Aktivitas Farmakologi Minyak Biji Jinten Hitam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk menarik elektron dari zat lain sehingga terjadi oksidasi. Reaksi oksidasi
dikatalis oleh logam berat dalam jumlah kecil dan peroksida organik. Oksidasi
lemak tak jenuh dan minyak terjadi dengan adanya oksigen dari atmosfer, cahaya, dan katalis dalam jumlah kecil Martin, et al., 1993.
2.4 Emulsi 2.4.1 Pengertian Emulsi
Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispersi terdiri dari bulatan- bulatan kecil zat cair yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur.
Fase terdispersi disebut sebagai fase dalam dan medium dispersi disebut fase luar. Emulsi terbagi menjadi dua, emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam
minyak. Emulsi minyak dalam air adalah emulsi yang memiliki fase dalam minyak dan fase luar air, sedangkan emulsi air dalam minyak adalah emulsi yang
memiliki fase dalam air dan fase luar minyak Ansel, 2008. Sistem emulsi terdiri dari emulsi cair yang mempunyai viskositas relatif rendah serta salep atau krim
yang mmepunyai viskositas tinggi. Diameter partikel dari fase terdispersi umumnya berkisar antara 0,1µm-10µm Martin, et al., 1993.Untuk membuat
suatu emulsi yang stabil memerlukan fase ketiga, yaitu zat pengemulsi. Berdasarkan konstituen dan pemakaiannya, emulsi cair bisa digunakan secara
oral, topikal maupun parenteral Ansel, 2008 . Banyak senyawa organik mudah mengalami autooksidasi bila dipaparkan
ke udara, dan lemak yang teremulsi terutama peka terhadap rangsangan. Pada autooksidasi, minyak-minyak yang tidak jenuh seperti minyak nabati
menimbulkanketengikan dengan bau, penampilan, dan rasa yang tidak menyenangkan. Minyak mineral dan hidrokarbon-hidrokarbon jenuh yang
berhubungan mudah mengalami degradasi oksidatif pada lingkungan tidak sesuai. Penambahan antioksidan dapat mencegah oksidasi dari fase minyak yang terdapat
dalam suatu sediaan emulsi. Contoh antioksidan yang biasa digunakan di antaranya: BHA butylated hydroxyanisole, BHT butylated hydroxytoluene,
asam galat, propil galat, asam askorbat, askorbil palmitat, sulfit dan tokoferol Lachman, et al., 1994.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sedangkan penutup rasa ditujukan untuk mengurangi rasa tidak enak dan secara ideal dilakukan dengan cara mengurangi rasa pahit, menggunakan
penghambat rasa khasiat, stabilitas, penampilan sediaan, serta memberi rasa tertentu untuk mencirikan suatu produk Effionora, 2012. Cara penutupan rasa
pahit sediaan oral secara umum dapat dilakukan dengan menggunakan pemanis dan flavor. Pemanis dapat memainkan peranan penting dalam formulasi sediaan
yang digunakan melalui mulut seperti dengan cara menambah rasa, menutupi rasa yang tidak dapat diterima oleh masyarakat umum. Contoh pemanis yang biasa
digunakan di antaranya: sukrosa, dekstrosa, fruktosa, gliserin, maltitol, manitol, sorbitol dan xylitol Effionora, 2012.