Lingkungan Pengendalian Index of /ProdukHukum/kehutanan

I I . UNSUR - UNSUR SI STEM PENGENDALI AN I NTERN PEMERI NTAH PADA KEMENTERI AN KEHUTANAN Unsur-unsur Sistem Pengendalian I ntern Pemerintah meliputi 5 lima unsur, yaitu : 1 Lingkungan Pengendalian; 2 Penilaian Resiko; 3 Kegiatan Pengendalian; 4 I nformasi dan Komunikasi; dan 5 Pemantauan.

A. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan Pengendalian merupakan kondisi dalam Kementerian Kehutanan yang dapat membangun kesadaran semua personil akan pentingnya pengendalian dalam organisasi dalam menjalankan aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya sehingga meningkatkan efektivitas sistem pengendalian intern Lingkungan pengendalian menjadi dasar bagi unsur-unsur lain dalam pengendalian internal. Faktor-faktor dalam penyelenggaraan unsur lingkungan pengendalian mencakup integritas dan nilai etika; kompetensi sumberdaya manusia; kepemimpinan yang kondusif; filosofi manajemen dan gaya operasional, manajemen pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, pengaturan dan pengembangan sumberdaya manusia. Pimpinan unit organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung pengendalian intern dan manajemen yang sehat. Pimpinan Pimpinan unit organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan SI STEM PENGENDALI AN I NTERN PEMERI NTAH dalam lingkungan kerjanya. Meningkatkan lingkungan lingkungan pengendalian yang kondusif dapat dilakukan melalui : 1. Penegakan integritas dan nilai etika Penegakan integritas dan nilai etika sekurang-kurangnya dilakukan dengan: a. Menyusun dan menerapkan aturan perilaku; b. Memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada setiap tingkat pimpinan I nstansi Pemerintah; c. Menegakkan disiplin yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur,atau pelanggaran terhadap aturan perilaku; d. Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya intervensi atau pengabaian pengendalian intern; dan e. Menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat mendorong perilaku tidak etis. 5 2. Komitmen terhadap kompetensi Komitmen terhadap kompetensi sekurang-kurangnya dilakukan dengan: a. Mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing posisi dalam Satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan; b. Menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing- masing posisi dalam satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan; c. Menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk membantu pegawai mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pekerjaannya; d. Memilih pimpinan unit organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan yang memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman teknis yang luas dalam pengelolaan organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan. 3. Kepemimpinan yang kondusif Kepemimpinan yang kondusif sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan: a. Mempertimbangkan resiko dalam pengambilan keputusan; b. Menerapkan manajemen berbasis kinerja; c. Mendukung fungsi tertentu dalam penerapan Sistem Pengendalian I ntern Pemerintah; d. Melindungi aset dan informasi dari akses dan penggunaan yang tidak sah; e. Melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada tingkatan yang lebih rendah; dan f. Merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan. 4. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan sekurang- kurangnya dilakukan dengan : a. Menyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan unit organisasi; b. memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam unit organisasi; c. memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern dalam unit organisasi; d. melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik terhadap struktur organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis; dan e. Menetapkan jumlah pegawai yang sesuai, terutama untuk posisi pimpinan. 6 5. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut; a. Wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi; b. Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf a memahami bahwa wewenang dan tanggung jawab yang diberikan terkait dengan pihak lain dalam I nstansi Pemerintah yang bersangkutan; dan c. Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab terkait dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah. 6. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumberdaya manusia Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Penetapan kebijakan dan prosedur sejak rekrutmen sampai dengan pemberhentian pegawai; b. Penelusuran latar belakang calon pegawai dalam proses rekrutmen; dan c. Supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai. 7. Perwujudan peran API P yang efektif Perwujudan peran API P yang efektif sekurang-kurangnya harus: a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi; b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi; dan c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. 8. Hubungan kerja yang baik dengan Satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan terkait. Hubungan kerja yang baik dengan organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan diwujudkan dengan adanya mekanisme saling uji antar unit organisasi di lingkungan Kementerian Kehutanan yang terkait. 7

B. Penilaian Resiko