Kelemahan NHT antara lain: 1
Tidak  terlalu  cocok  untuk  jumlah  siswa  yang  banyak  karena membutuhkan waktu yang lama.
2 Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3 Pada  saat  presentasi,  siswa  hanya  terfokus  pada  materi  yang
menjadi  tanggung  jawabnya  sehingga  kadang-kadang  tidak memperhatikan  presentasi  teman  yang  menjawab  soal  yang
nomornya tidak sama dengan dirinya.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Yohana  Evi  Apriyani  tahun  2010  yang
berjudul  “Penerapan  Model  Cooperative  Learning  dengan  tipe  NHT Numbered Heads Together sebagai upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Akuntansi Perusahaan Dagang Siswa Kelas X Keuangan 2 SMK Kristen 2  Klaten  Tahun  Pelajaran  20092010”.  Hasil  penelitian  menunjukkan
bahwa  setelah  diterapkan  model  Numbered  Heads  Together  prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa sebesar 75,89
pada  siklus  I  meningkat  menjadi  84,65  pada  siklus  II  serta  naiknya persentase  ketuntasan  siswa  dari  74,07  pada  siklus  I  meningkat  pada
siklus  II  menjadi  88,89.  Penelitian  ini  memiliki  kesamaan  dalam menggunakan  metode  pembelajaran  Numbered  Heads  Together  NHT
untuk  meningkatkan  prestasi  belajar,  sedangkan  perbedaannya  terdapat
pada subjek dan tempat penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rizkyworo Septiyadewi tahun 2011 yang
berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Numbered  Heads  Together  NHT  Pada
Siswa  Kelas  XI  IPS  3  SMA  Negeri  2  Karanganyar  Tahun  Ajaran 20102011
”.  1  Penerapan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe Numbered  Heads  Together  NHT  dalam  pembelajaran  akuntansi
mengalami  peningkatan.  Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari  persentase  pada siklus  I  sebesar  72,14  dan  mengalami  peningkatan  pada  siklus  II
sebesar 85. 2 Keaktifan siswa selama proses pembelajaran mengalami peningkatan.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  peningkatan  persentase
keaktifan siswa pada siklus  I sebesar 60,55 dan kemudian pada siklus II  meningkat  menjadi  77,22.  3  Prestasi  belajar  akuntansi  mengalami
peningkatan.  Berdasarkan  hasil  pekerjaan  siswa  pada  siklus  I  diketahui bahwa  sebanyak  26  siswa  atau  sebesar  72,22  sudah  memenuhi  KKM
dan  terjadi  peningkatan  pada  siklus  II  yaitu  sebanyak  31  siswa  atau sebesar 86,11.
Penelitian ini memiliki kesamaan dalam menggunakan metode  pembelajaran  Numbered  Heads  Together  NHT  untuk
meningkatkan  prestasi  belajar,  sedangkan  perbedaannya  terdapat  pada subjek dan tempat penelitian.
3. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Lenny  M.  Pardosi  tahun  2012  yang
berjudul  “Penerapan  Kolaborasi  Model  Pembelajaran  Numbered  Heads Together  NHT  Dengan  Pendekatan  Scaffolding  Untuk  Meningkatkan
Motivasi  dan  Hasil  Belajar  Akuntansi  Siswa  Kelas  XII  IS-1  SMA
SANTO YOSEPH Medan Tahun Pelajaran 20122013 ”. Hasil penelitian
menunjukkan  bahwa  setelah  diterapkan  model  ini  motivasi  siswa menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I
diperoleh  22,58.  Sedangkan  pada  siklus  II  diperoleh  67,74. Penerapan  model  pembelajaran  ini  juga  meningkatkan  hasil  belajar
siswa.  Pada  siklus  I  jumlah  siswa  yang  tuntas  dalam  belajar  sebesar 48,38 sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas dalam belajar
sebesar  83,87.  Terjadi  peningkatan  35,48.  Penelitian  ini  memiliki kesamaan  dalam  menggunakan  metode  pembelajaran  Numbered  Heads
Together  NHT  untuk  meningkatkan  motivasi  dan  prestasi  belajar, sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek dan tempat penelitian.
C. Kerangka Berpikir