3. Kebijakan harus sederhana dan dapat dilaksanakan aplicable.
E. Syarat Kebijakan yang Baik
Beberapa persyaratan harus diperhatikan dalam menyusun kebijakan agar sistem pengendalian internal dapat terselenggara dengan baik, yaitu:
1. Kebijakan harus jelas dan harus dibuat tertulis. 2. Kebijakan harus dapat secara efektif dikomunikasikan kepada seluruh personil
dalam organisasi. 3. Kebijakan harus dapat memberikan motivasi pencapaian tujuan, program atau
target yang ditetapkan. 4. Kebijakan harus ditinjau kembali secara berkala untuk diselaraskan dengan
perubahan lingkungan organisasi. 5. Kebijakan harus transparan dan dapat menjadi sarana komunikasi timbal balik
antara atasan dengan bawahan. 6. Kebijakan harus dapat nieningkatkan disiplin kerja para karyawan.
7. Kebijakan harus konsisten dengan tujuan organisasi.
F. Prinsip-prinsip Penetapan Kebijakan
Terdapat hal-hal yang perlu menjadi perhatian bagi penentu kebijakan dalam menyusun suatu keputusan. Prinsip-prinsip yang wajib terkandung dalam suatu
keputusan kebijakan adaiah prinsip rasionalitas, efektivitas, efisiensi, dan produktivitas, dijelaskan sebagai berikut:
1. Prinsip rasionalitas, mendeskripsikan tingkat hubungan keeratan atas hal-
hal yang menjadi sasaran penyusunan kebijakan dengan penyelesaian permasalahan yang dihadapi, mendeskripsikan tingkat bias penafsiran, serta
mendeskripsikan tingkat aplikasi penerapan suatu kebijakan di lapangan oleh pelaksana kebijakan. Kebijakan yang dinilai rasional adalah kebijakan yang
dapat diterima secara nalarlogika, berhubungan erat dengan halsasaran yang ingin dicapai, dapatmampu diterima dan dilaksanakan secara nyata oleh
pelaksana kebijakan yang dimaksud, serta tidak menimbulkan perbedaari atau bias penafsiran yang tinggi antar para pelaksana kebijakan tersebut.
2. Prinsip efektivitas, mendeskripsikan tingkat ketepatankeberhasilan
pencapaian sasaran kebijakan yang diterbitkan. Penilaian tingkat efektivitas suatu kebijakan, memerlukan pengkajian tersendiri baik yang dilakukan pada
saat sebelum penyusunan kebijakan dilaksanakan, saat sosialisasi pengenalan acknowledgment kebijakan kepada publik sasaran, maupun
pada periode seteiah diterbitkannya kebijakan. Informasi penilaian secara komprehensif dan feedback dari stackholders terkait, pada dasarnya sangat
diperlukan hagi pejabat penentu kebijakan khususnya di unit eselon I Kementerian Kehutanan beserta jajarannya, dalam rangka menghasilkan
suatu keputusan yang tepat sasaran.
3. Prinsip efisiensi, mendeskripsikan tingkat kebutuhandiperlukannya suatu
kebijakan. Prinsip ini pada dasarnya ingin memastikan bahwa keputusan yang dibuat dalam suatu produk kebijakan, sebaiknya memang dibutuhkan
kehadirannya sesuai tuntutan kondisi yang ada. Bila suatu kebijakan disusun tanpa mempertimbangkan kebutuhan atas kehadiran kebijakan itu sendiri,
maka hal-hal yang telah tertulis didalamnya, berpotensi mengurangi atau membelenggu, bahkan mempersulit pelaksanaan kebijakan lain yang
MODUL-1 9
4. Prinsip produktivitas, mendeskripsikan tingkat kekuatan pengaruh yang