Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen Variabel Independen

saham, volume lembar saham, deviden, ekuitas dan aset perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara internet diambil langsung dari situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

4.5. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian ini terdiri dari:

a. Variabel Dependen

1 Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen Husein, 2003. Variabel dependen Y yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan deviden yaitu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa dating. Kebijakan deviden diukur menggunakan Deviden Payout Ratio DPR yaitu rasio deviden per lembar saham biasa atas laba per lembar saham. Semakin tinggi rasio ini maka semakin sedikit sumber dana internal perusahaan yang dapat digunakan untuk berinvestasi dimasa yang akan datang. Formulasinya adalah : Deviden Per Share Deviden Payout Ratio = x 100 Earning Per Share

b. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Husein, 2003. Variabel independen X yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 2 Proksi IOS berdasarkan harga yaitu pendekatan berdasarkan pada pemikiran bahwa harapan pertumbuhan perusahaan dinyatakan kedalam harga saham, sehingga perusahaan bertumbuh akan memiliki nilai pasar lebih tinggi relatif terhadap aset yang dimiliki asset in place. Proksi berdasarkan harga ini menggunakan earning to fprice ratio EPR yaitu proksi IOS dari proporsi nilai ekuitas yang berasal dari laba yang dihasilkan dari asset ditempat asset in place. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan karena setiap lembar saham mampu menghasilkan laba bersih sehingga kesempatan perusahaan untuk tumbuh semakin baik. Formulasinya adalah : EPR = Earning Per Share Price 3 Proksi IOS berdasarkan investasi yaitu pendekatan ini berdasarkan pada tingkat aktivitas investasi yang tinggi secara positif berhubungan dengan IOS suatu perusahaan. Perusahaan dengan IOS yang tinggi akan memiliki investasi dengan tingkat yang tinggi pula sebagaimana IOS telah dikonversikan ke dalam assets in place waktu demi waktu. Proksi berdasarkan investasi ini menggunakan ratio of capital expenditure to total assets CAPBVA merupakan proksi IOS yang menghubungkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan untuk tambahan aktiva produktif sehingga berpotensi sebagai perusahaan bertumbuh. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan karena mampu menambah investasinya dari aset-aset yang dimiliki sehingga kesempatan perusahaan untuk tumbuh semakin baik. Formulasinya adalah : x 100 Universitas Sumatera Utara CAPBVA = Capital Expenditure Assets Book Value 4 Proksi IOS berdasarkan varian return yaitu pendekatan pengukuran ini berdasar pada opsi investasi menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return. Proksi IOS berdasarkan varian return ini menggunakan varian return VAR merupakan proksi IOS yang mengukur fluktuasi naik atau turunnya harga suatu saham. Varian return saham dalam hal ini mewakili risiko saham sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan karena harga saham mengalami peningkatan sehingga kesempatan perusahaan untuk tumbuh semakin baik dari penggunaan ekuitas saham. Formulasinya adalah : Var = 1 2 1 _ −     − = ∑ = n X X SD n i it it c. Variabel Moderating Variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Variabel moderating dalam penelitian ini adalah struktur modal yaitu rasio yang menghitung pendanaan perusahaan antara penggunaan hutang dan ekuitas pemegang saham. Struktur modal perusahaan diukur menggunakan debt to equity ratio DER yang merupakan perimbangan atau perbandingan antara modal internal dan modal eksternal. Semakin tinggi rasio ini x 100 x 100 Universitas Sumatera Utara maka semakin baik bagi perusahaan karena dengan bertambahnya hutang maka perusahaan akan mampu memenuhi kebutuhan investasinya sehingga perusahaan mampu meningkatkan kebijakan deviden kepada pemilik modal. Formulasinya adalah : DER = Long Term Liabilities Shareholders’ Equity Berikut ini disajikan defenisi dan pengukuran setiap variabel yang digunakan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Defenisi Operasional Variabel Jenis Variabel Nama Variabel Definis Variabel Parameter Skala Dependent Y Kebijakan Deviden Kebijakan perusahaan dalam hal pendistribusian sebagian keuntungan perusahaan yang akan diberikan kepada para pemegang saham DPR = Deviden Per Share Earning Per Share Rasio Independent X Investment Opportunit y Set IOS Kesempatan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki asset in place dan pilihan pertumbuhan pada masa yang akan datang investment descrisioneri. Pengukurannya menggunakan proksi EPR, CAPBVA, dan Var EPR = Earning Per Share Price CAPBVA = capital expenditure Assets Book Value Var = 1 2 1 _ −     − = ∑ = n X X SD n i it it Rasio Moderating Z Struktur Modal Perimbangan atau perbandingan antara modal internal dan modal eksternal DER = Long Term Liabilities Shareholders’ Equity Rasio x 100 Universitas Sumatera Utara

4.6. Metode Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

1 70 120

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPURTUNITY SET (IOS), KEBIJAKAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 99

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 92

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, FREE CASH Pengaruh Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, Struktur Modal, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 18

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

6 25 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Investment Opportunity Set (IOS) - Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indone

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

0 0 13