BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Penerapan otonomi daerahdesentralisasi fiskal oleh pemerintah pusat Indonesia memil iki tujuan untuk kemandirian pemerintah daerah dalam pengelolaan rumah tangganya. Penerapan
prinsip automoney inilah yang kemudian mendorong daerah-daerah untuk giat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD, Peningkatan PAD harus berdampak pada perekonomian daerah
Saragih, 2003. Oleh karena itu, daerah tidak akan berhasil bila daerah tidak mengalami pertumbuhan ekonomi yang berarti meskipun terjadi peningkatan penerimaan PAD.
LPEM-FEUI 2000 menyatakan bahwa untuk melihat kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi otonomi daerah khususnya di bidang keuangan, diukur dari seberapa jauh
kemampuan pembiayaan urusan bila didanai sepenuhnya oleh Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Bagi Hasil DBH. Apabila pendapatan dari sektor Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan
Bangunan, serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB yang diperoleh semakin tinggi maka transfer Dana Bagi Hasil yang diterima pun cenderung akan semakin besar. Tingkat
pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tidak akan memberikan arti apabila
tidak diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Terdapat dua komponen penerimaan daerah yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
regional Brata, 2004. Kedua komponen tersebut adalah PAD dan Dana Bagi Hasil. Peningkatan PAD menunjukkan adanya peningkatan partisipasi publik terhadap jalannya pemerintahan di
daerah itu BAPPENAS 2003 seperti yang dikutip Adi 2006 melakukan analisis elastisitas PAD
Universitas Sumatera Utara
terhadap PDRB menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan PDRB akan memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap perubahan PAD.
Dengan adanya otonomi daerah, diharapkan masing-masing daerah di Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada masing-masing daerah tersebut
diantaranya optimalisasi potensi daerah tersebut melalui sektor-sektor unggulan di tiap KabupatenKota sehingga memperkecil ketergantungan terhadap pusat. Berdasarkan konsep
tersebut diatas, peneliti menduga bahwa Pendapatan Asli Daerah X1 dan Dana Bagi Hasil X2 berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap Kemandirian Daerah Y
melalui PDRB Perkapita Z pada KabupatenKota di provinsi Sumatera Utara dengan kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
3.2 Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina, Mulyani 2007:4, ” Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.” Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap
masalah yang akan diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang
diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Pendapatan Asli
DaerahX1
Dana Bagi HasilX2 PDRB Per
KapitaZ Kemandirian
DaerahY
Universitas Sumatera Utara
H
1
:
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil berpengaruh signifikan baik secara parsial dan simultan terhadap Kemandirian Daerah,
H
2
: Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil berpengaruh signifikan baik secara parsial dan simultan terhadap Kemandirian Daerah melalui PDRB Perkapita.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN