Deskripsi Singkat Struktur Modul Metodologi Latar Belakang

yang mengamanatkan pimpinan instansi untuk bertanggung jawab terhadap efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing menjadikan substansi modul dirancang sedemikian rupa guna memberikan pembekalan yang memadai bagi pimpinan instansi serta pejabat berwenang lainnya agar dapat melaksanakan pembinaan atas penyelenggaran SPIP dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian di lingkungan masing-masing instansi. Tujuan Instruksi Umum dari modul ini adalah setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu memahami konsepsi Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah SPIP khususnya Pemantauan Pengendalian Intern serta penerapannya dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP di instansi pemerintah lingkup Kementerian Pertanian.

2. Tujuan Instruksi Khusus TIK

Berdasarkan tujuan instruksi umum di atas, maka tujuan instruksi khusus dari modul ini adalah setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu: a. Menjelaskan latar belakang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP, pengertian dan konsep dasar pemantauan pengendalian intern; b. Menjelaskan sub unsur pemantauan pengendalian intern, gambaran mengenai pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah dan Tindak Lanjut rekomendasi hasil audit dan review lainnya; c. Menjelaskan sarana dan komponen dari SPIP khususnya sub unsur pemantauan pengendalian intern; dan d. Melaksanakan prosedur dan metode pemantauan pengendalian intern serta memahami konsep penilaian pengendalian intern.

C. Deskripsi Singkat Struktur Modul

Modul ini dibagi dalam beberapa bagian yang terdiri atas empat bahasan sebagai berikut : Bagian A. Pendahuluan mencakup Latar Belakang, Tujuan, Deskripsi Singkat Struktur Modul dan Metodologi; Bagian B. Konsepsi menjelaskan mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP beserta unsur-unsurnya serta Pemantauan Pengendalian Intern yang merupakan salah satu unsur dari SPIP; Bagian C. ProsedurMetode Pemantauan Pengendalian Intern menjabarkan mekanisme dalam melaksanakan pemantauan pengendalian intern; dan Bagian D. Penilaian Terhadap Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Intern memuat sarana dan aspek yang dinilai serta cara pelaksanaan penilaian.

D. Metodologi

Proses sosialisasi menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa andragogi. Dengan metode ini, peserta dipacu untuk berperan serta secara aktif melalui komunikasi dua arah. Metode pembelajaran ini menerapkan kombinasi proses belajar mengajar dengan cara ceramah, tanya jawab, dan diskusi pemecahan kasus. Instruktur akan membantu peserta dalam MODUL - 5 2 memahami materi dengan metode ceramah dan pembahasan contoh kasus. Dalam proses ini peserta diberi kesempatan untuk mengajukan tanya jawab. Agar proses pendalaman materi dapat berlangsung dengan lebih baik, dilakukan pula diskusi kelompok sehingga peserta benar-benar dapat secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar. MODUL - 5 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemantauan merupakan unsur pengendalian intern yang kelima atau terakhir. Pemantauan Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan Tindak Lanjut atas rekomendasi hasil audit dan review lainnya. Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas. Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri, review, dan pengujian efektivitas SPIP yang dapat dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah atau pihak eksternal pemerintah dengan menggunakan daftar uji pengendalian intern. Sedangkan Tindak Lanjut rekomendasi hasil audit dan review lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan review lainnya yang ditetapkan. Yang dimaksud dengan pemantauan berkelanjutan adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern secara terus menerus dan menyatu dalam kegiatan Instansi Pemerintah. Yang dimaksud dengan evaluasi terpisah adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern dengan ruang lingkup dan frekuensi tertentu berdasarkan pada penilaian risiko dan efektivitas prosedur pemantauan yang berkelanjutan. Evaluasi terpisah Instansi Pemerintah dilakukan dengan mempertimbangkan lingkup dan frekuensi evaluasi, metodologi, dan sumber daya. Dalam melakukan evaluasi terpisah, apabila diperlukan, evaluator dapat menggunakan metode atau alat lain yang sesuai seperti pembandingan benchmarking, kuisioner, bagan arus flowchart, dan teknik kuantitatif. Pada bagian lain dalam Peraturan Pemerintah tersebut juga dinyatakan bahwa evaluasi, dan pemantauan merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas quality assurance. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Sedangkan pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam Kebijakan Pengawasan Nasional Tahun 2007 disebutkan bahwa pemantauan adalah monitoring yang dilakukan secara terus-menerus terhadap seluruh tahap pelaksanaan tugas pokok instansi pemerintah sejak tahap perencanaan, sebagai salah satu bentuk pengarahan dan penjagaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah, agar tetap berjalan sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur dan ketentuan peraturan perundang- undangan. Terkait dengan kegiatan pemantauan tersebut, aparat pengawasan intern pemerintah APIP memberikan saranrekomendasi kepada pimpinan instansi pemerintahunit kerja yang bertanggungjawab, jika hasil monitoring MODUL - 5 4 menunjukkan bahwa ada hal-hal yang perlu dikoreksi untuk menjamin agar tujuansasaran programkegiatan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Saranrekomendasi tersebut antara lain dapat berupa perbaikan dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern, misalnya penyempurnaan kebijakan, pengorganisasian, perencanaan, prosedur, dan sistem pelaporan. Selain itu, untuk mencapai hasil pengawasan yang optimal dan memberikan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan, setiap APIP wajib untuk memantau Tindak Lanjut dari rekomendasi hasil pengawasan intern, ekstern dan pengawasan masyarakat dan mendorong pimpinan instansi untuk memperhatikan dan melaksanakan Tindak Lanjut tersebut. PemantauanTindak Lanjut ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa instansi pemerintah telah melaksanakan Tindak Lanjut sebagaimana mestinya. Apabila dari pemantauan Tindak Lanjut hasil pengawasan tersebut ditemukan adanya rekomendasi yang tidak dilaksanakan, maka pimpinan instansi pemerintah dapat mengenakan sanksi kepada pimpinan unit kerja atau personil yang bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana disebutkan dalam SE Menneg PAN No. SE02M.PANO1 2005 tanggal 7 Januari 2005. Berdasarkan berbagai penjelasan di atas terlihat bahwa pemantauan berkelanjutan dan evaluasi terpisah serta Tindak Lanjut rekomendasi hasil audit yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 mempunyai ruang lingkup terbatas yaitu hanya terhadap Sistem Pengendalian Intern. Namun dengan mengacu pada ketentuan lain pada PP tersebut terutama pada Bagian Kedua Pasal 48 hingga Pasal 58 tentang Pengawasan Intern atas Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Instansi Pemerintah dapat disimpulkan bahwa untuk Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP pemantauan pengendalian intern yang dilakukan oleh aparat pengawasan lebih mengarah kepada penilaian terhadap akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah termasuk program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Meskipun demikian penilaian terhadap penyelenggaraan SPIP oleh instansi yang bersangkutan tetap menjadi fokus untuk tetap direview dan dievaluasi.

B. ProsedurMetode Pemantauan