Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Perkembangan Dana Bagi Hasil Perkembangan PDRB Perkapita

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Sampel Penelitian

Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari perpustakaan Badan Pusat Statistik Sumatera Utara di Jl. Asrama No. 179 Medan, situs Dirjen Perimbangan Keuangan Republik Indonesia yaitu www.sikd.djapk.go.id dan Laporan Audit Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara selama lima tahun yaitu tahun 2006-2010 .

5.1.2. Deskripsi Statistik Data Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5.1, maka deskripsi statistik dari data penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 5.1 Descriptive Statistics Variabel N Maks Min Mean Standar Deviasi X1 125 5.8.E11 2.9E9 3.51E10 7.8E10 X2 125 3.7E11 1.08.E10 4.9E10 5.7E10 Z 125 1.7E7 3.2E7 6.8E6 2.4E6 Y 125 0.28 0.00 0.0458 0.04022 Sumber: Hasil Data Analisis Excel

5.1.2.1 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan Tabel 5.1 rata-rata Pendapatan Asli DaerahX1 dengan jumlah data 125 adalah Rp 351,425,733,331 dengan standard deviasi 78599145906. Nilai Pendapatan Asli Universitas Sumatera Utara DaerahX1 tertinggi adalah Rp 588,941,000,000 dan nilai Pendapatan Asli DaerahX1 terendah adalah Rp 2,988,976,000. Artinya nilai Pendapatan Asli Daerah di KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara berfluktuatif periode tahun 2006-2010 namun memperlihatkan peningkatan tiap tahunnya jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Hal ini berarti aparat pemerintah daerah tetap berusaha untuk meningkatkan kinerja dalam mendukung otonomi daerah, sehingga semakin tinggi jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang diterima maka akan mengurangi sedikit ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat.

5.1.2.2 Perkembangan Dana Bagi Hasil

Berdasarkan Tabel 5.1 rata-rata Dana Bagi HasilX2 dengan jumlah data 125 adalah Rp 49,125,823,936.80 dengan standard deviasi 57785686589.51. Nilai Dana Bagi HasilX2 tertinggi adalah Rp 374,027,000,000 dan nilai Dana Bagi HasilX2 terendah adalah Rp 10,832,198,371. Artinya pengalokasian Dana Bagi Hasil terhadap KabupatenKota cukup merata. Dan pengalokasian Dana Bagi Hasil dilaksanakan secara adil dan merata berdasarkan kebutuhan daerah. Untuk mengetahui kesiapan pemerintah daerah dalam hal keuangan, atau mengetahui kinerja keuangan pemerintah daerah dalam pemberlakuan otonomi daerah, maka dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi yang diberikan tiap komponen penerimaan termasuk komponen Dana Bagi Hasil terhadap pendapatan daerah. Semakin tinggi pajak PBB, PPH, BPHTB serta sumber daya alam yang diperoleh maka semakin tinggi pula transfer DBH yang diterima tiap KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara.

5.1.2.3 Perkembangan PDRB Perkapita

Berdasarkan Tabel 5.1 rata-rata PDRB PerkapitaZ dengan jumlah data 125 adalah Rp 6,844,092.3920 dengan standard deviasi 2473689.18978. Nilai PDRB PerkapitaZ tertinggi adalah Rp 17,077,638 dan nilai PDRB PerkapitaZ terendah adalah Rp 3,281,421. Artinya PDRB Perkapita tiap KabupatenKota berfluktuatif tiap tahunnya menurut nilai rata-rata PDRB Perkapita. Universitas Sumatera Utara Dan PDRB Perkapita tertinggi diperoleh dari daerah yang mempunyai sektor unggulan perdagangan dan sektor industri. Sehingga KabupatenKota perlu mengembangkan sektor-sektor unggulan di bidang industri perdagangan untuk meningkatkan PDRB Perkapita.

5.1.2.4 Perkembangan Kemandirian Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Belanja Daerah, Investasi, Pendapatan Per Kapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumatera Utara

2 54 110

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

1 63 83

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Bandung)

0 8 1