ukuran besarnya penyebaran variabel random diantara rata-ratanya, semakin besar penyebarannya, semakin besar varian atau standar deviasi investasi
tersebut”. Jogianto 2009:221 mengatakan “Varian variance merupakan kuadrat dari deviasi standar“ Semakin tinggi rasio ini maka semakin cepat
reaksi investor terhadap pergerakan harga saham perusahaan.
2.1.2. Struktur Modal DER
Perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya akan membutuhkan modal yang cukup agar aktivitas operasi tidak terganggu.
Penggunaan modal ini tentu saja perlu mempertimbangkan beberapa aspek dalam memperoleh modal. Hal ini berkaitan dengan penentuan struktur modal
perusahaan yang berasal dari internal perusahaan dan eksternal.
2.1.2.1. Pengertian dan Pengukuran Struktur Modal DER
Foster 1986:65 mengatakan “struktur modal merupakan rasio yang menghitung pendanaan perusahaan antara penggunaan hutang dan ekuitas
pemegang saham”. Asnawi danWijaya 2005:121 mengatakan :”Struktur modal merupakan sisi kanan dari neraca, jadi merupakan kombinasi antara utang dan
modal sendiri. Riset biasanya berkenaan dengan komposisi dua hal ini, biasa dikenal sebagai DER Debt to Equity Ratio atau Leverage [debtdebt+equity]”.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Struktur Modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara modal internal dan
modal eksternal. Modal internal bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga
Universitas Sumatera Utara
dengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Sedangkan modal eksternal diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
2.1.2.2. Teori Struktur Modal DER
Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur struktur modal tersebut
maka dapat digunakan beberapa teori yang menjelaskan struktur modal dalam suatu perusahaan.
a. Trade Off Theory
Menurut trade-off teory yang diungkapkan oleh Myers 1977, “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana
penghematan pajak tax shields dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan financial distress”. Biaya kesulitan keuangan Financial
distress adalah biaya kebangkrutan bankruptcy costs atau reorganization, dan biaya keagenan agency costs yang meningkat akibat dari
turunnya kredibilitas suatu perusahaan Asnawi danWijaya, 2005:121. Husnan 2005:231 mengatakan bahwa “secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa Trade Off menganut pola keseimbangan antara keuntungan penggunaan dana dari utang dengan tngkat bunga yang tinggi dan biaya
kebangkrutan”. Sundjaya dan Barlian 2002:242 menjelaskan bahwa ”struktur modal
yang optimal didasarkan atas keseimbangan antara manfaat dan biaya dari pembiayaan dengan pinjaman. Manfaat terbesar dari suatu pembiayaan dengan
Universitas Sumatera Utara