Kasus Kematian Ibu Angka Kematian Ibu

RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-36 ekonomi dan lingkungan anak- anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. Oleh karena itu Angka Kematian Balita biasanya dipakai untuk memberikan gambaran kesulitan ekonomi penduduk. Angka Kematian Balita juga erat kaitannya dengan pelayanan dasar kesehatan balita, gizi, serta tingkat pengetahuan ibu mengenai kesehatan bayi dan balita. Dari jumlah balita yang ada di Kabupaten Cilacap, sebesar 0,06 persennya masih mengalami gizi buruk. Target angka gizi buruk tahun 2015 yang ditetapkan dalam MDG s sebesar 1 persen, dengan demikian sejalan dengan angka kematian balita di Kabupaten Cilacap yang telah mencapai target MDG s, angka gizi buruk di Kabupaten Cilacap juga sejalan dengan target MDG s. Tabel 2.24 Persentase Balita Gizi Buruk Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Tahun Persentase Balita Gizi Buruk 2007 0,13 2008 0,11 2009 0,07 2010 0,06 2011 0,06 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 2011

2.2.2.2.5. Kasus Kematian Ibu

Seberapa besar jumlah kasus kematian ibu menggambarkan status dan tingkat kesehatan perempuan. Di Indonesia, dalam 1 jam terdapat 2 orang ibu meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas Mantra, 2011. Hal tersebut mencerminkan perlunya penanganan kesehatan yang lebih baik terhadap ibu hamil dan melahirkan. Kabupaten Cilacap, pada tahun 2010 menduduki peringkat ke-4 tertinggi di Jawa Tengah untuk kasus kematian ibu. Pada tahun 2011, terjadi sedikit perbaikan jumlah kasus kematian ibu. Kasus kematian ibu menurun dari 34 kasus di tahun 2010 menjadi 24 kasus di tahun 2011, dan berada pada peringkat ke-6 di antara Kabupaten Kota di Jawa Tengah dengan kasus kematian Ibu yang tinggi. RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-37

2.2.2.2.6. Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu AKI merupakan salah satu target MDG s yang pada tingkat nasional masih sulit dicapai. Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Kabupaten Cilacap menunjukkan penurunan yang sangat besar di tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 AKI Kabupaten Cilacap sebesar 95,2 sedangkan target MDG s untuk AKI adalah 100. Dengan demikian AKI Kabupaten Cilacap sudah mencapai target MDG s yang telah ditetapkan. AKI memberikan gambaran risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan. Tingkat risiko tersebut sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan menjelang kehamilan dan kelahiran, ketersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula. Tabel 2.25 Angka Kematian Ibu AKI Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 TAHUN AKI 2007 139,00 2008 127,84 2009 120,00 2010 117,00 2011 94,92 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Terdapat 3 faktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinya kematian maternal. Proses yang paling dekat terhadap kejadian kematian maternal determinan dekat yaitu kehamilan itu sendiri dan komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas komplikasi obstetri. Kematian ibu nifas memiliki pengertian kematian ibu pada masa 0-40 hari pasca persalinan, biasanya akibat pendarahan. Perdarahan pada masa nifas dapat disebabkan oleh : 1. Akibat minum ramuan obat atau jamu bersih darah yang tidak aman untuk ibu baik setelah keguguran maupun setelah melahirkan; 2. Luka jahitan jalan lahir yang terbuka; RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-38 3. Akibat pijat daerah perut ke dukun, dengan tujuan memulihkan posisi alat kandungan; 4. Gizi buruk dan lemahnya kontraksi rahim selama masa pemulihan. Selain pada masa nifas, pendarahan memang tercatat sebagi faktor penyebab kematian ibu terbanyak dengan mengabaikan penyebab lain-lain di Kabupaten Cilacap tahun 2006-2010. Pada saat persalinan, pendarahan dapat disebabkan oleh beberapa sebab yaitu : 1. Proses persalinan yang tidak aman yang ditolong oleh dukun yang tidak terlatih; 2. Proses pengguguran kandungan yang disengaja dan tidak aman; 3. Usia ibu terlalu muda yang berusia kurang dari 20 tahun Ibu yang hamil usia muda kondisi alat kandungan belum siap sehingga mudah terjadi perdarahan; 4. Ibu melahirkan pada usia yang terlalu tua lebih dari 35 tahun Kondisi fisik ibu bila tidak terjaga kesehatannya akan berisiko terhadap kemungkinan perdarahan; 5. Melahirkan anak dengan jarak terlalu dekat kurang dari 2 tahun; 6. Terlalu sering melahirkan, misalnya ibu yang melahirkan lebih dari 3 kali; 7. Kondisi kesehatan ibu akibat penyakit kronis dan anemia kurang darah dan gizi yang buruk; 8. Gangguan pembekuan darah; 9. Gangguan kelemahan kontraksi otot rahim setelah bayi dan tali pusar ari-ari, dan sebagainya. Terkait dengan hal tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya penanganan dan pencegahan pendarahan pada ibu hamil dan melahirkan. Mengingat pendarahan pada masa kehamilan, saat persalinan maupun masa nifas merupakan sebab yang multifaktor, perlu dilakukan kegiatan antisipasi sejak awal mengenai kemungkinan terjadinya pendarahan. Kegiatan antisipasi pendarahan yang dapat dilakukan oleh pemerintah diantaranya penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda-tanda dan bahaya pendarahan pada masa hamil, saat melahirkan maupun masa nifas. Selain kegiatan yang berkenaan dengan RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-39 wawasan ibu hamil, pemerintah perlu memperhatikan kuantitas dan kualitas penyediaan sarana prasarana serta tenaga kesehatan yang ada, khususnya yang terkait langsung dengan kehamilan dan persalinan. Tabel 2.26 Penyebab Kematian Ibu dikarenakan Pendarahan dan Eklamasi di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 No Kecamatan 2007 2008 2009 2010 2011 Penda- rahan Ekla- masi Penda- rahan Ekla- Masi Penda- rahan Ekla- masi Penda- rahan Ekla- masi Penda -rahan Ekla- masi 1 Dayeuhluhur 2 Wanareja 2 2 2 3 Majenang 2 4 2 4 1 4 Cimanggu 2 2 1 5 Karangpucung 1 6 Cipari 1 2 1 2 7 Sidareja 1 1 1 1 3 8 Kedungreja 1 1 1 1 1 9 Patimuan 1 1 1 1 1 10 Gandrungmangu 2 1 2 1 11 Bantarsari 12 Kawunganten 2 2 13 Kampung Laut 2 2 14 Jeruklegi 2 15 Kesugihan 1 16 Adipala 2 2 3 17 Maos 18 Sampang 2 19 Kroya 1 20 Binangun 1 1 1 21 Nusawungu 1 1 22 Cilacap Selatan 1 2 1 2 1 23 Cilacap Tengah 4 24 Cilacap Utara 3 3 4 Total 14 2 14 6 14 2 14 6 29 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-40 Tabel 2.27 Penyebab Kematian Ibu dikarenakan Infeksi dan Lainnya di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 No. Kecamatan 2007 2008 2009 2010 2011 Lain- Lain Infeksi Lain- Lain Infeksi Lain- Lain Infeksi Lain- Lain Infeksi Lain- Lain Infeksi 1 Dayeuhluhur 1 1 2 Wanareja 1 1 1 1 1 3 Majenang 2 2 4 Cimanggu 1 1 5 Karangpucung 3 3 6 Cipari 1 1 1 1 7 Sidareja 1 8 Kedungreja 1 1 1 9 Patimuan 1 1 1 1 10 Gandrungmangu 1 2 1 2 11 Bantarsari 2 1 2 2 1 2 12 Kawunganten 2 1 2 1 13 Kampung Laut 14 Jeruklegi 1 15 Kesugihan 1 1 1 1 16 Adipala 1 17 Maos 18 Sampang 2 19 Kroya 1 1 1 1 1 20 Binangun 3 11 3 11 21 Nusawungu 1 1 1 1 1 1 22 Cilacap Selatan 2 1 2 1 1 23 Cilacap Tengah 1 1 1 1 1 1 1 24 Cilacap Utara 1 1 1 Total 20 5 16 12 20 5 16 12 11 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap

2.2.2.2.7. Status Gizi