Prosedur Permohonan Paten di Ditjen HKI-Kemenhukham

26 - Uraian singkat gambar bila disertakan gambar, memuat keterangan gambar secara singkat - Uraian lengkap invensi, merupakan suatu pengungkapan penemuan yang selengkap-lengkapnya, tidak boleh ada yang tertinggal atau tidak diungkapkan - Klaim dibuat pada halaman terpisah, memuat pokok invensi dan tidak boleh berisikan gambar atau grafik tetapi dapat memuat tabel rumus matematika atau reaksi kimia - Abstrak dibuat pada halaman terpisah, berisi ringkasan dari uraian lengkap invensi dan tidak lebih dari 200 kata d. gambar, apabila ada dibuat rangkap 3 tiga : hanya memuat tanda-tanda, simbol, huruf, angka, bagan, atau diagram yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari penemuan, tetapi tidak boleh terdapat kata-kata penjelasan; e. bukti prioritas asli, dan terjemahan halaman depan dalam bahasa Indonesia rangkap 4 empat, apabila diajukan dengan hak prioritas; f. terjemahan uraian penemuan dalam bahasa Inggris, apabila penemuan tersebut aslinya dalam bahasa asing selain bahasa Inggris : rangkap 2 dua; g. bukti pembayaran biaya permohonan Paten sebesar Rp. 575.000,- lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah; h. bukti pembayaran biaya permohonan Paten Sederhana sebesar Rp. 125.000,- seratus dua puluh lima ribu dan untuk pemeriksaan substantif Paten Sederhana sebesar Rp. 350.000,- tiga ratus lima puluh ribu rupiah; dan i. tambahan biaya setiap klaim, apabila lebih dari 10 klaim:Rp. 40.000,- per klaim. 3. Penulisan deskripsi, klaim, abstrak dan gambar sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf c dan huruf d ditentukan sebagai berikut: a. setiap lembar kertas hanya salah satu mukanya saja yang boleh dipergunakan untuk penulisan dan gambar; b. deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam kertas HVS atau yang sejenis yang terpisah dengan ukuran A-4 29,7 x 21 cm dengan berat minimum 80 gram dengan batas sebagai berikut : - dari pinggir atas : 2 cm maksimal 4 cm - dari pinggir bawah : 2 cm maksimal 3 cm 27 - dari pinggir kiri : 2,5 cm maksimal 4 cm - dari pinggir kanan : 2 cm maksimal 3 cm c. kertas A-4 tersebut harus berwarna putih, rata tidak mengkilat dan pemakaiannya dilakukan dengan menempatkan sisinya yang pendek di bagian atas dan bawah kecuali dipergunakan untuk gambar; d. setiap lembar deskripsi, klaim dan gambar diberi nomor urut angka Arab pada bagian tengah atas dan tidak pada batas sebagaimana yang dimaksud pada butir 3 huruf b 1; e. pada setiap lima baris pengetikan baris uraian dan klaim, harus diberi nomor baris dan setiap halaman baru merupakan permulaan awal nomor dan ditempatkan di sebelah kiri uraian atau klaim serta tidak pada batas sebagaimana yang dimaksud pada butir 3 huruf b 3; f. pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta toner warna hitam, dengan ukuran antar baris 1,5 spasi, dengan huruf tegak berukuran tinggi huruf minimum 0,21 cm; g. tanda-tanda dengan garis, rumus kimia, dan tanda-tanda tertentu dapat ditulis dengan tangan; h. gambar harus menggunakan tinta Cina hitam pada kertas gambar putih ukuran A-4 dengan berat minimum 100 gram yang tidak mengkilap dengan batas sebagai berikut: - dari pinggir atas : 2,5 cm - dari pinggir bawah : 1 cm - dari pinggir kiri : 2,5 cm - dari pinggir kanan : 1,5 cm i. seluruh dokumen Paten yang diajukan harus dalam lembar-lembar kertas utuh, tidak boleh dalam keadaan tersobek, terlipat, rusak atau gambar yang ditempelkan; j. setiap istilah yang dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan gambar harus konsisten satu sama lain. 4. Permohonan Pemeriksaan Substantif Permohonan pemeriksaan substantif diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dengan melampirkan bukti pembayaran biaya permohonan sebesar Rp. 2.000.000,- dua juta rupiah. Permohonan pemeriksaan substantif umumnya diajukan setelah tahap Publikasi A. Contoh Formulir Permintaan Pemeriksaan Substantif Paten dapat dilihat pada Lampiran 4. 28 5. Permohonan Pemeliharaan Paten Permohonan pemeliharaan Paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dengan melampirkan bukti pembayaran biaya permohonan pemeliharaan Paten. Permohonan pemeliharaan Paten diajukan setelah pemberian sertifikat Paten. Contoh Formulir Biaya Pemeliharaan Paten dan Paten Sederhana dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6. Biaya permohonan pemeliharaan Paten dapat dilihat pada Lampiran 7. Prosedur permohonan Paten di Ditjen. HKI-KemenhukHAM dapat dilihat pada Gambar 4. 29 Gambar 4. Prosedur Permohonan Paten di Ditjen HKI-KemenhukHAM PERMOHONAN PERSYARATAN MINIMUM TANGGAL PENERIMAAN Ps. 31 UUP DILENGKAPI ? TIDAK TIDAK DIPENUHI YA ≤ 30 Hari PEMERIKSAAN ADMINISTRATIF PENGUMUMAN SELAMA 6 BULAN Ps. 42 UUP UNTUK MEMBERI KESEMPATAN OPOSISI DILENGKAPI ? DIANGGAP DITARIK KEMBALI TIDAK LENGKAP TIDAK 18 Bulan YA ≤ 3 Bulan PERMOHONAN PEMERIKSAAN SUBSTANTIF PEMERIKSAAN SUBSTANTIF MEMENUHI SYARAT UNTUK DIBERI PATEN ? PENOLAKAN UPAYA HUKUM LAINNYA PEMBERIAN SERTIFIKAT PATEN YA TIDAK ≤ 36 Bulan TIDAK YA ≤ 36 Bulan 30

F. Penulisan Dokumen Paten

Secara mendasar, suatu dokumen spesifikasi paten memiliki dua aspek yaitu aspek perlindungan dan aspek informasi. Spesifikasi paten harus menjelaskan dalam bentuk kata-kata mengenai batasan perlindungan yang didefinisikan dalam klaim invensi yang dimintakan patennya dimana. Untuk mendukung batasan perlindungan sebagaimana yang dinyatakan dalam klaim, penjelasan dari invensi yang ingin dilindungi harus menjelaskan secara lengkap mengenai invensi tersebut sehingga batasan yang disebutkan dalam klaim tersebut dapat dipahami. Strategi penulisannya sangat menentukan apakah suatu invensi dapat diberi atau ditolak patennya. Selain itu, penulisan yang benar dan tepat juga menentukan lingkup perlindungan patennya, dan mempengaruhi lamanya waktu pemeriksaan terutama pada saat pemeriksaan substantif karena tidak ada waktu terbuang hanya untuk memperbaiki spesifikasi dokumen permohonan tersebut. Spesifikasi paten juga harus menjelaskan secara lengkap invensinya sehingga memungkinkan seseorang dengan keahlian biasa di bidangnya skilled in the art dapat memahami dan melaksanakanmempraktekkan invensi tersebut. Prinsip dasar dari sistem paten adalah perlunya pengungkapan pada publik bagaimana suatu invensi dilaksanakan atau dipraktekkan sebagai persyaratan atas hak monopoli paten yang diperolehnya. Perlu diingat bahwa apabila spesifikasi telah didaftarkan ke Ditjend HKI, spesifikasi tersebut tidak dapat diperluas lagi atau ditambah dengan hal-hal yang baru. Jika pengungkapan atau informasi dari invensi tersebut tidak lengkap, dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan memperoleh paten. Berkenaan dengan penilaian langkah inventif untuk suatu invensi tentang suatu senyawa baru yang digunakan baik dalam bidang pertanian, farmasi maupun proses kimia organik dan lain-lain, biasanya apabila senyawa tersebut mempunyai indikasi berguna dalam suatu bidang tertentu, invensi ini tetap dapat dianggap memiliki langkah inventif walaupun bukan merupakan perbaikanpengembangan dari invensi sebelumnya. Struktur penyajian dokumen paten meliputi: 1. Judul Invensi, yaitu susunan kata-kata yang dipilih untuk menjadi topik invensi. Judul harus dapat mewakili Esensi atau inti invensi, tidak menggunakan kata-kata singkatan atau menggunakan istilah merek dagang; 31 2. Bidang Teknik Invensi, yaitu pernyataan bidang teknik yang berkaitan dengan invensi. Ditulis secara ringkas inti invensi yang dimintakan perlindungan patennya; 3. Latar Belakang Invensi, yaitu penjelasan tentang invensi sejenis terdahulu beserta kelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang merupakan tujuan dari invensi; 4. Ringkasan Invensi, yaitu uraian secara umum dari invensi yang berfungsi untuk mengindikasikan ciri-ciri penting dari invensi; 5. Uraian Singkat Gambar bila ada, yaitu penjelasan ringkas keadaan seluruh gambarskemadiagram alir yang disertakan; 6. Uraian Lengkap Invensi, yaitu uraian yang mengungkapkan isi invensi sejelas-jelasnya terutama fitur yang terdapat pada invensi dan gambar yang disertakan yang berguna untuk memperjelas invensi; 7. Klaim, yaitu bagian dari permohonan yang menggambarkan inti invensi yang dimintakan perlindungan hukum, yang harus diuraikan secara jelas dan harus didukung oleh deskripsi. Klaim tersebut mengungkapkan tentang semua keistimewaan teknik yang terdapat dalam invensi. Penulisan klaim harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia dan lazimnya bahasa teknik yang baik dan benar serta ditulis secara terpisah dari uraian invensi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan klaim diantaranya adalah: Gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas invensi jika ada; dan Abstrak invensi; Gambar dan grafik tidak diperbolehkan, dan hindari kata-kata atau kalimat yang meragukan multitafsir. 8. Abstrak, yaitu bagian dari spesifikasi paten yang akan disertakan dalam lembaran pengumuman yang merupakan ringkasan uraian lengkap, ditulis secara terpisah dari uraian invensi. Abstrak tersebut ditulis tidak lebih dari 200 dua ratus kata, yang dimulai dengan judul invensi sesuai dengan judul yang ada pada deskripsi invensi. Isi abstrak invensi merupakan intisari dari deskripsi dan klaim-klaim invensi, paling tidak sama dengan klaim mandirinya. Rumus kimia atau matematika yang benar-benar diperlukan, dapat dimasukkan ke dalam abstrak. Dalam abstrak, tidak boleh kata-kata di luar lingkup invensi, terdapat kata-kata sanjungan, reklame atau bersifat subyektivitas orang yang mengajukan permohonan paten. Jika dalam abstrak menunjuk beberapa keterangan bagian-bagian dari gambar maka harus mencantumkan indikasi penomoran dari bagian gambar yang ditunjuk dan diberikan dalam tanda