3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkantim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
Wina Sanjaya, 2012: 242. Etin Solihatin Raharjo 2007: 4 menyatakan pada dasarnya cooperative learning mengandung
pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang
teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari
setiap anggota kelompok itu sendiri. Menurut Mohamad Nur 2005: 1 model pembelajaran
kooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu siswanya belajar setiap
mata pelajaran, mulai dari keterampilan-keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Tukiran Taniredja. et al., 2012:
55 mendefinisikan pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada
anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas- tugas yang terstruktur.
Menurut Wina Sanjaya 2012: 243 pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif
cooperative task dan komponen struktur insentif kooperatif cooperative incentive structure. Tugas kooperatif berkaitan dengan
hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok; sedangkan struktur insentif kooperatif merupakan
sesuatu yang membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok.
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran
yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam
pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut.
Wina Sanjaya 2012: 244-246 menyebutkan ada 4 karakteristik pembelajaran kooperatif yaitu:
1 Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu,
tim harus mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim anggota kelompok harus saling membantu untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Setiap kelompok bersifat heterogen. Artinya, kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik, jenis
kelamin, dan latar belakang sosial yang berbeda. 2
Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai
empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Fungsi perencanaan
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan
secara efektif. Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok.
Fungsi kontrol
menunjukkan bahwa
dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan
baik melalui tes maupun non tes. 3
Kemauan untuk Bekerja Sama Prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses
pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan
tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu.
4 Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam
keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anggota lain.
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif