4. Prinsip produktivitas, mendeskripsikan tingkat kekuatan pengaruh yang
ditimbulkan dari suatu kebijakan. Prinsip ini menekankan bahwa suatu kebijakan yang memiliki produktivitas tinggi, memiliki makna bahwa kebijakan
tersebut mempunyai pengaruh kuat terhadap lingkungan dalam pencapaian sasaran kebijakan yang dilakukan oleh pelaksana kebijakan. Bila Eselon I
menerbitkan suatu produk peraturan perundang-undangan melahirkan materi kebijakan baru atau menyempurnakan kebijakan sebelumnya, dan ternyata
produk hukum tersebut dapat menjadi jembatan strategis bagi pelaksana kegiatan dan menghasilkan efek positif bagi masyarakat umum, maka
kebijakan penerbitan produk hukum dimaksud memang sangat diperlukan kehadirannya dan materi yang tersirat didalamnya dinilai sudah
menguntungkan semua pihak.
Dalam upaya merumuskan kebijakan yang tepat, maka pejabat penentu kebijakan perlu memperhatikan tahap-tahap perumusan kebijakan berikut ini.
1. Perumusan masalah kebijakan policy problems
Pertama-tama, tim penyusun kebijakan dibentuk melalui penerbitan Surat Keputusan oleh pejabat yang berwenang, dengan beranggotakan orangorang
yang kompeten dibidangnya. Hal ini penting diutarakan karena penyusunan suatu peraturan perundang-undangan menuntut wawasan ilmu yang sangat
luas dan wawasan teknis yang wajib diketahui oleh tim penyusun kebijakan. Tim berupaya mengumpulkan data yang dimiliki saat ini dan informasi terbaru
dari sumber lain yang terkait dengan hal-hal yang menjadi pokok pikiran pembahasan kebijakan dimaksud. Kegiatan ini dapat berupa mengundang
pihak-pihak stakeholders dan pakar atau narasumber lain. Hasil pengumpulan data dan informasi dimaksud, kemudian dilakukan inventarisasi
untuk mendapatkan himpunan data dan informasi yang benar, lengkap dan memiliki keterkaitan erat, untuk selanjutnya dijadikan bahan dasar analisis
pertimbangan penyusunan kebijakan yang diinginkan.
2. Penyusunan agenda pemerintah policy agenda
Keterkaitan materi kebijakan yang disusun wajib berhubungan secara linier dengan kebijakan pemerintah yang sudah ada. Oleh karenanya, tim penyusun
kebijakan harus memperhatikan perkembangan terkini atas penerbitan berbagai kebijakan berbentuk peraturan perundang-undangan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah, sehingga terlihat dukungan penuh unit kerja eselon I lingkup Kementerian Kehutanan dalam menyukseskan program
pembangunan kehutanan yang ada. Hindari menetapkan atau memutuskan suatu hal yang sumber informasidata dan latar belakang permasalahannya
tidak didukung oleh ketentuan yang telah ada.
3. Konsep usulan kebijakan