12
B. Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA hakekatnya mencakup beberapa aspek yaitu: faktual, keseimbangan antara proses dan produk, aktif melakukan investigasi, beberapa
deduktif dan induktif, pengembangan sikap. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pada prinsipnya membekali siswa kemampuan berbagai cara untuk
“mengetahui” dan cara untuk “mengerjakan”yang dapat membantu siswa dalam memahami alam sekitar. Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif
yang dilakukan guru di kelas. Tindakan dapat dikatakan bersifat edukatif bila berorientasi pada pengembangan diri atau pribadi siswa secara utuh, artinya
pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Oleh karena itu guru harus kompeten dalam menciptakan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan ketiga
aspek tersebut. Maslichah Asy’ari, 2006: 21.
Keberhasilan suatu pembelajaran tergantung bagaimana interaksi antara guru dan siswa. Interaksi guru dan siswa dapat berjalan baik bila guru kompeten dalam
mengelola kelas. Dalam mengelola kelas langkah awal yang perlu diketahui guru adalah dengan siapa atau siswa yang bagaimana yang akan dihadapi. Tanpa
paham tentang peserta didik yang akan difasilitasi mustahil guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat dan materi pembelajaran yang sesuai.
Untuk pembelajaran IPA yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan obyek atau alam secara langsung. Oleh karena itu
guru sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana agar siswa dapat mengamati dan memahami obyek sains. Dengan demikian siswa
dapat menemukan konsep dan membangunnya dalam struktur kognitifnya.
13
Pendekatan pembelajaran yang disebutkan oleh Maslichah Asy’ari 2006: 46 mengartikan upaya yang dilakukan guna membuat siswa terlibat secara aktif dan
berminat dalam mengikuti pembelajaran. Sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar maka beberapa pendekatan dalam pembelajaran di sekolah dasar
adalah sebagai berikut: 1.
Pendekatan proses merupakan pendekatan yang menekankan dalam melatih bagaimana cara memperoleh produk IPA, operasional
pembelajarannya selalu ada aktivitas atau bernuansa proses IPA. 2.
Pendekatan konsep merupakan pendekatan yang menekankan pengenalan konsep-konsep IPA. Pengenalan konsep dibutuhkan dalam
mengkomunikasikan pengetahuan. 3.
Pendekatan discovery atau penemuan terbimbing merupakan pendekatan dimana siswa di arahkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari
serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah menemukan sendiri pengetahuan.
4. Pendekatan inkuiri dalam pendekatan ini siswa dengan proses mentalnya
sendiri dapat menemukan suatu konsep atau prinsip, sehingga dalam menyusun rancangan percobaan dilakukan dengan kemampuan sendiri.
5. Pendekatan histori merupakan pembelajaran yang berorientasi pada
sejarah bagaimana ditemukan atau dihasilkannya suatu pengetahuan. 6.
Pendekatan nilai merupakan pendekatan pembelajaran yang mengandung pesan norma atau etika diantara makhluk lain.