Pengukuran Nilai Diameter Globul dari Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan fase minyak sudah memisah maka dilakukan tahap selanjutnya, yaitu ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut heksan dan etil asetat. B. Hasil Ektraksi Cair-Cair Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Tujuan dari ekstraksi cair-cair ini adalah untuk menarik minyak biji jinten hitam yang terkandung dalam emulsi setelah dilakukannya pemecahan emulsi tersebut. Ekstraksi cair-cair merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan dua zat cair yang saling bercampur dengan menggunakan pelarut yang dapat bercampur dengan salah salah satu zat. Fase minyak dari emulsi minyak biji jinten hitam ini dapat larut pada pelarut n-heksan dan etil asetat, maka dari itu dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut tersebut. Ekstraksi cair-cair dilakukan didalam corong pisah. Setelah didapat fase heksan dan fase etil maka dilakukan evaporasi yang bertujuan untuk menghasilkan minyak pada fase hexsan dan fase etil menjadi pekat. Setelah minyak pekat didapat lalu ditimbang dan dihitung hasil rendemen ekstrak minyak biji jinten hitam yang dieproleh. Hasil rendemen ekstraksi emulsi minyak biji jinten hitam sampel dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.13, 4.14, 4.15, dan 4.16 dibawah ini. Tabel 4.13 Hasil Rendemen Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Kontrol Fase Heksan Hari ke- Hasil Rendemen Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Fase Heksan Emulsi Sampel 1 Emulsi Sampel 2 Rata-Rata 0,98 1,39 1,19 2 0,90 0,95 0,93 7 0,36 0,23 0,29 14 0,20 0,20 0,20 21 0,07 0,04 0,05 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.14 Hasil Rendemen Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Sampel Fase Heksan Hari ke- Hasil Rendemen Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Fase Heksan Emulsi Sampel 1 Emulsi Sampel 2 Rata-Rata 0,63 0,18 0,41 2 0,46 0,14 0,30 7 0,33 0,14 0,23 14 0,15 0,07 0,11 21 0,04 0,06 0,05 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 2 7 14 21 Hari ke- Perolehan Kembali Kontrol Sampel Gambar 4.5 Grafik Nilai Rendemen Rata-Rata Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Fase Heksan Kontrol Dan Sampel Tabel 4.15 Hasil Rendemen Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Kontrol Fase Etil Hari ke- Hasil Rendemen Ekstraksi Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam Fase Etil Emulsi Sampel 1 Emulsi Sampel 2 Rata-Rata 0,81 0,66 0,74 2 0,72 0,57 0,65 7 0,69 0,42 0,56 14 0,44 0,18 0,31 21 0,04 0,10 0,07

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Dalam Bentuk Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Menggunakan GCMS

13 130 104

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Tipe Minyak dalam Air dengan Penambahan Antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT)

9 65 133

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Tipe Minyak dalam Air dengan Penambahan Antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT)

0 11 133

Pengaruh Variasi Jumlah Minyak Jinten Hitam (Nigella sativa L.) pada Mikrokapsul Terhadap Uji PelepasanIn Vitro

4 30 82

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) dengan Metode SDS-PAGE dan KCKT

7 52 77

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAM MINYAK ATSIRI JINTEN HITAM (Nigella Sativa L.) YANG BERASAL Perbandingan Profil Kromatogram Minyak Atsiri Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Yang Berasal Dari Habasyah, India, Dan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Kromat

0 1 14

FORMULASI SEDIAAN EMULSI TIPE M/A MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DENGAN EMULGATOR KOMBINASI SPAN 80 DAN TWEEN 80.

2 5 1