Perindustrian Fokus Layanan Urusan Pilihan

RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-124 Tabel 2.151 menunjukkan beberapa hal. Pertama, nilai impor selalu lebih besar dari nilai ekspor. Kedua, nilai impor mempunyai kecenderungan terus meningkat sementara nilai ekspor mempunyai kecenderungan untuk menurun. Ketiga, jumlah pedagang yang mendapatkan bantuan pembinaan jumlahnya tetap karena merupakan target setiap tahunnya sedangkan jumlah pelaku usaha yang mendapat bantuan pembinaan jumlahnya berfluktuasi tergantung kepada yang mendaftar untuk diberi pembinaan.

2.3.2.7. Perindustrian

Dalam rangka mendukung sektor perindustrian telah dialokasikan kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan industribesar dan menengah seluas 784 ha dan kawasan peruntukan industri kecil dan menengah seluas 511 ha yang tersebar di wilayah strategis Kabupaten Cilacap, dan belum dipusatkan dalam sentra industri OVOP. Perkembangan urusan perindustrian dapat dilihat dari kontribusi sektorindustri terhadap PDRB, kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri, pertumbuhan industri, cakupan bina kelompok pengrajin. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 ditunjukkan oleh tabel 2.152. Tabel 2.152 Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 PDRB dg Migas Juta Rp n.a 22.390.015,91 22.732.979,36 23.739.122,66 24.792.152,98 PDRB NonMigas juta Rp n.a n.a 8.730.436,89 9.174.597,98 9.660.586,58 10.169.957,05 PDRB Sektor Industri Juta Rp n.a 12.387.609,04 12.197.893,93 12.600.215,26 13.035.197,63 PDRB Sektor Industri nonMigas Juta Rp n.a 1.686.686,02 1.767.774,55 1.859.171,40 1.992.149,92 Kontribusi Sektor Industri n.a 55,33 53,66 53,08 52,58 Kontribusi Sektor Industri non Migas n.a 19,32 19,27 19,24 19,59 Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kabupaten Cilacap 2012 RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-125 Tabel 2.152 menunjukkan beberapa hal. Pertama, kontribusi sektor industri total migas dan non-migas terhadap PDRB total migas dan non-migas lebih besar dari kontribusi sektor industri non-migas terhadap PDRB non-migas. Hal ini menunjukkan masih besarnya kontribusi industri migas terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap. Kedua, Kontribusi sektor industri total terhadap PDRB total menunjukkan kecenderungan yang menurun. Hal ini menunjukkan meskipun sumbangan industri migas masih dominan tetapi ada kecenderungan sudah jenuh. Ketiga, kontribusi sektor industri non-migas terhadap PDRB non-migas pada tahun 2008 2010 menurun, tetapi meningkat pada tahun 2011. Indikator lain dari perkembangan urusan perindustrian adalah cakupan pembinaan dari kelompok pengrajin yang dilakukan oleh pemerintah. Cakupan pembinaan dari kelompok pengrajin yang dilakukan oleh pemerintah yang ditunjukkan oleh persentase jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2007-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.153 Tabel 2.153 Jumlah dan Persentase Kelompok Pengrajin yang Mendapatkan Bantuan Binaan dari Pemda Kabupatan Cilacap Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan dari Pemda Kabupatan Cilacap n.a n.a 39 6,20 45 7,08 51 7,96 215 33,62 Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kabupaten Cilacap 2012 Tabel 2.153 menunjukkan bahwa persentase jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap tahun 2008-2011 semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan yang terbesar terjadi dari tahun 2010 ke tahun 2011. Hal ini menunjukkan kepedulian Pemerintah Kabupaten Cilacap terhadap pembinaan pengrajin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 II-126

2.4. Aspek Daya Saing Daerah