Macam-Macam Wadah a Wadah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7. Emulsi yang dihasilkan kemudian ditempatkan dalam botol tertutup rapat dan disimpan pada suhu ruang selama 21 hari. Pengemasan dengan botol bening untuk emulsi kontrol dan botol gelap untuk emulsi sampel. 8. Masing-masing botol pengemas dari emulsi kontrol dan sampel diberi label untuk membedakan hari evaluasi. Dimana evaluasi dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21.

3.3.3. Evaluasi Fisik Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam

Parameter untuk uji stabitas yaitu : A. Pengamatan Organoleptis Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Baby, et al., 2007. Pengamatan organoleptis emulsi minyak biji jinten hitam dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan pemisahan dari sediaan emulsi pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Lopes, 2012. B. Pengukuran Nilai pH Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Baby, et al., 2007. Pengukuran pH emulsi minyak biji jinten hitam dilakukan dengan menggunakan pH meter. Pengukuran pH dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Lopes, 2012. C. Pengukuran Nilai Viskositas Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Dengan Kondisi Optimasi Spindel Viskometer Baby, et al., 2007. Pengukuran viskositas emulsi minyak biji jinten hitam dilakukan dengan menggunakan viskometer HAAKE ViscoTester 6R. Sediaan emulsi ditempatkan ke dalam beacker glass 100 ml kemudian dipilih spindel nomor 3. Pengukuran viskositas ini dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14 dan 21Lopes, 2012. D. Pengukuran Nilai Diameter Globul Rata-rata Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Sinko, J. Patrick.2011. Diameter globul rata-rata diukur dengan menggunakan mikroskop optik dengan cara emulsi minyak biji jinten hitam diletakkan pada kaca objek, kemudian diamati dengan mikroskop perbesaran 10 x 10. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengukuran diameter partikel rata-rata dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Lopes, 2012. E. Uji Tipe Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Tipe emulsi dilakukanan dengan metode pengenceran dengan aquades. Emulsi ditempatkan dalam beaker glass 100 ml, lalu ditambahkan aquades sedikit demi sedikit. Jika larut sempurna maka tipe minyak dalam air, tetapi bila tidak larut maka tipe air dalam minyak Aulton, 2001. Pengukuran tipe emulsi dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Lopes,2012. F. Uji Sentrifugasi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Sediaan emulsi minyak biji jinten hitam diambil sebanyak 5 gram dan dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm selama 3 menit. Hasil sentrifugasi dapat diamati dengan adanya pemisahan atau tidak Suraweera, 2014

3.3.4. Analisis Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam

A. Pemilihan Kondisi Optimasi GCMS Minyak Biji Jinten Hitam Kostadinovic,et al., 2011. Optimasi GCMS dilakukan dengan menyuntikan sampel minyak biji jinten hitam sebanyak 1 μl. Pengaturan kondisi alat GCMS dilakukan berdasarkan jurnal Kostadinovic, et al., 2011 yang telah dimodifikasi. Mode split yang digunakan adalah 1 : 50, laju alir 1 mlmenit dan suhu oven diatur 100°C ditahan 3 menit, lalu dinaikan hingga 260°C dan laju kenaikan 10°C ditahan 1 menit. B. Analisis Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Sebelum dan Setelah Penyimpanan 1. Preparasi Sampel a. Demulsifikasi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Untuk memecah sediaan emulsi sehingga fase minyak dan fase airnya terpisah adalah dilakukan dengan cara menimbang emulsi sebanyak 20 gram sampel bv lalu ditempatkan di erlenmeyer dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditambahkan 5 ml HCl pekat dan 9 ml aquades kemudian dikocok Indayanti,2014 . b. Ekstraksi Cair-cair Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Setelah dikocok kemudian sampel dipindahkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan 15 ml n-heksan lalu diekstraksi. Ekstraksi dilakukan sebanyak 3 kali. Lalu fase heksan yang didapat digabung dan dilakukan evaporasi sampai didapatkan minyak pekat Indayanti, 2014 . Fase air yang didapat ditampung dan dimasukkan ke dalam corong pisah lalu dilakukan ekstraksi menggunakan etil asetat sebanyak 15 ml dan dilakukan sebanyak 3 kali. Fase etil yang didapat ditampung dan dilakukan evaporasi sampai didapat minyak pekat. 2. Analisis Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Sebelum dan Setelah Penyimpanan. Minyak pekat hasil pemecahan emulsi kemudian dianalisis sebelum dan setelah penyimpanan. Analisis dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21. Kestabilan dilihat berdasarkan pola kromatogram dari emulsi minyak biji jinten hitam sebelum dan setelah penyimpanan berdasarkan persen area dari beberapa komponen senyawa aktif yang terkandung di dalam minyak biji jinten hitam Indayanti , 2014.

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Dalam Bentuk Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Menggunakan GCMS

13 130 104

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Tipe Minyak dalam Air dengan Penambahan Antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT)

9 65 133

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Tipe Minyak dalam Air dengan Penambahan Antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT)

0 11 133

Pengaruh Variasi Jumlah Minyak Jinten Hitam (Nigella sativa L.) pada Mikrokapsul Terhadap Uji PelepasanIn Vitro

4 30 82

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) dengan Metode SDS-PAGE dan KCKT

7 52 77

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAM MINYAK ATSIRI JINTEN HITAM (Nigella Sativa L.) YANG BERASAL Perbandingan Profil Kromatogram Minyak Atsiri Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Yang Berasal Dari Habasyah, India, Dan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Kromat

0 1 14

FORMULASI SEDIAAN EMULSI TIPE M/A MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DENGAN EMULGATOR KOMBINASI SPAN 80 DAN TWEEN 80.

2 5 1