Kasus Kematian Bayi Angka Kematian Bayi Infant Mortality Rate

RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-31

2.2.2.2.1. Kasus Kematian Bayi

Indikator kasus kematian bayi yang tinggi bukan saja mengindikasikan buruknya status kesehatan masyarakat, tetapi lebih jauh mengindikasikan lemahnya beberapa aspek yang saling terkait, antara lain lemahnya kesadaran masyarakat terhadap persoalan maternalitas selama proses kehamilan dan pasca melahirkan serta ketidak-terjangkauan layanan kesehatan yang memadai oleh masyarakat. Oleh karena itu kasus kematian bayi merupakan indikator yang sangat sensitif bagi pemerintah daerah menyangkut layanan kesehatan sekaligus status kesehatan masyarakat. Gambar 2.13. adalah data kasus kematian bayi Kabupaten Kota di Jawa Tengah tahun 2010 dan 2011 yakni jumlah bayi yang mati dalam satu tahun. Pada tahun 2010, jumlah kasus kematian bayi di Kabupaten Cilacap menempati urutan ke-3 terbanyak dari 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah dengan jumlah kasus sebanyak 285 kasus. Pada tahun 2011 terjadi penurunan peringkat, menjadi peringkat ke-4 terbanyak. Jumlah kasus kematian bayi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2011 juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, menjadi 198 kasus. Pada level kecamatan, empat kecamatan dengan kasus kematian bayi tertinggi pada tahun 2008 adalah Kecamatan Kroya, Kecamatan Kawunganten, Kecamatan Kedungreja dan Kecamatan Cipari. Pada tahun 2010, empat kecamatan tersebut tidak lagi tergolong dalam empat kecamatan dengan kasus kematian bayi tertinggi. Sekalipun demikian kasus kematian bayi pada kecamatan-kecamatan tersebut masih tergolong tinggi. Pada tahun 2010, tiga kecamatan dengan kasus kematian bayi tertinggi adalah Kecamatan Wanareja, Kecamatan Cimanggu, dan Kecamatan Majenang.

2.2.2.2.2. Angka Kematian Bayi Infant Mortality Rate

Angka kematian bayi menunjukkan banyaknya bayi yang mati sebelum mencapai ulang tahunnya yang pertama per 1.000 kelahiran hidup pada suatu waktu tertentu. Angka ini menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-32 program Kesehatan Ibu dan Anak KIA dan Keluarga Berencana KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Tabel 2.21 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Tahun Kasus AKB 2007 392 12,4 2008 385 13,3 2009 314 10,8 2010 283 9,8 2011 275 9,3 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 2011 Sejak tahun 2008 hingga 2011, Angka Kematian Bayi AKB Kabupaten Cilacap terus mengalami penurunan. Pada tahun 2011 AKB Kabupaten Cilacap sebesar 9,31000 kelahiran hidup. Angka tersebut sangat baik mengingat target MDG s untuk AKB Kabupaten Cilacap adalah sebesar 101000 kelahiran hidup. Sekalipun AKB Kabupaten Cilacap telah mendekati target MDG s, tetap diperlukan adanya perhatian khusus terhadap pembangunan kesehatan termasuk masalah kematian bayi. Hal tersebut mengingat kasus kematian bayi Kabupaten Cilacap masih menduduki peringkat ke-4 tertinggi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sekalipun membaik dibanding tahun 2010, lihat gambar 2.13. Penyebab kematian bayi tertinggi dengan mengabaikan penyebab lain-lain pada tahun 2008-2009 adalah Berat Bayi Lahir Rendah BBLR. Pada tahun 2008 dan 2009 kasus BBLR tinggi pada Kecamatan Cipari, Kecamatan Kedungreja, Kecamatan Kroya, dan Kecamatan Kawunganten merupakan kecamatan yang sama dengan empat kecamatan dengan kasus kematian bayi tertinggi. Pada tahun 2010 penyebab kematian bayi tertinggi dengan mengabaikan penyebab lain-lain adalah Asfiksia. Kecamatan dengan penyebab kematian bayi Asfiksia tertinggi pada tahun 2010 adalah Kecamatan Cimanggu, Kecamatan Kawunganten, Kecamatan Kroya 7 kasus. BBLR merupakan bayi dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan prematur dan Dismaturitas artinya bayi lahir cukup usia kehamilan RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-33 38 minggu tapi berat badan lahirnya lebih kecil yaitu kurang dari 2500 gram. Dari sisi ibu dalam masa kehamilan, hal ini dapat terjadi karena adanya penyakit DM, anemia defisiensi besi, toksemia gravidarum, faktor usia ibu yang melahirkan dalam usia muda 20 th, sebab lain alkohol, merokok, narkotik kelainan plasenta, infeksi, hipertensi, radiasi lingkungan dan keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi berkurang. Tingginya kasus BBLR sebagai penyebab kematian bayi mengindikasikan perlunya perhatian pada gizi ibu hamil dan usia melahirkan ibu. Asfiksia merupakan kondisi dimana tubuh kehabisan oksigen karena tidak mampu melakukan pernafasan. Pada bayi, kasus asfiksia berarti bayi tidak mampu bernafas secara spontan dan teratur pada saat kelahirannya. Asfiksia sangat terkait dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusar, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan Asuhan Persalinan Normal, 2007. Hal ini memiliki makna sangat diperlukannya tenaga penolong persalinan yang memahami dengan baik faktor-faktor resiko yang berpotensi untuk menimbulkan Asfiksia dan tindakan pertolongan yang harus segera dilakukan. RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-34 Tabel 2.22 Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup dan Penyebab Kematian Bayi Menurut Kecamatan, Kabupaten Cilacap Tahun 2008-2011 No Kecamatan Kasus Kematian Bayi Penyebab Kematian Bayi 2008 2009 2010 2008 2010 BBLR Asfiksia Lain-lain Tetanus BBLR Asfiksia Lain-lain BBLR Asfiksia Lain-lain Tetanus 1 Dayeuhluhur 4 15 1 3 3 5 7 2 1 2 Wanareja 16 28 5 2 7 6 5 4 4 4 12 1 3 Majenang 23 19 3 2 18 3 7 6 8 4 4 4 Cimanggu 23 20 1 1 20 1 7 4 7 3 7 7 5 Karangpucung 19 8 2 1 16 2 2 6 2 2 2 6 Cipari 24 19 9 1 14 6 2 6 9 1 1 7 Sidareja 14 14 7 4 3 1 2 4 2 6 6 8 Kedungreja 24 18 6 2 15 1 2 10 4 2 2 9 Patimuan 8 5 1 3 4 2 4 5 1 1 1 10 Gandrungmangu 17 10 5 3 9 6 3 11 2 2 2 11 Bantarsari 20 12 6 5 9 4 1 7 2 1 5 12 Kawunganten 25 11 7 5 13 7 1 4 2 7 2 13 Kampung Laut 4 3 2 1 2 1 4 1 14 Jeruklegi 2 8 1 2 7 5 1 2 1 15 Kesugihan 4 17 2 5 5 2 3 10 7 2 16 Adipala 1 4 1 5 15 2 4 17 Maos 1 8 3 14 2 1 2 2 18 Sampang 5 7 2 3 3 3 3 2 1 2 1 19 Kroya 28 17 7 3 18 3 5 2 4 7 2 20 Binangun 10 5 7 3 1 1 13 1 21 Nusawungu 15 13 4 4 7 6 4 14 3 1 2 22 Cilacap Selatan 15 11 4 4 4 11 2 2 2 23 Cilacap Tengah 18 9 3 6 9 1 1 4 4 1 24 Cilacap Utara 14 4 2 7 5 2 4 4 2 Total 334 281 92 64 224 1 78 53 143 64 69 59 1 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 2011 RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-35

2.2.2.2.3. Kasus Kematian Balita