Pelaksanaan Pemantauan ProsedurMetode Pemantauan

indikator manfaat seringkali tidak mudah untuk diukurdinilai dan memerlukan waktu yang tidak pendek karena validitas dan reliabilitasnya tergantung pada skala penerapannya. Indikator dampak memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang. Setelah dilakukan penetapan indikator kinerja, disusun standar capaian pengukuran yang baik untuk setiap periode pengukuran, misalnya standar tahunan dan bulanan. Periodisasi ukuran standar ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan dan pengukuran yang akan dilakukan. Penetapan standar pengukuran memiliki kriteria : a. Dapat dicapai attainable b. Ekonomis c. Dapat diterapkan applicable d. Konsisten e. Menyeluruh all-inclusive f. Dapat dimengerti understandable g. Dapat diukur measurable h. Stabil, memiliki jangka waktu yang cukup untuk dapat memprediksi hasilnya. i. Dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi j. Legitimasi secara resmi disetujui k. Seimbang, diterima sebagai dasar perbandingan oleh pihak yang berkaitan

2. Pelaksanaan Pemantauan

Sesuai ruang lingkupnya pelaksanaan pemantauan dilakukan sejak tahap perencanaan hingga tahap akhir pelaksanaan kegiatan. Sedangkan fokus pemantauan meliputi keandalan SPIP, pencapaian tujuan organisasi, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Waktu pemantauan dapat ditentukan secara periodik berdasarkan periode waktu bulanan, triwulananan, semesteran atau tahunan. Pemantauan terhadap keandalan SPIP dilaksanakan pada awal tahun anggaran untuk menjamin kelengkapan unsur-unsur SPIP yang meliputi lingkungan-lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan pengendalian intern telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya, pemantauan dilakukan secara periodik setiap bulan untuk melihat apakah implementasi SPIP telah tepat dan pembinaan terhadap penerapan SPIP telah diakukan secara memadai. Kriteria yang digunakan adalah dokumen SPIP yang teah dibuat oleh instansi yang bersangkutan dengan menggunakan sarana yang tepat seperti laporan, rapat internal, media komunikasi antar pegawai, dan media informasi lainnya. Pemantauan terhadap SPIP diharapkan dapat menjawab hal-hal antara lain : a. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki strategi untuk meyakinkan bahwa pemantauan berkelanjutan efektif, b. Pimpinan instansi memiliki rencana review dan evaluasi khusus terhadap MODUL - 5 9 strategi pemantauan secara berkala c. Struktur organisasi dan supervisi telah membantu mengawasi fungsi pengendalian intern. d. Strategi pimpinan Instansi Pemerintah menyediakan umpan balik rutin, pemantauan kinerja, dan mengendalikan pencapaian tujuan, e. Pimpinan program atau operasional bertanggung jawab atas pengendalian intern dan pemantauan efektivitas kegiatan pengendalian sebagai bagian dari tugas mereka secara teratur dan setiap hari. f. Pimpinan Instansi Pemerintah mendorong pegawai untuk mengidentifikasi kelemahan pengendalian intern dan melaporkannya ke atasan langsungnya. g. Pegawai secara berkala diminta untuk menyatakan secara tegas apakah mereka sudah mematuhi kode etik atau peraturan sejenis mengenai perilaku yang diharapkan. h. Pimpinan Instansi Pemerintah mengambil langkah untuk menindaklanjuti rekomendasi penyempurnaan pengendalian internal yang secara teratur diberikan oleh aparat pengawasan intern pemerintah, auditor, dan evaluator lainnya. Pemantauan terhadap pencapaian tujuan organisasi dilaksanakan berdasarkan tahap kegiatan seperti perencanaanpersiapan, pelaksanaan kegiatan, dan tahap monev. Kriteria yang digunakan lebih didasarkan pada dokumen perencanaan seperti : Renstra, Rencana Kinerja Tahunan RKT, Pedum, JuklakJuknis, KAKTOR atau proposal kegiatan, serta dokumen keuangan terkait lainnya. Dalam melakukan pemantauan terhadap pencapaian tujuan digunakan indikator kinerja dan standar capaian kinerja yang telah terukur kuantitatif, sehingga diharapkan dari hasil pemantauan ini diperoleh suatu simpulan bahwa pelaksanaan programkegiatan oleh Instansi Pemerintah telah dilaksanakan sesuai dengan arah kebijakan yang digariskan pimpinan dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pemantauan terhadap pencapaian tujuan organisasi diharapkan dapat menjawab hal-hal antara lain : a. Pelaksanaan programkegiatan telah sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan pada awal tahun anggaran. b. Programkegiatan telah menghasilkan output yang sesuai dengan yang ditetapkan dan output tersebut telah berfungsi atau dimanfaatkan sesuai dengan tujuan kegiatannya. c. Pelaksanaan programkegiatan telah efektif mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan efisien hemat dalam menggunakan sumberdaya yang dimiliki serta ekonomis tepat menggunakan sumberdaya yang disediakan. d. Dalam melaksanakan programkegiatan telah mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemantauan terhadap laporan keuangan dan aset negara dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan menggunakan sarana berupa laporan Sistem Akuntansi Instansi SAI dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara SABMN. Pemantauan terhadap SAI dan SABMN. Ruang lingkup pemantauan tidak hanya terhadap fisik laporan akan tetapi terhadap kesesuaian transaksi MODUL - 5 10 dengan kebenaran bukti pertanggungjawabannya. Pemantauan terhadap laporan keuangan dan aset negara diharapkan dapat menjawab hal-hal antara lain : a. Laporan operasional sudah terintegrasi atau direkonsiliasi dengan data laporan keuangan b. Pimpinan Instansi Pemerintah memperhatikan kelemahan dalam pertanggungjawaban anggaran yang mengindikasikan adanya masalah pengendalian intern c. Pegawai operasional menjamin keakuratan laporan keuangan unit dan bertanggung jawab jika ditemukan kesalahan d. Tanggung jawab untuk menyimpan, menjaga, dan melindungi aset dan sumber daya lain dibebankan kepada orang yang ditugaskan, dan petugas yang ditugaskan telah mencek secara berkala tingkat persediaan barang, perlengkapan, dan aset lainnya.

3. Perumusan Rekomendasi