24
C. Bentuk dan Lama Perlindungan Paten
Bentuk perlindungan Paten adalah pemberian hak eksklusif bagi Pemegang Paten untuk:
a. Dalam hal Paten produk:
- membuat; - menggunakan;
- menjual; - mengimpor;
- menyewakan; - menyerahkan; atau
- menyediakan untuk dijual; atau - disewakan; atau
- diserahkan b.
Dalam hal Paten proses: menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat barang dan
tindakan lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf a. Jangka waktu perlindungan untuk Paten adalah 20 dua puluh tahun tidak
dapat diperpanjang, dan untuk Paten Sederhana 10 sepuluh tahun juga tidak dapat diperpanjang. Jangka waktu demikian dinilai cukup untuk memperoleh manfaat
ekonomi yang wajar bagi pemegang Paten atau Paten Sederhana.
D. Pelanggaran dan Sanksi dalam Pemanfaatan Paten
Untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan, atau analisa, termasuk kegiatan untuk keperluan uji bioekivalensi atau bentuk pengujian lainnya,
sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Paten, dianggap bukan merupakan pelanggaran pelaksanaan Paten yang dilindungi. Ketentuan ini
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi pihak yang betul-betul memerlukan penggunaan invensi semata-mata untuk penelitian dan pendidikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Paten adalah agar pelaksanaan atau penggunaan invensi tersebut tidak
digunakan untuk kepentingan yang mengarah kepada eksploitasi untuk kepentingan komersial sehingga dapat merugikan bahkan dapat menjadi kompetitor bagi
25 Pemegang Paten. Selain itu, ketentuan sanksi lainnya antara lain diatur sebagai
berikut: -
Menggunakan proses produksi yang diberi Paten, atau membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau
menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkannya produk atau proses yang diberi Paten, dipidana penjara paling lama 4 tahun danatau denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. -
Membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkannya produk atau
alat yang diberi Paten sederhana, dipidana penjara paling lama 2 tahun danatau denda paling banyak Rp 250.000.000,00 dua ratus lima puluh juta rupiah.
- Tindak pidana dalam Paten merupakan delik aduan.
E. Prosedur Permohonan Paten di Ditjen HKI-Kemenhukham
1. Permohonan Paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan
untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 empat. Contoh Formulir Permintaan Paten dapat dilihat pada Lampiran 2.
2. Pemohon wajib melampirkan:
a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui konsultan Paten
terdaftar selaku kuasa; b.
surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang bukan penemu. Contoh surat pernyataan pengalihan hak dapat dilihat pada
Lampiran 3; c.
deskripsi permohonan Paten dibuat rangkap 3 tiga sesuai dengan aturan yang berlaku dan mencakup :
- Judul invensi, dibuat dalam huruf kapital dan tidak digaris bawah
- Bidang teknik invensi, memuat secara umum dimana invensi ini
termasuk di dalam bidang teknik tersebut dengan mengemukakan kekhususannya
- Latar belakang invensi, pada bagian ini harus dikemukakan teknologi
yang telah ada sebelumnya yang relevan dengan invensi tersebut -
Ringkasan invensi, memuat ciri teknis dari pokok invensi yaitu ciri teknis yang diungkapkan dalam klaim