RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-25
2007 wilayah kota Rp.647.500; timur Rp.560.000 dan barat Rp.555.000. kemudian pada tahun 2011 baru mencapai: kota Rp.852.000; timur
Rp.747.000 dan barat Rp.720.000.
2.2.1.5. Ketimpangan Antar Wilayah
Ketimpangan pendapatan antar wilayah diukur dengan Indeks Williamson. Semakin besar nilai Indeks Williamson semakin tinggi
ketimpangan antar wilayah. Sebaliknya, semakin kecil Indeks Williamson semakin kecil ketimpangan antar wilayah.
Ketimpangan antar wilayah di Kabupaten Cilacap cukup tinggi. Nilai Indeks Williamson Kabupaten Cilacap di atas 0,50. Selain tinggi,
ketimpangan antar
wilayah di
Kabupaten Cilacap
menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, yang ditunjukkan dengan
meningkatnya indeks Williamson dari 0,58 2000 menjadi 0,80 2010. Ketimpangan antar wilayah yang tinggi di Kabupaten Cilacap
disebabkan oleh ketidakmerataan output perekonomian di semua wilayah Kabupaten Cilacap. Ketimpangan yang tinggi ini tampaknya disebabkan oleh
tingginya konsentrasi industri migas di wilayah tertentu di Kabupaten Cilacap. Dengan mengeluarkan sektor migas dalam perhitungan, nilai Indeks
Williamson menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan Indeks Williamson yang memasukan Sektor Migas. Indeks Williamson yang tidak
memasukkan sektor migas pada tahun 2000 adalah sebesar 0,36. Angka ini meningkat menjadi 0,57 pada tahun 2010.
Gambar 2.9 Grafik Indeks Williamson 2000-2010
RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-26
2.2.1.6. Inflasi
Secara umum inflasi di Kabupaten Cilacap bergerak sejalan dengan inflasi Jawa tengah. Pengaruh kebijakan nasional berkaitan dengan
harga harga BBM tentu berdampak pada inflasi di daerah. Sebagaimana tampak pada Gambar 2.11, inflasi yang tinggi pada tahun 2005 dan 2008
disebabkan oleh kebijakan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Dampak kenaikan inflasi di Kabupaten Cilacap akibat kebijakan harga BBM
oleh pemerintah pusat pada tahun 2005 dan 2008 nampak lebih tinggi dibandingkan dampak kenaikan inflasi di Jawa Tengah secara umum.
Sebaliknya pada saat harga BBM diturunkan oleh pemerintah pusat pada tahun 2009 penurunan inflasi di Cilacap jauh lebih rendah dibandingkan
Jawa Tengah secara umum.
Gambar 2.10 Grafik Inflasi Cilacap dan Jawa Tengah
Gambar 2.11 menggambarkan inflasi di Kabupaten Cilacap berdasarkan kelompok pengeluaran barang. Naiknya harga BBM pada tahun
2005 dan 2008 secara langsung berimbas pada inflasi kelompok-kelompok pengeluaran untuk bahan bakar, transportasi, makanan, bahan makanan,
pendidikan dan kesehatan. Sebaliknya kelompok pengeluaran untuk sandang nampak tidak terpengaruh oleh kebijakan harga BBM. Namun demikian pada
tahun 2011 ada lonjakan yang tajam pada inflasi untuk kelompok pengeluaran sandang. Pada tiga tahun terakhir, seluruh kelompok
pengeluaran menunjukkan kecenderungan inflasi yang rendah dan stabil terutama pasca kebijakan penurunan harga BBM pada tahun 2009.
RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-27
Sumber: BPS Indek harga konsumen Kabupaten Cilacap, berbagai edisi
Gambar 2.11 Grafik Inflasi Cilacap Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-28
2.2.2. Fokus Kesejahteraan