38 b.
menyiapkan untuk tujuan propagasi; c.
mengiklankan; d.
menawarkan; e.
menjual atau memperdagangkan; f.
mengekspor; g.
mengimpor; h.
mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir a, b, c, d, e, f, dan g.
Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;
b. membayar biaya tahunan PVT;
c. menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan
hak PVT di Indonesia.
4. Hak Pemulia
Pemulia yang menghasilkan varietas mempunyai dua hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Secara ekonomi, sesuai dengan Pasal 8 UU PVT, pemulia
yang menghasilkan varietas berhak memperoleh imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang diperoleh dari varietas tersebut. Secara
moral, pemulia yang menghasilkan varietas berhak namanya tetap dicantumkan
dalam sertifikat pemberian hak PVT. C.
Strategi Perlindungan dalam PVT 1.
PVT dan Paten
Seperti diketahui, untuk mengembangkan varietas tanaman baru dapat dilakukan melalui 2 cara yakni melalui pemuliaan tanaman klasik dan melalui
bioteknologi, misal rekayasa genetika. Varietas tanaman yang dihasilkan dari rekayasa genetika dilindungi dengan PVT, namun prosesmetode untuk
menghasilkan varietas baru dapat dilindungi dengan Paten, sepanjang persyaratan dipenuhi. Seandainya diinginkan perlindungan ganda tersebut, maka kriteria untuk
memenuhi Paten harus diprioritaskan, karena kriteria kebaruan novelty pada Paten lebih sulit untuk dicapai dibandingkan pada PVT. Bahkan suatu metode pemuliaan,
apabila memiliki nilai ekonomi, masih bersifat “rahasia” dan dilakukan upaya
39 menjaga kerahasiaan, apabila diinginkan, dapat pula dilindungi dengan rezim
Rahasia Dagang.
2. Perlindungan, Pendaftaran, dan Pelepasan Varietas Tanaman
Istilah perlindungan, pendaftaran, dan pelepasan varietas tanaman merupakan tiga istilah yang mempunyai keterkaitan dalam upaya melindungi suatu
varietas tanaman. Perlindungan varietas tanaman PVT, seperti telah dijelaskan di atas, adalah hak yang diberikan kepada pemulia danatau pemegang hak PVT untuk
menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu UU
No. 292000. Pendaftaran varietas tanaman merupakan kegiatan mendaftarkan suatu varietas untuk kepentingan pengumpulan data mengenai varietas lokal,
varietas yang dilepas dan varietas hasil pemuliaan yang tidak dilepas, serta data mengenai hubungan hukum antara Varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya
danatau penggunanya PP No. 132004. Pelepasan varietas tanaman adalah pengakuan pemerintah terhadap suatu
varietas baru hasil pemuliaan dan atau introduksi yang dinyatakan dalam Keputusan Menteri Pertanian bahwa varietas tersebut merupakan varietas unggul yang dapat
disebarluaskan Kepmentan No. 902KptsTP.240121996. Introduksi benih atau materi induk dari luar negeri yaitu pemasukan benih atau materi induk dari luar
negeri untuk pertama kali Penjelasan PP No. 441995. Pendaftaran varietas dan PVT dilakukan di Pusat PVT-Kementan, sedangkan pelepasan varietas dilakukan di
Direktorat Perbenihan, Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, Kementerian Pertanian.
PVT dengan hak-hak dan kewajibannya merupakan sutau pilihan bagi pemilik atau penghasil varietas baru untuk memanfaatkan varietas hasil pemuliaan
secara ekonomi. Secara hukum, apabila suatu varietas baru dilindungi dengan PVT, maka pemilikpemegang hak PVT mempunyai kekuatan hukum untuk melarang
pihak lain menggunakan varietas tersebut tanpa seijin pemilikpemegang hak PVT. Berbeda dengan PVT, pendaftaran varietas hanya menekankan pada
kepentingan pengumpulan data dan hubungan hukum antara Varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya, sedangkan pelepasan varietas menunjukkan
bahwa suatu varietas merupakan varietas unggul dan aman untuk diperdagangkandiperjualbelikan. Apabila terjadi pelanggaran terhadap penggunaan