2.6. Proses Money Multiplier dan Angka Pengganda Kredit
Proses penggandaan uang money multiplier terjadi sehubungan dengan kegiatan bank-bank umum atau bank-bank pencipta uang giral BPUG, yang
merupakan anggota sistem moneter, dalam menciptakan uang giral dan uang kuasi. Dalam kegiatannya, bank-bank umum dapat meminjamkan sebagian uang simpanan
masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito, dan hanya sebagian kecil saja dipelihara sebagai alat-alat likuid kas dan simpanan giro pada bank sentral untuk
memenuhi kewajiban segera yang harus dibayar sewaktu-waktu dan untuk memenuhi ketentuan cadangan wajib minimum atau reserve requirement. Jumlah yang
dipinjamkan tersebut mungkin akan masuk kembali ke bank-bank sebagai uang simpanan. Sebagian dari simpanan ini dipinjamkan lagi. Demikian seterusnya. Secara
teoritis, kalau bagian yang dipelihara sebagai alat-alat likuid sebesar 0,2 20 dan bagian yang dipinjamkan sebesar 0,8 80, akan tercipta simpanan sebesar 4 kali
simpanan utama sehingga total simpanan menjadi 5 kali simpanan utama. Dalam proses pemberian pinjaman dari uang simpanan yang diterimanya,
bank umum dapat memberikan pinjaman dengan jangka waktu yang lebih lama dari jangka waktu simpanannya karena menurut pengalaman, jarang terjdi para
penyimpanpenitip uang mengambil uang simpanan seluruhnya dan pada waktuhari yang sama sehingga terjadi diversiteit, yang merupakan selisih titik maksimum dan
titik minimum pada waktu yang berbeda-beda. Karena adanya diversiteit tersebut, maka terjadilah inti tetap konstan dan bank-bank umum dapat mentransformasikan
Universitas Sumatera Utara
penawaran dananya sedemikian rupa sehingga baik jumlah maupun jangka waktunya sesuai dengan permintaan.
Terjadinya pelipatgandaan multiplier baik jumlah simpanan maupun pinjaman disebabkan oleh adanya kemungkinan untuk meminjamkan sebagian dari
uang simpanan. Simpanan pertama dalam uraian diatas dinamakan primary deposit, sedangkan simpanan sesudahnya dinamakan derived deposit. Simpanan pertama
merupakan uang baru yang masuk ke dalam peredaran yang berasal dari otoritas moneter yang bersumber dari seperti penjualan valuta asing hasil ekspor ke bank
sentral. Melalui proses pelipatgandaan seperti diuraikan di atas, uang beredar yang
ada pada masyarakat akan bertambah, yang penambahannya lebih besar dari hasil pembelian valuta asing oleh bank sentral. Perbandingan antara uang beredar, yaitu
uang yang dimiliki sektor swasta domestik sektor dalam negeri di luar bank sentral, bank-bank umum dan pemerintah pusat dengan uang primer dinamakan money
multiplier Pohan, 2008. Aktivitas bank adalah menghasilkan jasa deposit [D] dan pinjaman atau kredit
[L]. Pada tingkat teknologi tertentu, fungsi biaya bank dijelaskan oleh fungsi C [D,L]. Fungsi biaya bank diasumsikan konveks atau decreasing returns to scale dan twice
differentiable. Dalam pasar persaingan jumlah bank sangat banyak, yaitu n= 1,2,3,..N. Aset bank diasumsikan terdiri dua jenis, yaiyu cadangan kas [R] dan pinjaman atau
kredt [L], sedangkan kewajiban bank terdiri dari [D]. Cadangan kas merupakan proporsi [á] tertentu dari deposit, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
R = á x D 2.1
Di mana á adalah giro wajib minimum. Giro wajib minimum merupakan instrumen otoritas moneter untuk mempengaruhi sirkulasi mata uang dalam perekonomian.
Total cadangan kas dari semua bank merupakan jumlah seluruh giro wajib minimum dikali permintaan deposit perbankan. Total cadangan kas ini sama dengan
jumlah uang inti dalam sirkulasi. Neraca pemerintah atau otoritas moneter menjelaskan deskripsi kebijakan moneter [∆M] pada operasi pasar terbuka.
Perubahan jumlah sekuritas pemerintah [∆B] sama dengan perubahan sirkulasi uang inti, yang secara langsung mempengaruhi uang inti dan kredit perbankan.
Angka pengganda uang didefinisikan sebagai dampak perubahan marginal jumlah uang inti dalam sirkulasi, yaitu [∆D ∆M] = -[∆D ∆B] = 1á – 1 0.
Pinjaman bank sentral terhadap bank-bank komersial dilaksanakan melalui intervensi tingkat bunga bank sentral [r] dan diasumsikan sama dengan tingkat bunga antar
bank. Intervensi dalam bentuk tingkat bunga bank sentral mempengaruhi tingkat bunga deposit [r
D
] dan tingkat bunga kredit [r
L
] Manurung dan Manurung, 2009.
2.7. Model Laba Bank