banyaknya pelaku-pelaku usaha dari sektor ini yang menyebabkan banyaknya debitur yang potensial. Hal tersebut juga berarti perbankan menilai sektor perdagangan, hotel
dan restoran ini memiliki prospek usaha yang cukup baik, potensial untuk dikembangkan di Sumatera Utara dan relatif aman atau berisiko lebih rendah
dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Sektor ekonomi yang menempati urutan kedua terbesar yang menerima
alokasi kredit adalah sektor industri pengolahan dengan rata-rata jumlah kredit sebesar Rp. 1.632.303 juta setiap triwulan. Namun PDRB sektor ini memberikan
kontribusi terbesar terhadap total PDRB Sumatera Utara yaitu rata-rata sebesar Rp. 119.717 milyar setiap triwulannya.
Sektor yang paling kecil mendapatkan alokasi kredit dari perbankan di Sumatera Utara adalah sektor listrik, gas dan air bersih yang rata-rata hanya
sebesar Rp.3.424 juta setiap triwulan. Sektor ini juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi terkecil terhadap total PDRB Sumatera Utara yaitu sebesar
Rp.2.891 milyar setiap triwulannya. Permintaan kredit sektor ini kecil karena disebabkan karena sektor ini rata-rata dikuasai dan dikelola oleh negara yang relatif
kurang membutuhkan kredit dari perbankan.
4.3. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Sumatera Utara
Perekonomian Sumatera Utara yang terus berkembang dan sebagai salah satu provinsi di luar pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk terbesar dengan wilayah
teritorial yang besar merangsang bank umum nasional maupun asing yang kini
Universitas Sumatera Utara
berjumlah 124 bank, untuk membuka dan atau memperluas jaringan kantor-kantor cabang, cabang pembantu, dan atau kantor kas di daerah Sumatera Utara. Jumlah
kantor bank di Sumatera utara dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 4.3. Perkembangan Jaringan Kantor Bank di Sumatera Utara Jaringan Kantor
No Tahun
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas Jumlah
1 2001
123 204
102 429
2 2002
122 198
106 426
3 2003
121 211
117 449
4 2004
119 279
134 532
5 2005
119 358
147 624
6 2006
120 376
142 638
7 2007
124 392
144 660
8 2008
127 454
160 741
Sumber: Bank Indonesia Medan, 2009 Jumlah kantor bank yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu
dan kantor kas terus bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah jaringan kantor bank di Sumatera Utara pada tahun 2008 mencapai 741 unit kantor, bertambah 312 unit
kantor bila dibandingkan dari tahun 2001 yang berjumlah 429 unit kantor. Pertumbuhan kantor bank tersebut mempermudah akses masyarakat untuk
menabung atau meminjam kredit. Penambahan unit kantor tersebut juga meningkatkan fungsi intermediasi perbankan yang pada akhirnya meningkatkan taraf
hidup rakyat di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Tingkat Bunga Deposit Sumatera Utara
Tingkat suku bunga deposit perbankan Sumatera Utara dari tahun 2001-2008 berfluktuatif namun menunjukkan tren yang menurun. Fluktuasi tingkat bunga
deposit tersebut bergantung pada likuiditas perbankan dan kebijakan atau intervensi pemerintah melalui BI-rate. Perkembangan tingkat bunga deposit perbankan
Sumatera Utara dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.4. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Deposit Sumatera Utara No
Tahun Tingkat Suku Bunga Deposit
1 2001
8.86 2
2002 7.80
3 2003
6.42 4
2004 6.19
5 2005
6.00 6
2006 5.14
7 2007
4.29 8
2008 5.19
Sumber: Bank Indonesia Medan, 2009 Dari tabel di atas dapat diketahui tingkat bunga deposit perbankan Sumatera
Utara yang senantiasa berfluktuasi mulai tahun 2001-2008 dengan tren yang terus menurun. Penurunan tingkat bunga deposit perbankan akan menurunkan cost of fund
perbankan yang merupakan unsur biaya dalam usaha perbankan dan cenderung menaikkan nett interest margin karena dapat diketahui bahwa penurunan suku bunga
deposit terkadang tidak seimbang dengan tingkat penurunan tingkat bunga kredit, bahkan tidak diikuti oleh penurunan tingkat suku bunga kredit. Dari tren tersebut
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat bahwa penurunan suku bunga deposit tersebut berdampak positif terhadap jumlah kredit yang disalurkan.
4.5. Tingkat Bunga Kredit Sumatera Utara