9
8. Monitoring Proses Permohonan HKI
Prosedur selanjutnya mengikuti prosestahapan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Ditjen HKI-KemenhukHAM atau Pusat PVT-Kementan. Selama
proses permohonan HKI di Ditjen HKI-KemenhukHAM atau Pusat PVT-Kementan, Dit. RKS IPB akan memantau memonitor proses permohonan HKI tersebut, yaitu:
a. memantau setiap tahapan proses permohonan HKI yang didaftarkan ke Ditjen
HKI-KemenhukHAM atau Pusat PVT-Kementan dan apabila perlu perbaikan terhadap dokumen HKI yang didaftarkan, maka Dit. RKS IPB akan
berkoordinasi dengan Pemohon untuk memperbaiki dokumen tersebut b.
memberitahukan keputusan akhir dari Ditjen HKI-KemenhukHAM atau Pusat PVT-Kementan kepada Pemohon secara tertulis bahwa permohonan HKI yang
didaftarkan “Diterima”, “Dianggap Ditarik Kembali” atau “Ditolak” oleh Ditjen HKI-KemenhukHAM atau Pusat PVT-Kementan
10
Sekilas Pengertian, Peran, dan Fungsi HKI
A. Pengertian Kekayaan Intelektual dan Hak Kekayaan Intelektual
Secara sederhana kekayaan intelektual KI merupakan kekayaan yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia. Karya-karya yang timbul
atau lahir dari kemampuan intelektual manusia dapat berupa karya-karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya-karya tersebut dilahirkan atau
dihasilkan atas kemampuan intelektual manusia melalui curahan waktu, tenaga, pikiran, daya cipta, rasa dan karsanya. Hal tersebut yang membedakan kekayaan
intelektual dengan jenis kekayaan lain yang juga dapat dimiliki oleh manusia tetapi tidak dihasilkan oleh intelektualitas manusia. Sebagai contoh, kekayaan alam berupa
tanah dan atau tumbuhan yang ada di alam merupakan ciptaan dari sang Pencipta. Meskipun tanah dan atau tumbuhan dapat dimiliki oleh manusia tetapi tanah dan
tumbuhan bukanlah hasil karya intelektual manusia. Kekayaan atau aset berupa karya-karya yang dihasilkan dari pemikiran atau
kecerdasan manusia mempunyai nilai atau manfaat ekonomi bagi kehidupan manusia sehingga dapat dianggap juga sebagai aset komersial. Karya-karya yang
dilahirkan atau dihasilkan atas kemampuan intelektual manusia baik melalui curahan tenaga, pikiran dan daya cipta, rasa serta karsanya sudah sewajarnya
diamankan dengan menumbuhkembangkan sistem perlindungan hukum atas kekayaan tersebut yang dikenal sebagai sistem Hak Kekayaan Intelektual HKI.
HKI merupakan cara melindungi kekayaan intelektual dengan menggunakan instrumen-instrumen hukum yang ada, yakni Hak Cipta, Paten, Merek dan Indikasi
Geografis, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DTLST, dan Perlindungan Varietas Tanaman PVT. Setiap jenis HKI tersebut
memberikan perlindungan untuk bidang yang berbeda-beda. Hak Cipta untuk melindungi karya intelektual di bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan; Paten
2
12
I ntelektual Manusia
pikiran, daya cipta, rasa dan
karsa
Karya Kekayaan I ntelektual
teknologi, ilmu pengetahuan, seni
dan sastra Hak Kekayaan
I ntelektual Perlindungan hukum
untuk bidang teknologi; Merek untuk simbol atau nama dagang suatu barangjasa; Desain Industri digunakan untuk melindungi tampilan 2 atau 3 dimensi suatu benda;
DTLST untuk tata letak rangkaian elektronika; Rahasia Dagang untuk informasi rahasia yang bernilai ekonomis dan dipergunakan dalam kegiatan usahabisnis; dan
PVT merupakan perlindungan yang khusus untuk varietas tanaman. Pemahaman terhadap KI dan HKI secara ringkas dapat dilihat dalam Gambar 2.
Gambar 2. Pengertian KI dan HKI Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa HKI merupakan hak yang
berasal dari karya, karsa, rasa, dan daya cipta kemampuan intelektualitas manusia yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia dan
mempunyai nilai ekonomi. Bentuk nyata dari hasil karya, karsa, rasa, dan daya cipta intelektualitas manusia tersebut dapat berupa ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
sastra. HKI merupakan hak privat private rights bagi seseorang yang
menghasilkan suatu karya intelektual. Di sinilah ciri khas HKI, seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak.
Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HKI inventor, pencipta, pendesain dan sebagainya dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil
karya kreativitasnya dan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepentingan
masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar. Di samping itu, sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk
kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau hasil karya lainnya yang sama dapat dihindarkandicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang
baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal