RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-5
Tabel 2.3 Ketinggian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Cilacap
Kecamatan m dpl
Kecamatan m dpl
Dayeuhluhur 198
Kampung Laut 1
Wanareja 25
Jeruk Legi 9
Majenang 23
Kesugihan 8
Cimanggu 40
Adipala 8
Karangpucung 50
Maos 8
Cipari 50
Sampang 8
Sidareja 26
Kroya 10
Kedungreja 45
Binangun 8
Patimuan 5
Nusawungu 10
Gandrungmangu 15
Cilacap Selatan 6
Bantarsari 8
Cilacap Tengah 5
Kawunganten 56
Cilacap Utara 6
Sumber: BPS, Cilacap Dalam Angka, 2012
2.1.1.3. Klimatologi
Kondisi klimatologi Kabupaten Cilacap sepanjang periode tahun 2007-2011 menunjukkan kondisi yang cukup stabil. Hal ini ditunjukkan oleh
temperatur rata-rata Kabupaten Cilacap berada pada suhu 26-27
o
C, dengan kelembapan rata-rata yang sedikit mengalami peningkatan 2 persen, dari 81
persen pada tahun 2009 menjadi 83 persen pada tahun 2011 dan kecepatan angin rata-rata yang juga meningkat dari 4,0 knots pada tahun 2007-2010
menjadi 4,7 knots pada tahun 2011. Selama periode 2007-2011, arah angin rata-rata berada pada
rentang 146-182 derajat. Curah hujan berada pada rentang 2807-1668 mm per tahun. Indikator klimatologi lain disajikan dalam Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Klimatologi Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Indikator 2007
2008 2009
2010 2011
Temperatur Rata-rata
o
C 27,1
26,8 27,1
27,6 26,7
Kelembapan Rata-rata 82
82 81
83 83
Kecepatan Angin Rata-rata knots 4
4 4
4 4,7
Arah Angin Rata-rata derajat 176
153 146
182 179,2
Curah Hujan Rata-rata mm 2.807 1.668 2.036
2.047 1.743
Sumber: BPS, Cilacap Dalam Angka, 2012
RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-6
2.1.1.4. Geologi
Kondisi topografi Kabupaten Cilacap yang beragam mulai dari kawasan pegunungan, dataran miring, hingga daerah pesisir pantai, sedikit
banyak mempengaruhi geologi wilayah Kabupaten Cilacap. Faktor variasi ketinggian wilayah dari 1 m dpl hingga 198 m dpl juga turut mempengaruhi
geologis wilayah sehingga diperlukan wawasan mengenai kemungkinan terjadinya bencana alam.
Struktur geologi Kabupaten Cilacap berupa struktur perlipatan, sesar dan kekar. Struktur tersebut terjadi pada batuan yang berumur Tersier
Awal dan Tersier Akhir, dibeberapa tempat tampak jelas dan tercerminkan oleh bentuk bentang alamnya, ditempat lain hanya dapat diketahui dari pola
sebaran batuan atau dari hasil penafsiran pengukuran kedudukan bidang perlapisannya. Struktur lipatan sebagian besar berarah Barat-Timur dan
sebagian lagi berarah Barat Laut Tenggara dan Timur Laut Barat Daya. Bentuk antiklin umumnya setangkup , dengan lereng utara lebih
terjal kecuali antiklin yang melalui sungai Donan dengan lereng Utara lebih landai. Struktur sesarnya ada yang berupa patahan naik, sesar geser jurus
dan sesar turun. Sesar naik terdapat dibagian Barat dan Timur, berarah hampir Barat-Timur. Sesar geser mendatar dijumpai dengan arah barat laut-
tengara, utara-selatan, dan timur laut-barat daya. Sesar geser diduga terjadi setelah perlipatan memotong struktur lipatan. Sesar turun arahnya
umumnya barat-timur, sesar inipun memotong lipatan. Struktur kekar-kekar banyak dijumpai pada batuan umur tersier, arahnya tak beraturan.
Pada Oligeson Akhir terjadi peningkatan tektonik sampai Miosen Awal, kegiatan tektonik didalam karang bolong dan daerah Gabon
menghasilkan Formasi Gabon Tektonik ini berpengaruh pada pembentukan cekungan Banyumas, sesarnya terentang diutara Cilacap arah barat laut-
tenggara melalui karang bolong sampai di barat Banyumas, sesar lain terentang melalui Majenang-Cilacap.
Pada akhir Miosen Awal terjadi penerobosan andesit di Karang bolong, yang diikuti oleh suatu pengangkatan, proses ini menyebabkan
daerah tersebut terangkat muncul di permukaan laut. Tektonik kemudian aktif lagi pada Miosen akhir sampai Pliosen lereng cekungan labil, sehingga
menyebabkan terbentuknya endapan turbidit Formasi Halang Pliosen Akhir
RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
II-7
terjadi penerobosan basalt yang disusun oleh pengangkatan kemudian pelipatan dan pergeseran. Pengangkatan tersebut berlanjut pada Kala
Pleistosen ditandai dengan adanya kegiatan gunung api kemudian disertai pembentukan alluvium dan endapan pantai yang berlanjut hingga sekarang.
Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Cilacap
Menurut para ahli geologi dan ilmuwan tsunami, Kabupaten Cilacap digolongkan sebagai daerah berisiko tinggi tsunami karena beberapa
ratus kilometer sebelah selatan Cilacap, terdapat salah satu zona utama tumbukan lempeng tektonik bumi, yang merupakan sumber utama gempa
bumi penyebab tsunami. Apabila tsunami besar terjadi, maka wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya dapat terkena dampak, khususnya di
sepanjang pantai yang banyak dihuni oleh penduduk dengan tingkat kepadatan tinggi.
2.1.1.5. Hidrologi