Perlindungan, Pendaftaran, dan Pelepasan Varietas Tanaman

40 suatu varietas baru oleh pihak lain, secara hukum pendaftaran dan pelepasan varietas tidak mempunyai kekuatan hukum yang lebih dibandingkan dengan PVT. Namun demikian, sesuai dengan UU No. 121992, pelepasan varietas merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk varietas hasil pemuliaan maupun introduksi yang akan diperjualbelikan. Berdasarkan UU tersebut, meskipun suatu varietas telah dilindungi dengan PVT atau telah didaftarkan varietasnya, apabila akan diperjualbelikandiedarkandiperdagangkan harus melalui prosedur pelepasan varietas terlebih dahulu. Pelepasan varietas tanaman dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen, khususnya pengguna benih, bahwa varietas yang dilepas merupakan varietas unggul. Keunggulan tersebut meliputi: a. daya hasil tinggi b. ketahanan terhadap organisme pengganggu tumbuhan utama c. ketahanan terhadap cekaman lingkungan d. umur genjah atau kecepatan berproduksi e. mutu hasil tinggi dan atau tahan simpan f. benih toleran terhadap kerusakan mekanis g. bentuk tanaman yang ideal h. mempunyai nilai ekonomis tinggi Berdasarkan uraian di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya melindungi varietas tanaman hasil pemuliaan adalah: a. Untuk perlindungan awal terhadap varietas tanaman hasil pemuliaan dapat dilakukan melalui pendaftaran varietas. Pendaftaran varietas tidak dikenakan biaya dan akan menyatakan hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya danatau penggunanya. b. Apabila potensi ekonomi atau bisnisnya cukup bagus, sebelum dilakukan pelepasan varietas sebaiknya didaftarkan terlebih dahulu hak PVT-nya. Hal ini diperlukan mengingat syarat kebaruan dalam PVT, dimana suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan. Selain itu, apabila suatu varietas baru dilindungi dengan PVT, maka pemilikpemegang hak PVT mempunyai kekuatan hukum untuk melarang pihak lain menggunakan varietas tersebut tanpa seijin pemilikpemegang hak PVT. 41 c. Pelepasan varietas merupakan tahapan akhir yang perlu dilakukan mengingat UU No. 121992 yang mengharuskan suatu varietas yang akan diperjualbelikandiedarkandiperdagangkan harus melalui prosedur pelepasan varietas.

D. Lama Perlindungan PVT

Adapun jangka waktu perlindungan yang diberikan adalah selama 20 dua puluh tahun untuk tanaman semusim, dan 25 dua puluh lima tahun untuk tanaman tahunan. Pengertian tanaman tahunan ditujukan untuk jenis pohon-pohonan dan tanaman merambat yang masa produksinya lebih dari satu tahun, sedangkan yang lainnya disebut sebagai tanaman semusim.

E. Pelanggaran dan Sanksi dalam Pemanfaatan PVT

Sanksi utama yang dapat diterapkan atas pelanggaran hak PVT adalah pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun dan denda paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua miliar lima ratus juta rupiah.

F. Prosedur Perlindungan PVT

Sama dengan kebanyakan HKI, untuk mendapatkan perlindungan, PVT pun harus didaftarkan. Namun berbeda dengan HKI lainnya yang pendaftarannya kepada Ditjen. HKI - KemenhukHAM, pendaftaran PVT dilakukan di Pusat PVT yang berada di bawah Kementerian Pertanian Kementan. Sesuai dengan “Prosedur Permohonan Hak PVT” yang dikeluarkan oleh Pusat PVT-Kementan, ketentuan untuk mengajukan permohonan hak PVT adalah sebagai berikut:

1. Ketentuan Umum

a. Permohonan hak PVT diajukan kepada Pusat PVT secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan membayar biaya. Besarnya biaya permohonan hak PVT untuk satu varietas Rp 150.000,- Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah. Biaya pendaftaran dibayarkan ke kas negara melalui Bank Pemerintah dengan pengisian blanko Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak SSBP KPPN Jakarta V, Kode Kementerian Pertanian Pusat 42 Perlindungan Varietas Tanaman 1801, Uraian Penerimaan Kode MAP 423144 dan Bukti Penyetoran dikirimkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. b. Varietas yang dapat diberi PVT meliputi varietas dari jenis atau spesies tanaman yang baru, unik, seragam, stabil, dan diberi nama; c. Permohonan hak PVT dapat diajukan oleh: 1 Pemulia; 2 Orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari pemulia; 3 Ahli waris; 4 Penerima lebih lanjut hak atas varietas tanaman yang bersangkutan; atau 5 Konsultan PVT. d. Permohonan hak PVT yang diajukan oleh: 1 Orangbadan hukum atau Konsultan PVT harus disertai surat kuasa khusus bermaterai cukup dengan mencantumkan nama dan alamat lengkap kuasa; 2 Ahli waris harus disertai dokumen bukti ahli waris; 3 Penerima lebih lanjut hak atas varietas yang bersangkutan disertai bukti penerimaan hak; 4 Pemulia, orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari pemulia, penerima lebih lanjut hak atas varietas tanaman yang bersangkutan, atau ahli waris, yang pemohonnya tidak bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di wilayah Indonesia, harus melalui konsultan PVT di Indonesia selaku kuasa; e. Setiap permohonan hak PVT hanya dapat diajukan untuk satu varietas.

2. Tahapan Permohonan

a. Pemohon mengajukan secara tertulis permohonan hak PVT ke Pusat PVT dengan kelengkapan sebagai berikut: 1 Mengisi formulir hak PVT yang dibubuhi meterai secukupnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam