Pembinaan profesionalitas guru pada Kelompok Kerja Guru KKG
proses belajar mengajar; c mengembangkan lembar kerja, alat bantu pelajaran,dll; dan d mengembangkan soal-soal penilaian. Data yang diperoleh dianalisis dengan
deskriptif melalui persentase, dengan jumlah responden 120 orang guru. Penghitungan pada aspek ini dengan cara mencari frekuensi dan persentase tiap
komponennya. Penghitungan frekuensi dan persentase diperlukan untuk mendapatkan gambaran mengenai sumbangan tiap-tiap komponennya. Jumlah subjek yang
menjawab “ya” dibagi dengan frekuensi total atas keseluruhan jumlah subjek, selanjutnya dikalikan dengan 100. Besarnya skor pembinaan profesionalitas guru
oleh kepala sekolah pada kelompok kerja guru tertera pada tabel berikut:
Tabel 11. Skor Pembinaan Profesionalitas Guru pada Kelompok Kerja Guru KKG
No. Indikator
Ya Tidak
Rata-rata 1
Mengembangkan kemampuan profesional guru dalam mengajar
247 113
68,61 2
Menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru yang berkenaan
dengan proses belajar mengajar 213
27 88,75
3 Mengembangkan lembar kerja, alat
bantu pelajaran, dll 190
50 78,75
4 Mengembangkan soal-soal penilaian
225 15
93,75 Rata-rata
97,22 22,78
82,5
Berdasarkan tabel di atas, hasil rata-rata analisis skor secara keseluruhan pembinaan profesional guru oleh kepala sekolah pada KKG dengan persentase
sebesar 82,5. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aspek paling tinggi terdapat pada indikator nomor 4, yaitu pembinaan profesionalitas guru pada
Kelompok Kerja Guru KKG dalam mengembangkan soal-soal penilaian.
87
Pembinaan yang diberikan oleh kepala sekolah pada aspek ini sebesar 93,75, besarnya persentase ini dirasakan oleh guru dapat membantu mengatasi permasalahan
dalam mengembangkan soal-soal penilaian. Sedangkan aspek paling rendah terdapat pada indikator nomor 1, yaitu pembinaan profesionalitas guru pada kelompok kerja
guru dalam mengembangkan kemampuan profesional guru dalam mengajar. Pembinaan yang diberikan oleh kepala sekolah pada aspek ini sebesar 68,61.
Pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah pada kelompok kerja guru, dapat digambarkan kembali pada diagram berikut:
Gambar 2. Diagram Batang Pembinaan Profesionalitas Guru oleh Kepala Sekolah pada
Kelompok Kerja guru Keterangan :
A = mengembangkan kemampuan profesional guru dalam mengajar
B = menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru yang berkenaan dengan
proses belajar mengajar C =
mengembangkan lembar kerja, alat bantu pelajaran, dll D =
mengembangkan soal-soal penilaian
68,61 88,75
78,75 93,75
20 40
60 80
100
A B
C D
Pembinaan Profesionalitas Guru pada KKG
persentase
88
Setelah dilakukan cross-check melalui wawancara dengan beberapa kepala sekolahdi SDN se-Kecamatan Bonorowo dapat disimpulkan bahwa Kecamatan
Bonorowo dibagi menjadi 4 gugus yang dinamakan gugus Sabdopalon, kegiatan KKG tersebut diadakan setiap satu minggu sekali yaitu pada hari sabtu. Kepala
sekolah disini bertugas sebagai pemantau kegiatan kelompok kerja guru yang sedang dan akan dilaksanakan dan bertanggung jawab melaporkan hambatan yang
ditemukannya kepada pengawas guna menentukan pembinaan selanjutnya. Beberapa kepala sekolah mengaku selalu mendampingi guru saat praktik mengajar pada KKG
dan memberikan catatan namun hanya mencatat poin-poin yang dianggap penting saja dan hanya dari beberapa kepala sekolah saja yang memberikan catatan secara
lengkap kepada guru. Biasanya kepala sekolah hanya memberitahukan hal-hal apa saja yang dianggap masih kurang saat praktik mengajar secara langsung kepada guru
tanpa memberikan catatan, namun terdapat beberapa kepala sekolah yang tidak membahas permasalahan secara langsung dengan guru yang bersangkutan namun
dibahas di dalam forum, seperti dalam rapat sekolah. Tidak semua kepala sekolah memberikan catatan setelah guru melakukan praktik mengajar, kepala sekolah hanya
menasehati dan memberikan masukan secara lisan mengenai kekurangan guru selama praktik mengajar. Dengan hal tersebut, guru lebih menginginkan bahwa kepala
sekolah diharapkan mencatat secara lebih detail dari kekurangan guru saat mengajar atau hal apa yang masih perlu diperbaiki ketika guru melakukan praktik mengajar,
sehingga guru lebih mengetahui secara pasti hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
89