari pihak terkait kepada masyarakat, dan hal ini yang tidak dilakukan walaupun dilakukan hanya sedikit masyarakat yang tahu. 88 87 Wawancara Pribadi dengan anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 yang merupakan ketua pansus 28 dalam pembentukan perda ini, yaitu Ir. Muhammad Hasim Afandi, Bekasi 2 juni 2010 88 Ibid DPRD Kota Bekasi mensosialisasikan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan publik dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya didaerah pemilihannya. Ini disebut dengan Masa Reses, setiap anggota DPRD yang terdiri dari beberapa anggota terpilih lewat daerah pemilihan yang berbeda-beda, jika DPRD mensahkan produk peraturan daerah maka anggota DPRD tersebut mensosialisasikan ke daerah pemilihannya pada masa reses tersebut. Masa reses dilaksanakan pada hari kerja, 89 Hal ini yang kemudian kurang efektif untuk mensosialisasikan perda karena tidak dilaksanakan pada hari kerja disaat masyarakatnya mempunyai aktivitas sendiri. Pada saat sidang paripurna pengesahan peraturan daerah Kota Bekasi dihadiri oleh pejabat daerah, struktur pemerintahan daerah dan elemen masyarakat. Ini juga merupakan sosialisasi peraturan daerah, dari yang hadir tersebut bisa mensosialisasikan kembali kepada masyarakat Bekasi. DPRD Kota Bekasi juga mensosialisasikan peraturan daerah Kota Bekasi tentang penyelenggaraan pelayanan publik melalui media yang ada di Kota Bekasi. Media massa seperti koran Radar Bekasi yang slalu mempublikasikan kegiatan pemerintah daerah. Dan juga lewat buletin swara DPRD yang hadir tiap bulannya, dan menjelaskan peraturan daerah yang berhasil disahkan DPRD.

D. Peranan DPRD Dalam Pengawasan Peraturan Daerah Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Publik 89 Peraturan Tata Tertid Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bekasi N0.26174.2DPRD2006, h.75