Hidrologi Kondisi Geografis dan Topografis

RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-7 terjadi penerobosan basalt yang disusun oleh pengangkatan kemudian pelipatan dan pergeseran. Pengangkatan tersebut berlanjut pada Kala Pleistosen ditandai dengan adanya kegiatan gunung api kemudian disertai pembentukan alluvium dan endapan pantai yang berlanjut hingga sekarang. Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Cilacap Menurut para ahli geologi dan ilmuwan tsunami, Kabupaten Cilacap digolongkan sebagai daerah berisiko tinggi tsunami karena beberapa ratus kilometer sebelah selatan Cilacap, terdapat salah satu zona utama tumbukan lempeng tektonik bumi, yang merupakan sumber utama gempa bumi penyebab tsunami. Apabila tsunami besar terjadi, maka wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya dapat terkena dampak, khususnya di sepanjang pantai yang banyak dihuni oleh penduduk dengan tingkat kepadatan tinggi.

2.1.1.5. Hidrologi

Kabupaten Cilacap mempunyai 5 lima kawasan cekungan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. Kawasan cekungan air tanah ini berupa kawasan imbuhan air dan lepasan air tanah dengan luasan kurang lebih 1.274 hektar. Rincian luasan dan lokasi cekungan RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-8 air tanah di Kabupaten Cilacap berdasarkan Perda Propinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang RTRW Propinsi, sebagai berikut : a. Cekungan air tanah Majenang; b. Cekuangan air tanah Sidareja; c. Cekungan air tanah Nusakambangan; d. Cekungan air tanah Cilacap; dan e. Cekungan air tanah Kroya. Gambar 2.3. Peta Cekungan Air Tanah Wilayah sungai di Kabupaten Cilacap terbagi dalam dua jenis yaitu: Wilayah Sungai Citanduy yang merupakan wilayah sungai lintas provinsi dan Wilayah Sungai Serayu yang merupakan wilayah sungai strategis nasional sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031, yaitu sebagai berikut: 1. Jaringan sumber daya air lintas provinsi wilayah sungai Citanduy meliputi: a. DAS Citanduy; b. DAS Cibereum; RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-9 c. DAS Citotok; d. DAS Cimeneng; e. DAS Cikonde; f. DAS Sapuregel; g. DAS Gatel; h. DAS Branalang; i. DAS Kipah; j. DAS Panembung; k. DAS Karanganyar; l. DAS Tambakreja; m. DAS Nirbaya; n. DAS Solokjari; o. DAS Permisan; p. DAS Lempongpucung; q. DAS Solok Permisan; r. DAS Solokpring; s. DAS Pandan; dan t. DAS Solokdewata. 2. Jaringan sumber daya air strategis nasional wilayah sungai Serayu meliputi: a. DAS Ijo; b. DAS Tipar; c. DAS Serayu; dan d. DAS Donan. Adapun prasarana pengairan atau irigasi merupakan prasarana yang penting, mengingat sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Cilacap. Pemanfaatan lahan untuk pertanian sawah sebesar 29,91 persen dari seluruh luas tanah Kabupaten Cilacap diluar Pulau Nusakambangan yaitu 213.850,288 Ha. Prasarana irigasi primer sepanjang 168.576 m, saluran sekunder sepanjang 240.086 m, sedangkan bangunan pelengkap irigasi sepanjang 2.383 m. Air bersih merupakan kebutuhan mendasar yang dapat mendukung terciptanya masyarakat yang sehat serta mendukung terciptanya aktivitas ekonomi yang lebih dinamis. Kebutuhan air bersih di Kabupaten RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-10 Cilacap dipenuhi antara lain melalui air tanah dangkal sumur dan air bersih yang disalurkan oleh PDAM. Berdasarkan data sampai dengan tahun 2012, PDAM Cilacap telah melayani 58.929 pelanggan baik industri, niaga, sosial, rumah tangga, kantor maupun pelanggan khusus. Jumlah pelanggan tersebut paling banyak adalah pelanggan rumah tangga yang mencapai lebih dari 90 persen.

2.1.1.6. Penggunaan Lahan