Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
52
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur
Gambar diatas menunjukkan bahwa dalam gambar koefisien jalur tersebut terdapat dua buah eksogenous variable, yaitu X
1
dan X
2
sebuah endogenous variable
Y serta sebuah variabel residu €. Pada koefisien jalur tersebut juga mengisyaratkan bahwa hubungan antara X
1
dengan Y dan X
2
dengan Y adalah hubungan kausal, sedangkan hubungan antara X
1
dengan X
2
adalah hubungan korelasional. Perhatikan panah berkepala dua , panah tersebut menyatakan hubungan
korelasional. Berdasarkan penjelasan diatas didapatkan persamaan strukturalnya sebagai
berikut:
Y =
1
+
2
+
1
Keterangan: Y = Kinerja karyawan
X
1
= Kemampuan X
2
= Motivasi Kerja
1
= Residual Error pYX1
€
1
rX1X2 pYX2
X
1
Y X
2
53
Dalam penerapan analisis jalur, terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai pedoman, yaitu:
1. Instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliabel, karena kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian amat penting, untuk itu validitas
dan reliabilitas instrumen harus dipenuhi. a. Validitas
Menurut Everitt dan Skrondal validitas adalah tingkat dimana satu instrumen ukur digunakan untuk mengukur apa yang diharapkan. Oleh
karena itu, ada kesamaan antara data yang dihasilkan dengan data pada objek yang diteliti. Hasil dari pengujian tersebut akan diperoleh
instrumen data yang valid dan yang tidak valid, dengan membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
. Apabila r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka instrumen tersebut valid, tetapi sebaliknya apabila r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dipergunakan dalam
penelitian.
19
b. Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi skor atau jawaban dari
pelaksanaan satu instrumen ke instrumen lain dan apabila dilakukan pengukuran berkali-kali terhadap suatu unit akan menghasilkan output
19
Nidjo Sandjojo, Metode Analisis Jalur Path Analysis dan Aplikasinya, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2011, h. 14
54
yang sama.
20
Reliabilitas suatu variabel dikatakan cukup baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70.
c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel memiliki
distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorof-Smirnof digunakan untuk menguji apakah variabel berasal
dari distribusi yang sama.
21
Hasil dari penelitian itu dikatakan berdistribusi normal dengan melihat tabel Kolmogorof-Smirnof jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data
tersebut tidak normal. Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya data yang kita uji normal.
2. Pengujian Model Untuk menguji model kausalitas dengan analisis jalur diperlukan data
yang memenuhi persyaratan, yaitu adanya korelasi yang signifikan antara variabel-variabel yang terkait. Korelasi antar variabel dihitung dengan
koefisien korelasi. Apabila uji F
hitung
lebih besar dari F
tabel,
maka ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Setelah itu maka dapat
20
Ibid., h. 14
21
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, h. 201.
55
dilanjutkan dengan uji t. Karena koefisien jalur akan menunjukan signifikan apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel. 22
3. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pegujian model, kemudian dilakukan pengujian
hipotesis untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel.
23
22
Nidjo Sandjojo, Metode Analisis Jalur Path Analysis dan Aplikasinya, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2011, h. 16
23
Ibid., h. 16
56