21
2. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya
agar anak melakukan aktivitas, tidak hanya duduk, mendengar, dan mencatat saja;
3. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam
sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.
2. Dasar Penggunaan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Lily Barlia 2006: 11 menjelaskan dasar perlunya mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar sebagai berikut.
a. Keperluan untuk mengajar efektif,
b. Keperluan untuk konsep dasar,
c. Keperluan untuk pendidikan nyata,
d. Keperluan untuk berhati-hati,
e. Keperluan untuk menghargai lingkungan alam sekitar,
f. Keperluan untuk mengenali lingkungan alam sekitar,
g. Keperluan untuk pengalaman rekreasi.
Lokasi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan alam sekitar sangat luas, tidak terbatas pada lingkungan alam. Ruang lingkup lokasi belajar mengajar
dengan pendekatan lingkungan alam sekitar dapat digambarkan sebagai berikut:
22
Gambar 1. Lokasi belajar mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
Lily Barlia, 2006: 21
3. Teknik Mengajar Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar dengan Field
Trip Perjalanan Lapangan Sebagai Penuntun Kegiatan.
Field trip adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah Roestiyah, 2001: 85. Winarno
1980: 115-116 mengatakan field trip adalah cara belajar di mana siswa dengan bimbingan guru diajak untuk mengunjungi tempat tertentu dengan maksud untuk
belajar. Sedangkan menurut Syaiful Sagala 2006: 214, field trip adalah pesiar ekskursi yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman
SEKOLAH
Saluran Irigasi
Pantai Peternakan
Kebun Pepohonan
P
enggergajian
Kayu
Stasiun Terminal
Menangkap Ikan
Kolam Ikan
Bendungan Tempat
Rekreasi Lain
Museum Halaman
Rumah Anak
Kantor Lembaga
Pemerintah
Pesawahan Kebun
Binatang Taman
Kota
Jalan Raya dan Pusat
Pertokoan Taman Kota
Cagar Alam
Daerah Pertambangan
Pasar
23
belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Menguatkan kedua pendapat, Zain 2002: 95 mengemukakan bahwa field trip
merupakan pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan kunjungan ke tempat
tertentu untuk meningkatkan aktivitas siswa. Chiappetta dan Koballa, 2010: 226 menjelaskan bahwa guru IPA dapat
menggabungkan field trip ke dalam kurikulum, karena perjalanan lapangan memberikan pengalaman belajar bagi siswa, supaya mereka dapat lebih besar
memahami dunia alam di mana mereka hidup. Field trip dipandang sebagai acara besar. Persiapan perencanaan diperlukan dalam kegiatan ini, kegiatan perencanaan
dan pembelajaran berlangsung sebelum field trip dilaksanakan, sehingga siswa memiliki pengetahuan tentang apa yang akan mereka lakukan. Guru dan siswa
perlu mengetahui apa yang harus dilakukan dalam field trip. Setelah mereka kembali ke kelas, ada tindak lanjut kegiatan untuk memaksimalkan nilai dari
pengalaman. Perencanaan yang cukup harus dilakukan untuk memastikan manfaat maksimal. Instruksi merupakan bagian dari tahap persiapan, sehingga siswa
memiliki ide gagasan yang jelas apa yang akan mereka harapkan untuk mengamati dan belajar.
Pokok bidang pembahasan pembelajaran field trip diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Halaman Sekolah
1 Rumput: tanaman, hewan
2 Semak: bayangan
3 Pohon: klasifikasi