Pariwisata Kelautan dan Perikanan

RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-119 Peningkatan pengajuan ijin usaha pertambangan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 didominasi oleh ijin pertambangan pasir besi. Luas lahan penambangan pasir besi di Kabupaten Cilacap kurang lebih 391.552 m2, yang belum ditambang kurang lebih seluas 9.000 m2.

2.3.2.4. Pariwisata

Perkembangan urusan pariwisata di Kabupaten Cilacap dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Perkembangan jumlah wisatawan mancanegara dan domestik di Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.144. Tabel 2.144 Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Tahun Banyaknya Wisatawan Orang Mancanegara Nusantara Jumlah 2007 n.a n.a n.a 2008 11.823 200.856 212.679 2009 366 455.177 455.543 2010 838 535.185 536.023 2011 445.695 445.695 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Tabel 2.144 menunjukkan: pertama, wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cilacap sebagian besar adalah wisatawan domestik dan kedua, jumlah wisatawan mancanegara cenderung menurun, sementara wisatawan nusantara jumlahnya fluktuatif. Adapun jumlah obyek wisata dari tahun 2008 sd 2011 menunjukan peningkatan, yaitu dari 13 obyek wisata menjadi 19 obyek wisata. Tempat tujuan wisata di Kabupaten Cilacap antara lain Pantai Teluk Penyu, Benteng Pendem dan Pulau Nusakambangan di Kecamatan Cilacap Selatan; Hutan Payau di Kecamatan Cilacap Utara; Pantai Widara Payung Kecamatan Binangun; Pantai Jetis Kecamatan Nusawungu; Pemandian Air Panas Kecamatan Cipari; Wisata Segara Anakan dan Goa Masigit Selo Kecamatan Kampunglaut; Curug Cimendaway Kecamatan Dayeuhluhur. RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-120

2.3.2.5. Kelautan dan Perikanan

Perkembangan urusan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari rasio jumlah produksi ikan terhadap target daerah, rasio jumlah konsumsi ikan terhadap target daerah, persentase kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan, dan persentase jumlah produksi ikan hasil kelompok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di daerah. Rasio jumlah produksi ikan terhadap target daerah, rasio jumlah konsumsi ikan terhadap target daerah, persentase kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan, dan persentase jumlah produksi ikan hasil kelompok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di daerah di Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.145. Tabel 2.145 Indikator Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Rasio jumlah produksi ikan ton terhadap terget daerah ton n.a 0,73 0,60 0,60 1,69 Rasio jumlah konsumsi ikan kg terhadap target daerah kg n.a 0,86 0,87 0,88 0,88 Persentase kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan tahun tertentu n.a - - - 5,6 Persentase jumlah produksi ikan kontribusi hasil kelopok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di daerah n.a 75 74 75 76 Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap. Tabel 2.145 menunjukkan beberapa hal. Pertama, rasio produksi ikan terhadap target daerah cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan produktivitas nelayan yang makin membaik. Kedua, rasio konsumsi ikan terhadap target daerah juga mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi lebih banyak ikan. Ketiga, jumlah nelayan yang mendapat bantuan mengalami peningkatan. Hal ini menandakan keseriusan Pemkab untuk membantu nelayan. Keempat, persentase jumlah produksi ikan hasil kelompok nelayan terhadap produksi ikan di daerah cenderung meningkat. RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-121 Tabel 2.146 Jumlah Nelayan, Alat tangkap dan Pokmaswas di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Jumlah Nelayan pemilik kapal org n.a 2.058 4.176 4.176 4.176 2. Jumlah Alat tangkap unit n.a 3.531 5.526 5.526 4.418 3. Jumlah Pokmaswas klp n.a 9 10 11 11 Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap. Tabel 2.46 .menunjukan bahwa rasio jumlah pemilik kapal apabila dibandingkan dengan jumlah alat tangkap maka setiap kapal milik nelayan mempunyai minimal satu alat tangkap. Sedangkan rasio pokmaswas terhadap desakelurahan pesisir 15 dan angka ideal sebesar 100 atau satu desa, satu pokmaswas. Tabel 2.147 Produksi perikanan tangkap Kab. Cilacap Tahun 2007-2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Tangkap laut ton n.a 5.639 3.954 2.776 16.628 2. Perairan Umum Darat ton n.a 400 472 269 1.007 Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap. Tabel 2.47 menunjukan bahwa terjadi trend peningkatan yang cukup signifikan terhadap produksi perikanan tangkap laut maupun di perairan umum darat. Tabel 2.148 Jumlah produksi dan luas lahan perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Produksi Perikanan Budidaya ton n.a 2.777 2.877 4.569 5.179 2. Luas lahan perikanan budidaya ha n.a 1.468 1.468 1.468 1.959 Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap. Tabel 2.148 menunjukan bahwa produktifitas lahan perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap rata-rata sebesar 2, 6 tonhatahun padahal optimalnya sebesar 10 tonhatahun. Hal ini disebabkan oleh karena terbatasnya RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-122 ketersediaan pakan ikan dan kurangnya jumlah induk dan benih, serta terbatasnya kapasitas SDM perikanan. Tabel 2.149 Tingkat pendapatan nelayan di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Perahu Jukung Fiber Rpbln a. Pemilik b. ABK n.a n.a 1.500.000 500.000 1.750.000 600.000 1.900.000 600.000 1.900.000 650.000 2. Perahu Compreng Rpbln a. Pemilik b. ABK n.a n.a 2.000.000 800.000 2.300.000 950.000 2.500.000 1.100.000 3.000.000 1.500.000 3. Kapal Besar Rpbln ABK n.a 1.500.000 1.500.000 1.750.000 2.000.000 Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap. Tabel 2.149 menunjukan bahwa rata-rata tingkat pendapatan nelayan kabupaten Cilacap sudah cukup, karena sudah berada diatas UMR sebesar Rp. 986.000,- Namun karena pola hidup yang konsumtif sehingga tingkat kesejahteraan nelayan masih rendah.

2.3.2.6. Perdagangan