sesuatu yang bermakna baik bagi hidupnya maupun orang lain. Sebagai implementing berarti ia harus mampu menerapkan konsep-konsep, teori-teori, hukum-hukum, dan
perencanaan yang telah disusunnya. Sebagai innovating berarti ia harus mampu mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara mandiri. Sebagai integrating
ia harus mampu menjadi penghalang persatuan dan kesatuan para bawahannya berupa kerja tim yang efektif.
4. Manajemen Kekepalasekolahan
Implementasi tugas pokok dan fungsi kepala sekolah tidak cukup mengandalkan aksi-aksi praktis dan frgamatis, melainkan berbasis pada pengetahuan
di bidang manajemen dan kepemimpinan yang cerdas. Hakikat pengetahuan adalah segenap apa yang kepala sekolah ketahui tentang suatu objek tertentu. Konntz
Danim, 2009: 27 menyatakan bahwa pengetahuan kekepalasekolahan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dan paling relevan dengan tugas pokok dan fungsinya
adalah pengetahuan manajemen yang dapat diaplikasikan secara efektif dalam praktik. Hal tersebut diperkuat oleh Sudarwan Danim dan Suparno 2009: 12 yang
mengungkapkan bahwa pelaksanaan manajemen sekolah, baik konvensional maupun yang menggunakan berbasis sekolah, akan dapat berhasil dan berjalan dengan baik
jika didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah yang secara fungsional mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan kata lain
kepala sekolah dituntut mampu mensinergikan seluruh komponen dan potensi sekolah dan lingkungan sekitarnya supaya tercipta kerja sama untuk memajukan
sekolah.
45
Kepala sekolah harus mampu menjadi manajer yang efisien dan pemimpin yang efektif. Dia harus memiliki kemampuan manajemen dan dapat menampilkan
sikap dan sifat sebagai kepala sekolah. Danim dan Suparno 2009: 13 menjelaskan bahwa perilaku kekepalasekolahan tercermin dari kristalisasi interaksi antara fungsi
organik manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan dengan fungsi subtantif yaitu akademik,
ketenagaan, keuangan, fasilitas, kehumasan, pelayanan khusus dan sebagainya. fungsi organik manajemen merupakan roda gigi dalam menggerakkan fungsi subtantif.
Interaksi sinergis keduanya melahirkan sosok perilaku kepala sekolah ideal, yaitu yang mampu membawa organisasi sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Menurut Wahjosumidjo 2010: 95 seorang kepala sekolah merupakan
seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengendali. Keberadaan kepala sekolah sebagai manajer pada suatu sekolah sangat diperlukan, sebab di dalam
sekolah berkembang berbagai macam pengetahuan, sumber daya manusia yang mempunyai beraneka ragam kemampuan, dan sumber daya non manusia yang
semuanya merupakan pendukung tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh sekolah sehingga memerlukan kepala sekolah yang
mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar sekolah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut
Wahjosumidjo 2010: 97 menjelaskan bahwa kepala sekolah harus mampu
46