Pengertian Kredit Konsep Kredit Bank Umum

Pemerintah atau Otoritas Moneter Rumah Tangga Sekuritas Sekuritas Defisit Tabungan Uang Inti Deposit Perusahaan Lembaga Keuangan Bank Uang Inti Investasi Pinjaman Bank Deposit Pinjaman Gambar 2.3. Proses Fungsi Intermediasi dan Transformasi Aktiva Perbankan Fungsi transformasi bank membuat deposit sebagai kewajiban menjadi aset dengan portofolio cadangan kas dan pinjaman atau kredit. Cadangan kas merupakan bagian dari giro wajib minimum yang dapat digunakan membiayai defisit pemerintah. Pinjaman atau kredit merupakan sumber pendapatan bank dan sumber pendanaan investasi perusahaan. Pinjaman atau kredit bank merupakan kewajiban pada neraca perusahaan Manurung dan Manurung, 2009.

2.2. Pengertian Kredit

Definisi kredit menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah: “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan” Manurung dan Rahardja, 2004. Jenis-jenis kredit dapat digolongkan sebagai berikut: 1 Tujuan penggunaan, kredit menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi kredit konsumtif dan kredit Universitas Sumatera Utara produktif. 2 Menurut jangka waktu, kredit menurut jangka waktu dibedakan menjadi kredit jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 3 Menurut sifat penggunaannya, kredit menurut sifat penggunaannya dibedakan menjadi kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. 4 Menurut sifat penarikannya, kredit menurut sifat penarikannya dibedakan menjadi kredit langsung, dan kredit tidak langsung 5 Menurut risiko pembiayaannya, kredit menurut risiko pembiayaan dibedakan menjadi, kredit dengan dana bank bersangkutan, kredit sindikasi, dan kredit partisipasikelolaan Bank SUMUT, 2007.

2.3. Konsep Kredit Bank Umum

Kredit loans adalah aktiva terbanyak yang dimiliki bank umum. Porsi kredit sekitar 60-80 dari total aktiva bank umum. Tujuan utama penyaluran kredit adalah memperoleh pendapatan bunga. Karena porsi kredit dalam aktiva bank sangat besar, maka sebagian besar penerimaan bank berasal dari bunga kredit Manurung dan Rahardja, 2004. Dalam menyalurkan kredit, bank tetap berjalan pada prinsip kehati-hatian. Selain berpatokan kepada 5C Capital, Collateral, Character, Capacity dan Condition of Economy bank juga mempertimbangkan hal lain, seperti kemampuan pengusaha peminjam mengembalikan kreditnya. Dalam rangka memberikan keleluasaan penyaluran kredit perbankan, beberapa hal yang akan ditempuh oleh Bank Indonesia meliputi: 1 Meningkatkan peran serta perbankan dalam penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan Universitas Sumatera Utara menengah KUMKM, 2 Meningkatkan efisiensi Bank dalam melakukan pembiayaan dalam rangka mendorong pergerakan sektor riil, 3 Meningkatkan peran Bank dalam memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah Bank Indonesia, 2009. Apabila perbankan ingin meningkatkan simpanan masyarakat, ceteris paribus, suku bunga akan dinaikkan sedemikian sehingga minat menabung akan lebih besar. Sementara itu disisi penyaluran dana, interaksi tersebut akan berpengaruh pada perkembangan kredit perbankan kepada masyarakat. Jika perbankan ingin meningkatkan ekspansi kreditnya, ceteris paribus, suku bunga kredit akan turun sedemikian sehingga minat untuk meminjam oleh masyarakat meningkat Pohan, 2008. Tingkat bunga kredit perbankan merupakan biaya opportunitas dalam pembentukan investasi oleh sektor bisnis, sehingga peningkatan tingkat bunga kredit perbankan akan menurunkan tingkat investasi dan kemudian menurunkan pertumbuhan ekonomi. Penurunan intensitas persaingan bank akan meningkatkan penawaran kredit perbankan atau berasosiasi positif dengan struktur kredit perbankan. Peningkatan struktur kredit perbankan akibat penurunan intensitas persaingan bank akan meningkatkan investasi sektor riil dan kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia Medan, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kebijakan Moneter