tabel -1,98580 dengan signifikansi 0,002 Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya EPR EPR berpengaruh terhadap DPR perusahaan
Manufaktur di BEI.
b. Pengaruh CAPBVA Terhadap DPR
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji
dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = 96 – 3 = 93. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 93 adalah 1,98580.
- Jika t
hitung
t
tabel
1,98580 atau -t
hitung
t
tabel
- Jika t
-1,98580, maka Ha dapat diterima berpengaruh.
tabel
-1,98580 ≤ t
hitung
≤ t
tabel
1,98580 maka Ha tidak diterima tidak berpengaruh
- 1,98580 -1.490 1,98580
Gambar 5.8. Kurva Pengujian Hipotesis Sumber: Lampiran Output SPSS
Berdasarkan Tabel 5.8 hasil pengujian hipotesis pengaruh CAPBVA terhadap DPR diperoleh nilai t-hitung -1.490 lebih besar dari t-tabel -
1,98580 dengan signifikansi 0,140 Sig. 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya CAPBVA tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden
perusahaan Manufaktur di BEI. Daerah
Penerimaan Ho Daerah
Penolakan Ho Daerah
Penolakan Ho
Universitas Sumatera Utara
c. Pengaruh VAR Terhadap DPR
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = 96 – 3 = 93.
Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 93 adalah 1,98580. -
Jika t
hitung
t
tabel
1,98580 atau -t
hitung
t
tabel
- Jika t
-1,98580, maka Ha dapat diterima berpengaruh.
tabel
-1,98580 ≤ t
hitung
≤ t
tabel
1,98580 maka Ha tidak diterima tidak berpengaruh
- 1,98580 -1.490 1,98580
Gambar 5.9. Kurva Pengujian Hipotesis Sumber: Lampiran Output SPSS
Berdasarkan Tabel 5.11 hasil pengujian hipotesis pengaruh VAR terhadap DPR diperoleh nilai t-hitung -0.187 lebih besar dari t-tabel -1,98580 dengan
signifikansi 0,852 Sig. 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya VAR VAR tidak berpengaruh terhadap DPR perusahaan Manufaktur di BEI
5.3.3. Regresi Berganda
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Universitas Sumatera Utara
Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui arah hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengujian regresi berganda dapat
dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Hasil Regresi Berganda
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4.428
.434 10.202
.000 LN2.EPR
-1.034 .324
-.321 -3.189
.002 LN.CAPBVA
-.130 .087
-.145 -1.490
.140 LN2.VAR
-.079 .422
-.019 -.187
.852 a. Dependent Variable: LN.DPR
Sumber: Lampiran Output SPSS Informasi yang ditampilkan pada hasil regresi berganda adalah persamaan
regresi berganda antara variabel independen X terhadap variabel dependen Y yang dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan berikut ini:
DPR = 4,428 - 1,034 LN2.EPR - 0,130 LN.CAPBVA - 0,079 LN2.VAR + e
Berdasarkan persamaan regresi berganda terlihat bahwa : a.
Nilai konstanta sebesar 4,428 artinya jika variabel kebijakan deviden tidak dipengaruhi oleh variabel EPR, CAPBVA dan VAR maka DPR
perusahaan manufaktur di BEI sebesar 4,428. b.
Nilai koefesien Beta untuk variabel EPR adalah sebesar -1,0344 artinya setiap kenaikan variabel EPR sebesar 1 maka DPR akan turun sebesar
1,0344 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
Universitas Sumatera Utara
c. Nilai koefesien Beta untuk variabel CAPBVA adalah sebesar -0,130
artinya setiap kenaikan variabel CAPBVA sebesar 1 maka DPR akan turun sebesar 0,130 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
d. Nilai koefesien Beta untuk variabel VAR adalah sebesar -0,079 artinya
setiap kenaikan variabel VAR sebesar 1 maka DPR akan turun sebesar 0,079 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
5.3.4. Koefisien Determinasi
Uji Statistik koefisien determinasi pada penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji statistik koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut:
Tabel 5.10. Koefisien Determinasi – Hipotesis Kedua
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.366
a
.134 .105
1.08622 a. Predictors: Constant,
LN2.VAR, LN.CAPBVA, LN2.EPR
b. Dependent Variable: LN.DPR Sumber: Lampiran Output SPSS
Tabel 5.10. memperlihatkan bahwa nilai R Square sebesar 0,134 atau 13,4 yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel independen
EPR,CAPBVA, VAR terhadap kebijakan deviden adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau 13,4. Sedangkan sisanya 86,6 dipengaruhi atau dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
5.4. Hasil Analisis Data Hipotesis Kedua