Produk Domestik Regional Brutto PDRB Sumatera Utara

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat dengan jelas perkembangan kredit sektoral dari tahun 2001-2008 di Sumatera Utara, di mana alokasi kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran sangat dominan dari tahun ke tahun dengan perkembangan yang cukup pesat, sedangkan kredit sektor lainnya relatif tumbuh dengan stabil. Total kredit yang disalurkan tumbuh dari Rp.3.490.315 juta pada tahun 2001 menjadi Rp.18.869.250 juta pada tahun 2008 atau tumbuh sebesar 441 atau rata-rata 63 pertahun. Kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan yang paling pesat dibandingkan dengan kredit sektor-sektor lainnya dari Rp.1.458.891 juta pada tahun 2001 menjadi Rp.10.070.701 juta pada tahun 2008 atau sebesar 590. Pada tahun 2008 alokasi kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai 53 dari seluruh kredit yang disalurkan oleh perbankan Sumatera Utara. Diikuti oleh kredit sektor industri pengolahan yang tumbuh dari Rp.882.749 juta pada tahun 2001 menjadi Rp.2.520.522 juta pada tahun 2008 yang berarti tumbuh sebesar 185. Sedangkan alokasi penyaluran kredit terkecil dari tahun 2001-2008 yaitu kredit sektor listrik, gas dan air bersih keculai pada tahun 2004. Pada tahun 2008 alokasi kredit sektor listrik, gas dan air bersih hanya 0.03 dari total kredit.

4.2. Produk Domestik Regional Brutto PDRB Sumatera Utara

Produk domestik regional brutto PDRB Sumatera Utara sebagai salah satu indikator kemajuan pembangunan dan ekonomi di wilayah Propinsi Sumatera Utara menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Perkembangan PDRB di Sumatera Universitas Sumatera Utara Utara berdasarkan sektor ekonomi atas dasar harga konstan mulai tahun 2001-2008 dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut: Tabel 4.2. Produk Domestik Regional Brutto PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2001-2008 Milyar Rupiah Tahun No Sektor Ekonomi 2001 2002 2003 2004 1 Pertanian 46,934 49,740 52,257 52,874 2 Pertambangan 41,693 42,613 39,287 42,010 3 Industri Pengolahan 102,940 105,290 112,708 121,084 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,331 2,550 2,604 2,783 5 Konstruksi 20,612 21,982 23,248 25,022 6 Perdagangan, Restoran dan Hotel 58,210 62,275 64,648 70,630 7 Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi 18,394 20,006 22,902 25,734 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 31,118 33,283 35,703 39,118 9 Jasa-Jasa 34,009 35,187 36,844 38,877 Total 356,240 372,926 390,199 418,132 Tahun No Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008 1 Pertanian 55,831 57,300 58,446 61,217 2 Pertambangan 43,560 43,548 42,663 43,548 3 Industri Pengolahan 124,643 131,845 136,878 139,408 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,933 3,158 3,523 3,852 5 Konstruksi 26,867 29,165 32,065 33,883 6 Perdagangan, Restoran dan Hotel 74,938 80.177 87,108 91,944 7 Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi 28,488 33,457 38,316 44,378 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 41,079 43,768 47,554 51,081 9 Jasa – Jasa 41,145 43,683 46,813 49,625 Total 439,484 466,101 493,365 518,935 Sumber: Bank Indonesia Medan, 2009 Universitas Sumatera Utara - 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun P D R B M il y a r R p Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Restoran dan Hotel Pengangkutan, Pergudangan Dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa - Jasa Total PDRB Sumber: Data Diolah, 2009 Gambar 4.2. PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2001- 2008 Dari tabel dan grafik tersebut di atas dapat diketahui bahwa PDRB Sumatera Utara menunjukkan tren yang terus meningkat. PDRB Sumatera Utara atas dasar harga konstan meningkat dari Rp.356.240 Milyar pada tahun 2001 menjadi Rp.518.315 Milyar pada tahun 2008 atau sebesar 45 atau rata-rata 6,5 pertahun dalam kurun waktu 7 tahun. Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar kepada PDRB Sumatera Utara mulai tahun 2001- Universitas Sumatera Utara 2008, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran di urutan kedua. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih adalah sektor yang memberikan kontribusi terkecil bagi PDRB Sumatera Utara atas dasar harga konstan mulai tahun 2001-2008. Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB Sumatera Utara tahun 2008, yaitu sebesar 26, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17. Kontribusi terkecil diberikan oleh sektor listrik gas, dan air bersih yaitu sebesar 0.7. Rata-rata alokasi kredit kepada sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan yang terbesar setiap triwulan selama periode 2001-2008 dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya yaitu sebesar Rp.4.550.445 juta. Namun kontribusi nilai PDRB sektor ini bukanlah yang terbesar terhadap total PDRB. Rata-rata nilai PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran per triwulan hanya sebesar Rp.72.266 milyar. Nilai PDRB tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai PDRB sektor Industri Pengolahan yang sebesar Rp.119.717 milyar setiap triwulan. Namun alokasi kredit sektor industri pengolahan hanya menempati urutan kedua setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu rata-rata sebesar Rp. 1.632.303 juta setiap triwulan. Sektor perdagangan, hotel dan restoran bukanlah sektor ekonomi yang memberikan sumbangan terhadap PDRB terbesar, namun alokasi kredit kepada sektor ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Hal tersebut dapat berarti bahwa sektor ini banyak menyerap kredit untuk keperluan modal kerja danatau investasi dalam rangka pengembangan usahanya. Hal tersebut disebabkan Universitas Sumatera Utara banyaknya pelaku-pelaku usaha dari sektor ini yang menyebabkan banyaknya debitur yang potensial. Hal tersebut juga berarti perbankan menilai sektor perdagangan, hotel dan restoran ini memiliki prospek usaha yang cukup baik, potensial untuk dikembangkan di Sumatera Utara dan relatif aman atau berisiko lebih rendah dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Sektor ekonomi yang menempati urutan kedua terbesar yang menerima alokasi kredit adalah sektor industri pengolahan dengan rata-rata jumlah kredit sebesar Rp. 1.632.303 juta setiap triwulan. Namun PDRB sektor ini memberikan kontribusi terbesar terhadap total PDRB Sumatera Utara yaitu rata-rata sebesar Rp. 119.717 milyar setiap triwulannya. Sektor yang paling kecil mendapatkan alokasi kredit dari perbankan di Sumatera Utara adalah sektor listrik, gas dan air bersih yang rata-rata hanya sebesar Rp.3.424 juta setiap triwulan. Sektor ini juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi terkecil terhadap total PDRB Sumatera Utara yaitu sebesar Rp.2.891 milyar setiap triwulannya. Permintaan kredit sektor ini kecil karena disebabkan karena sektor ini rata-rata dikuasai dan dikelola oleh negara yang relatif kurang membutuhkan kredit dari perbankan.

4.3. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Sumatera Utara