usaha pada siswa untuk saling berbagi informasi supaya semua orang tahu jawabannya. Dengan cara itu mereka akan menerima sebuah
poin tidak peduli nomor mana yang dipanggil. Numbered Heads Together pada dasarnya adalah sebuah varian dari Group
Discussion; pembelokkannya yaitu pada hanya ada satu siswa yang mewakili kelompoknya tetapi sebelumnya tidak diberi tahu siapa
yang akan menjadi wakil kelompok tersebut. Pembelokkan tersebut memastikan keterlibatan total dari semua siswa.
b. Langkah-langkah Tipe Numbered Heads Together NHT
Endang Mulyatiningsih 2011: 232-233 menyebutkan langkah-langkah dalam tipe ini sebagai berikut:
1 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap anggota
kelompok mendapat nomor. 2
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3 Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
tiap anggota kelompok dapat mengerjakannyamengetahui jawabannya.
4 Guru memanggil salah satu nomor peserta didik secara acak
untuk melaporkan hasil kerjasama mereka. 5
Peserta didik lain memberi tanggapan kepada peserta didik yang sedang melapor.
6 Guru menunjuk nomor yang lain secara bergantian.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT juga disebutkan Kunandar
2011: 374-375 sebagai berikut. 1
Langkah 1: Penomoran Numbering, yaitu guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan tiga
hingga lima orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam kelompok tersebut memiliki nomor berbeda.
2 Langkah 2: Pengajuan Pertanyaan Questioning, yaitu guru
mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat
umum. 3
Langkah 3: Berpikir Bersama Head Together, yaitu para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa
tiap orang mengetahui jawaban tersebut. 4
Langkah 4: Pemberian Jawaban Answering, yaitu guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
Kelebihan NHT dengan tipe yang lain yaitu : 1
Setiap siswa menjadi siap semua Setiap siswa menjadi siap semua karena pertanyaan
terlebih dahulu dibahas bersama dalam kelompok sehingga semua anggota mengetahui jawaban masing-masing pertanyaan.
2 Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh
Setiap siswa mempunyai tanggung jawab terhadap tugas atau pertanyaan yang diberikan kepadanya sehingga siswa mau
belajar dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan tugas atau menjawab pertanyaannya. Selain itu, setiap siswa merasa
saling membutuhkan untuk dapat menyempurnakan jawaban yang mereka miliki sehingga akan tercipta sikap saling
menghargai dalam diskusi. 3
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai Salah satu manfaat diskusi kelompok adalah siswa yang
pandai dapat memberi tahu temannya yang kurang paham akan suatu materi. Pada beberapa kasus, siswa lebih paham apabila
diterangkan oleh teman daripada oleh guru. 4
Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif Model Kooperatif tipe Numbered Heads Together
memerlukan keaktifan dari semua anggotanya. Setiap anggota harus berkontribusi aktif berpendapat guna memecahkan suatu
permasalahan yang diterima. 5
Memupuk kerjasama siswa Persaingan prestasi di antara siswa tak dapat dipungkiri
dalam suatu kelas. Dengan tipe NHT, persaingan akan berubah menjadi kerjasama siswa dalam kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.
Kelemahan NHT antara lain: 1
Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama.
2 Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3 Pada saat presentasi, siswa hanya terfokus pada materi yang
menjadi tanggung jawabnya sehingga kadang-kadang tidak memperhatikan presentasi teman yang menjawab soal yang
nomornya tidak sama dengan dirinya.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yohana Evi Apriyani tahun 2010 yang
berjudul “Penerapan Model Cooperative Learning dengan tipe NHT Numbered Heads Together sebagai upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Akuntansi Perusahaan Dagang Siswa Kelas X Keuangan 2 SMK Kristen 2 Klaten Tahun Pelajaran 20092010”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah diterapkan model Numbered Heads Together prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa sebesar 75,89
pada siklus I meningkat menjadi 84,65 pada siklus II serta naiknya persentase ketuntasan siswa dari 74,07 pada siklus I meningkat pada
siklus II menjadi 88,89. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together NHT
untuk meningkatkan prestasi belajar, sedangkan perbedaannya terdapat
pada subjek dan tempat penelitian.