Pembinaan Profesionalitas Guru pada Seminar atau Workshop
Data yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif melalui persentase, dengan jumlah responden 120 orang guru. Penghitungan pada aspek ini dengan cara mencari
frekuensi dan persentase tiap komponennya. Penghitungan frekuensi dan persentase diperlukan untuk mendapatkan gambaran mengenai sumbangan tiap-tiap
komponennya. Jumlah subjek yang menjawab “ya” dibagi dengan frekuensi total atas keseluruhan jumlah subjek, selanjutnya dikalikan dengan 100. Besarnya skor
pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah pada seminar atau workshop tertera pada tabel berikut:
Tabel 13. Skor Pembinaan Profesionalitas Guru pada Seminar atau Workshop
No. Indikator
Ya Tidak
Rata-rata
1 Mengikutsertakan guru dalam
seminar tentang pengembangan multimedia teknologi dalam
pembelajaran 232
8 96,67
2 Mengikutsertakan guru dalam
seminar tentang pembelajaran tematik sesuai kurikulum 2013
134 106
55,83
3 Mengikutsertakan guru dalam
seminar tentang penggunaan dan pengembangan internet dalam
pembelajaran 210
150 58,33
Rata-rata 82,29
37,71 70,28
Berdasarkan tabel di atas, hasil rata-rata analisis skor secara keseluruhan pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah pada seminar atau workshop
dengan persentase sebesar 70,28. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aspek paling tinggi terdapat pada indikator nomor 1, yaitu pembinaan profesionalitas
guru pada seminar atau workshop untuk mengikutsertakan guru dalam seminar
94
tentang pengembangan multimediateknologi dalam pembelajaran. Pembinaan yang diberikan oleh kepala sekolah pada aspek ini sebesar 96,67, besarnya persentase ini
dirasakan oleh guru dapat membantu mengatasi permasalahan dalam pengembangan multimediateknologi dalam pembelajaran. Sedangkan aspek paling rendah terdapat
pada indikator nomor 2, yaitu pembinaan profesionalitas guru pada seminar atau workshop dalam membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran di
SD sesuai Kurikulum 2013. Pembinaan yang diberikan oleh kepala sekolah pada aspek ini sebesar 7,50.
Pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah pada seminar atau workshop, dapat digambarkan kembali pada diagram berikut:
Gambar 3. Pembinaan Profesionalitas Guru pada Seminar Atau Workshop
Keterangan : A =
mengikutsertakan guru dalam seminar tentang pengembangan multimediateknologi dalam pembelajaran
B = mengikutsertakan guru dalam seminar tentang pembelajaran tematik sesuai
kurikulum 2013
96,67 55,83
58,33 100
200
A B
C
Pembinaan Profesionalitas Guru pada Seminar atau Workshop
persentase
95
C = mengikutsertakan guru dalam seminar tentang penggunaan dan
pengembangan internet dalam pembelajaran Setelah dilakukan cross-check melalui wawancara dengan beberapa kepala
sekolah, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah melakukan pembinaan pada seminar atau workshop dengan memberikan informasi dan mengikutsertakan para
guru dalam kegiatan seminar. Diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru di SDN di Kecamatan Bonorowo sudah dapat mengoperasikan komputer dan notebook
dengan cukup baik, didukung dengan adanya sarana internet memudahkan para guru untuk dapat mengakses materi belajar yang akan diajarkan kepada siswa.
Kepala sekolah mengaku belum dapat membantu permasalahan atau kendala dalam penerapan kurikulum yang baru tersebut, karena selain kurikulum 2013 belum
diterapkan, kesulitan-kesulitan tersebut belum dapat diketahui secara jelas sebelum kurikulum terbaru tersebut benar-benar diterapkan. Dengan hal tersebut, kepala
sekolah memberikan kebebasan pada guru untuk mencari informasi melalui media internet, sehingga kepala sekolah dalam hal ini lebih sering membimbing para guru
dalam mengakses informasi mengenai kurikulum 2013. Internet sudah dapat diakses di sekolah-sekolah di Kecamatan Bonorowo, namun masih ada beberapa sekolah
dengan letak daerah yang agak susah dijangkau oleh sinyal internet, sehingga guru hanya dapat mengakses internet ketika di luar sekolah ataupun di rumah.
96