Metodologi Pembelajaran Latar Belakang

GAMBARAN UMUM A. Tujuan Pembelajaran TPU Modul ini disusun untuk memenuhi materi pembelajaran pada Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Pengelola Unit Kerja dan Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Kehutanan. Tujuan pembelajaran umum modul ini adalah setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini, peserta mampu menyusun dan mengimplementasikan lingkungan pengendalian dalam rangka pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Kementerian Pertanian.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus TPK

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pendidikan dan pelatihan diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern Kementerian Kehutanan khususnya dari aspek lingkungan pengendalian. 2. Mengetahui peran unsur-unsur lingkungan pengendalian. 3. Mengetahui karakteristik dan aspek lingkungan pengendalian pada penerapan Sistem Pengendalian Intern Kementerian Kehutanan. 4. Mengetahui persyaratan unsur-unsur lingkungan pengendalian. 5. Mampu menyusun dan menerapkan lingkungan pengendalian pada unit kerja atau satuan kerja masing-masing.

C. Diskripsi Singkat Struktur Modul

Mata ajaran pendidikan dan pelatihan ini membekali peserta dengan pengertian, pemahaman, dan konsep-konsep lingkungan pengendalian, yang terdiri atas lima bab materi bahasan yang dibagi dalam bab sebagai berikut: Gambaran Umum Bab I Pendahuluan Bab II Organisasi Bab III Kebijakan Bab IV Sumber Daya Manusia Bab V Prosedur Bab VI Penilaian terhadap Lingkungan Pengendalian

D. Metodologi Pembelajaran

Metodologi pembelajaran yang diterapkan menggunakan andragogi agar peserta mampu memahami dengan cepat tentang substansi lingkungan manajemen. Metode ini, peserta dipacu untuk berperan serta secara aktif melalui komunikasi dua arah. Metode pembelajaran ini juga menerapkan kombinasi proses belajar mengajar dengan ceramah, tanya jawab, dan diskusi serta praktek penyusunan dan penerapan pengendalian lingkungan. Instruktur akan membantu peserta dalam memahami materi dengan ceramah dan dalam proses ini peserta diberi kesempatan untuk mengajukan tanya jawab. Agar proses pendalaman materi dapat berlangsung dengan baik, dilakukan pula diskusi kelompok sehingga peserta benar-benar dapat secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar. MODUL-1 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan pengendalian adalah unsur pertama dalam sistem pengendalian intern pada PP 60 Tahun 2008. Unit kerjasatuan kerja satker harus memiliki suatu lingkungan pengendalian yang relevan dan dapat diandalkan baik informasi maupun nonkeuangan, yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa eksternal dan internal. Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya, melalui: penegakan integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, kepemimpinan yang kondusif, pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia, perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif, serta hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Guna memberikan keyakinan yang memadai terhadap lingkungan pengendalian yang telah dibangun oleh unit kerjasatuan kerja, diperlukan suatu langkah dan mekanisme pengujian, dimaksudkan untuk mencocokan data yang saling terkait dari 2 dua atau lebih dari instansi pemerintah yang berbeda, sehingga dihasilkan informasi kinerja clan non keuangan yang handal clan dapat dipercaya. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pengaturan secara menyeluruh mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Intern dilandasi pada pemikiran bahwa Sistem Pengendalian Intern melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan mutlak.

B. Pengertian