f. Adatidaknya uraian tugas dan masing-masing personil pada
unit kerjasatker. g. Adatidaknya pembinaan karir
dan pola karir pegawai pada unit kerjasatker.
h. Adatidaknya penetapan siatem Diklat bagi pegawai.
i. Adatidaknya
rumpun jabatan
dan perangkat jabatan bagi pegawai.
j. Adatidaknya
kompetensi pegawai, khususnya mekanisme
penerimaan PNS dan pengkajian kinerja pegawai.
4. Prosedur
a. Adatidaknya prosedur tertulis di instansi ybs.
- SK. Ditjenkepala Badan tentang Prosedur.
- KAKTOR untuk masing- masing kegiatan.
- Kumpulan peraturan atau kriteria tentang prosedur.
- Laporan TL Hasil Evaluasi Prosedur.
b. Kesesuaian prosedur dengan kebutuhan organisasi.
c. Efektifitas prosedur sebagai acuan kegiatan.
d. Adatidaknya prosedur sebagai acuan dalam masing-masing
kegiatan. e. Prosedur telah disusun secara
sederhana, tidak bertele-tele, dan jelas.
f. Prosedur telah ditunjang dengan kebijakan secara tertulis.
g. Prosedur telah disusun secara efisien, tidak kaku dan fleksibel
h. Prosedur telah di sosialisasikan dan dikomunikasikan kepda
seluruh pegawai unit kerjasatker dan pengguna.
i. Adatidaknya
prosedur tertulis
penerimaan APIP dan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada
unit kerja. j.
Adatidaknya evaluasi
berkala dan berjenjang terhadap
prosedur yang ada. k. Adatidaknya penyajian kondisi,
kendala dan rekomendasi dalam laporan hasil evaluasi prosedur.
l. Hasil evaluasi prosedur dituangkan dalam laboran dan
digunakan sebagai bahan penyempurnaan.
B. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan 4 empat sub unsur lingkungan pengendalian yang meliputi organisasi, prosedur, sumberdaya manusia, dan kebijakan. Masing-
masing sub unsur diberi bobot tertentu berdasarkan justifikasi nilai penting signifikansi terhadap lingkungan pengendalian, yang jumlah seluruhnya 100.
MODUL-1 37
Setiap sub unsur diuraikan dalam beberapa item penilaian dengan bobot yang ditentukan sesuai relevansinya dengan masing-masing sub unsur tersebut.
Rincian lengkap pelaksanaan penilaian disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel Uraian Penilaian
No URAIAN YA TIDAK
A. ORGANISASI 1. Pimpinan telah menetapkan bagan organisasi di unit kerjasatker
yang bersangkutan. 2. Kesesuaian organisasi dengan tugas pokok dan fungsi unit
kerjasatker. 3. Organisasi dilengkapi mekanisme don alur pekerjaan.
4. Bagan organisasi dilengkapi dengan rentang kendali bagi pimpinan dalam organisasi.
5. Organisasi diisi dengan personil berkompeten dalam menduduki jabatan.
6. Pimpinan melakukan pemantauan terhadap operasionalisasi organisasi pada unit kerjasatker datam pelahsanaan kegiatan.
7. Organisasi dilengkapi dengan struktur organisasi dan uraian togas Job Discription.
8. Organisasi didukung dan dilengkapi dengan sistem hubungan kerja yang terintegrasi antar bagian secara vertikal maupun
horisontal. 9. Organisasi dilengkapi dengan defisini wewenang dan
pendelegasiannya. 10. Struktur organisasi dan uraian tugasnya disosialisasikan kepada
seluruh personil karyawan yang didalamnya. 11.
Pelaksanaan evaluasi
secara berkala terhadap organisasi yang
telah ada guna penyempurnaan. 12. Rekomendasi hasil evaluasi tersebut digunakan untuk perbaikan
organisasi. B. KEBIJAKAN
1. Pimpinan menetapkan kebijakan tertulis guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada unit kerjasatker ybs.
2. Kebijakan telah sesuai dengan tujuansasaran yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan telah disosialisakandikomunikasikan kepada personil di unit kerjasatker.
4. Pimpinan telah menetapakan KAKTOR sebagai acuan dalam pemantauan kebijakan.
5. Pimpinan telah menyusun dan menetapkan Tim berdasarkan kompetensi untuk melakukan pemantauan penerapan kebijakan.
6. Kebijakan disusun secara bijaksanaefektif digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program.
7. Kebijakan telah dapat memberikan motivasi bagi PNS dalam pencapaian tujuan unit kerjasatker.
8. Kebijakan dapat meningkatkan disiplin pegawai. 9. Ketepatan penggunaan perangkat kerja pendukung dalam
pelaksanaan kebijakan. 10. Kebijakan dapat diterima secara rasional di semua lapisan level
organisasi. 11. Kebijakan telah mendiskripsikan tingkat ketepatankeberhasilan
pencapaian sasaran kebijakan. 12. Kebijakan telah disahkan sebagai pedomanacuan pelaksanaan
kegiatan program. 13. Kebijakan telah digunakan sebagai pedomanacuan pelaksanaan
MODUL-1 38
MODUL-1 39
kegiatan program. 14. Pengelolaan sumber kebijakan kepegawaian pelaksanaan
program. 15. Kebijakan telah dijabarkan kedalam juklakjuknis kegiatan.
C. SUMBERDAYA MANUSIA
1. Pimpinan menyediakan sarana guna menegakan integritasnilai etika di unit kerjasatker.
2. Seluruh Pejabat strukturalpengelola anggaran telah melaporkan LHKPN ke KPK.
3. Pimpinan menerapkan kompetensi SDM dalam organisasi di unit kerjasatker.
4. Pimpinan menggunakan pertimbangan risiko dalam pengambilan keputusan dalam menerapkan manajemen berbasis kinerja.
5. Pimpinan menerapkan sistem pendelegasian wewenangtanggung jawab dalam melaksanakan roda organisasi.
6. Pimpinan mensosialisasikan uraian tugas kepada masing-masing personil pada unit kerjasatker.
7. Pimpinan melakukan pembinaan karirpola karir pegawai pada unit kerjasatker.
8. Pimpinan penetapan sistem Diklat bagi pegawai guna meningkatkan kemampuanprofesionalisme.
9. Pimpinan menerapkanmenetapkan rumpun jabatanperangkat jabatan bagi pegawai.
10. Pimpinan menetapkan kompetensi pegawai, mulai dari mekanisme penerimaan PNS sampai dengan pengkajian kinerja
pegawai. 11. Pimpinan melakukan pemantauanevaluasi terhadap
penguasaanimplementasi uraian tugas jobs depcription masing- masing personil.
12. Pimpinan dalam menetapan personil yang mengelola keuangan asset berdasarkan kompentensinya
D. PROSEDUR 1. Pimpinan menetapkan prosedur tertulis sop di unit kerjasatker
yang bersangkutan. 2. Sop dibuat lengkap seluruh kegiatan sesuai dengan tupoksi.
3. Kesesuaian prosedur dengan kebutuhan organisasi dam mendukung pelaksanaan kegiatan dan tupoksi dari unit kerja.
4. Efektifitas prosedur sebagai acuan kegiatan. 5. Prosedur telah disusun secara sederhana, tidak bertele-tele, jelas
dan fleksibel. 6. Prosedur telah ditunjang dengan kebijakan secara tertulis.
7. Prosedur disosialisasikandikomunikasikan kepada seluruh karyawanpegawai pada unit kerjasatker dan pengguna.
8. Prosedur telah memuat pencatatan, pelaporan untuk pelaksanaan kegiatan, pengelolaan keuanganasset.
9. Prosedur tidak lanjut hasil pemeriksaan APIP pada unit kerjasatker telah dibuat.
10. Pimpinan melakukan evaluasi secara berkala dan berjenjang terhadap prosedur yang ada.
11. Formatoutline laboran meliputi kondisi, kendala dan rekomendasi. 12. Hasil evaluasi prosedur dituangkan digunakan pimpinan unit
kerjasatker sebagai bahan penyempurnaan prosedur.
MODUL – 2 PENILAIAN RISIKO
SISTEM PENGENDALIAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN 2010
GAMBARAN UMUM A. Tujuan Instruksi Umum TIU
Setelah mempelajari Modul ini, diharapkan peserta sosialisasipelatihan dapat memahami tentang penilaian risiko dalam pelaksanaan kinerja instansi, yang terdiri
dari identifikasi risiko dan penanganan risiko. Dalam pembahasan tentang penilaian risiko akan dibuat secara praktis sehingga mudah dimengerti dan
diaplikasi.
B. Tujuan Instruksi Khusus TIK