Pengujian Koefisien Determinasi Persamaan 1 Uji F dan Uji t Persamaan Model 1

5.1.4.1 Pengujian Hipotesis Persamaan 1

Model pertama yang akan diuji adalah pengaruh LN_X1 Pendapatan Asli Daerah dan LN_X2 Dana Bagi Hasil terhadap LN_Z PDRB Perkapita. Ringkasan hasil pengujian persamaan 1 dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini. Tabel 5.5 Ringkasan Hipotesis Persamaan 1 Model Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient t Sig Β Std Error Beta Constant 10,806 0,816 13,248 0.000 LN_X1 0,311 0,047 0,808 6,666 0.000 LN_X2 -0,102 0,059 -0,211 -1,739 0,085 Sumber: Hasil SPSS

5.1.4.1.1 Pengujian Koefisien Determinasi Persamaan 1

Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,646, hal ini menunjukkan bahwa variabel LN_X1 Pendapatan Asli Daerah dan LN_X2 Dana Bagi Hasil mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan LN_Z PDRB Perkapita. Sedangkan nilai R square R 2 atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 Secara umum R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 2 untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. Nilai R 2 sebesar 0,417 mempunyai arti Universitas Sumatera Utara bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 41,7. Dengan kata lain 41,7 perubahan dalam LN_ZPDRB Perkapita mampu dijelaskan variabel LN_X1Pendapatan Asli Daerah dan LN_X2Dana Bagi Hasil, dan sisanya sebesar 58,3 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

5.1.4.1.2 Uji F dan Uji t Persamaan Model 1

Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan LN_X1 Pendapatan Asli Daerah dan LN_X2 Dana Bagi Hasil berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap LN_Z PDRB Perkapita karena F hitung F tabel 43,711 3,07051 dan signifikansi penelitian 0,05 0,0000,05,sedangkan besarnya t hitung untuk variabel LN_X1 Pendapatan Asli Daerah sebesar 6,666 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung adalah 6,666, sedangkan t tabel adalah 3,06928, sehingga t hitung t tabel 6,666 3,06928,, maka menyimpulkan LN_X1 Pendapatan Asli Daerah secara individual mempengaruhi LN_Z PDRB Perkapita dengan signifikansi penelitian 0.050,0000,05 dan besarnya t hitung untuk variabel LN_X2 Dana Bagi Hasil sebesar -1,739 dengan nilai signifikan 0,085. Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung adalah -1,739, sedangkan t tabel adalah 3,06928, sehingga t hitung t tabel -1,739 3,06928,, maka menyimpulkan LN_X2 Dana Bagi Hasil secara individual tidak berpengaruh terhadap LN_Z PDRB Perkapita dengan signifikansi penelitian 0.050,0850,05 Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka model 1 penelitian untuk LN_Z PDRB Perkapita adalah sebagai berikut: LN_Z PDRB Perkapita = 10,806+0,311LN_X1-0,102LN_X2 Universitas Sumatera Utara Konstanta sebesar 10,806 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka LN_Z PDRB Perkapita sebesar 10,806. LN_X1 Pendapatan Asli Daerah memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,311, artinya apabila terjadi perubahan variabel LN_X1 Pendapatan Asli Daerah sebesar 1 akan menaikkan LN_Z PDRB Perkapita sebesar 0,311 atau 31,1 interprestasielastisitas karena model logaritma. LN_X2 Dana Bagi Hasil memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,102, artinya apabila terjadi perubahan variabel LN_X2 Dana Bagi Hasil 1 akan menurunkan LN_Z PDRB Perkapita sebesar 0,102 atau 10,2 .

5.1.4.2 Pengujian Hipotesis Persamaan 2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Belanja Daerah, Investasi, Pendapatan Per Kapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumatera Utara

2 54 110

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

1 63 83

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Bandung)

0 8 1