BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perkembangan Penyaluran Kredit di Sumatera Utara
Perbankan mempunyai fungsi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Bank akan melaksanakan fungsi intermediasi dengan
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Pelaku ekonomi yang membutuhkan tambahan modal kerja dan
investasi akan terbantu oleh kredit perbankan. Sehingga perekonomian dapat terus tumbuh dengan baik dan berkembang.
Perbankan menyalurkan kreditnya kepada sektor-sektor ekonomi yang dianggap mempunyai prospek usaha yang baik, sehingga pengembalian kredit lancar
dan tepat waktu sehingga meminimalisir non performing loan untuk menjaga bank tetap dalam kondisi sehat. Apabila bank dalam kondisi sehat maka fungsi
intermediasi akan berfungsi dengan baik. Penyaluran kredit di Sumatera Utara terus meningkat dari tahun ke tahun.
Penyaluran kredit di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2008. Tren penyaluran kredit yang terus meningkat
menunjukkan semakin baiknya fungsi intermediasi yang dilakukan oleh perbankan Sumatera Utara. Penyaluran kredit perbankan di Sumatera Utara dari tahun 2001-
2008 dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Jumlah Kredit yang Disalurkan Berdasarkan Sektor Ekonomi di Sumatera Utara Tahun 2001-2008 dalam Jutaan Rp
Tahun No
Sektor Ekonomi 2001
2002 2003
2004
1 Pertanian
413,658 522,284
625,095 753,993
2 Pertambangan
9,280 1,919
13,108 5,488
3 Industri Pengolahan
882,749 1,106,674
1,384,093 1,498,543
4 Listrik,Gas dan Air
Bersih 0.959
0.822 0,213
6,831 5
Konstruksi 248,910
234,526 389,675
550,153 6
Perdagangan, Restoran dan Hotel
1,458,891 2,102,121
3,065,748 3,982,131
7 Pengangkutan,
Pergudangan Komunikasi
170,677 229,143
351,575 414,539
8 Jasa Dunia Usaha
206,819 330,037
539,605 806,815
9 Jasa Sosial
Masyarakat 98,372
87,006 137,303
175,157
Total 3,490,315
4,614,532 6,506,415
8,193,650 Tahun
No Sektor Ekonomi
2005 2006
2007 2008
1 Pertanian
818,481 937,470
1,167,298 1,865,853
2 Pertambangan
4,659 13,096
12,322 22,636
3 Industri Pengolahan
1,904,146 2,088,733
2,158,788 2,520,522
4 Listrik,Gas dan Air
Bersih 4,060
4,553 3,270
6,065 5
Konstruksi 679,739
901,881 997,675
1,072,914 6
Perdagangan, Restoran dan Hotel
5,318,932 6,174,113
7,587,708 10,070,701
7 Pengangkutan,
Pergudangan Komunikasi
513,162 511,446
478,963 641,910
8 Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan 999,591
1,229,097 1,519,165
2,340,388 9
Jasa-Jasa 247,650
329,795 326,124
328,261
Total 10,490,420
12,190,184 14,251,313
18,869,250
Sumber: Bank Indonesia Medan, 2009
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kredit di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan. Alokasi kredit terbesar dari tahun 2001-2008 adalah kepada
kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran, sedangkan alokasi kredit terkecil disalurkan kepada kredit sektor listrik, gas dan air bersih. Tabel 4.1 tersebut di atas
dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
- 2,000,000
4,000,000 6,000,000
8,000,000 10,000,000
12,000,000 14,000,000
16,000,000 18,000,000
20,000,000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun J
u m
la h
K re
d it
J u
ta a
n R
p
Pertanian Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih
Konstruksi Perdagangan, Restoran dan Hotel
Pengangkutan, Pergudangan Dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa Total Kredit
Sumber: Data Diolah, 2009
Gambar 4.1. Jumlah Kredit Sektoral Sumatera Utara Tahun 2001-2008
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat dengan jelas perkembangan kredit sektoral dari tahun 2001-2008 di Sumatera Utara, di mana alokasi kredit sektor
perdagangan, hotel dan restoran sangat dominan dari tahun ke tahun dengan perkembangan yang cukup pesat, sedangkan kredit sektor lainnya relatif tumbuh
dengan stabil. Total kredit yang disalurkan tumbuh dari Rp.3.490.315 juta pada tahun 2001 menjadi Rp.18.869.250 juta pada tahun 2008 atau tumbuh sebesar 441 atau
rata-rata 63 pertahun. Kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan yang paling pesat dibandingkan dengan kredit sektor-sektor lainnya dari
Rp.1.458.891 juta pada tahun 2001 menjadi Rp.10.070.701 juta pada tahun 2008 atau sebesar 590. Pada tahun 2008 alokasi kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran
mencapai 53 dari seluruh kredit yang disalurkan oleh perbankan Sumatera Utara. Diikuti oleh kredit sektor industri pengolahan yang tumbuh dari Rp.882.749 juta pada
tahun 2001 menjadi Rp.2.520.522 juta pada tahun 2008 yang berarti tumbuh sebesar 185. Sedangkan alokasi penyaluran kredit terkecil dari tahun 2001-2008 yaitu
kredit sektor listrik, gas dan air bersih keculai pada tahun 2004. Pada tahun 2008 alokasi kredit sektor listrik, gas dan air bersih hanya 0.03 dari total kredit.
4.2. Produk Domestik Regional Brutto PDRB Sumatera Utara