Tinjauan Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Jasa Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, jasa-jasa. 2. Menurut Pendekatan Pendapatan PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDRB mencangkup juga penyusutan neto. Jumlah semua komponen pendapatan per sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor. 3. Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir yaitu: a Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung. b Konsumsi pemerintah. c Pembentukan modal tetap domestik bruto. d Perubahan stok. e Ekspor netto.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah terhadap kemandirian daerah dapat dilihat pada alinea dibawah ini. 1. Haryanto 2006 Penelitian ini menguji Kemandirian Daerah sebuah perspektif dengan Metode Path Analysis. Berdasarkan hasil penelitiannya membuktikan bahwa pajak daerah dan bagi hasil pajak memiliki hubungan signifikan terhadap kapasitas fiskal sebagai proxy kemandirian daerah, Universitas Sumatera Utara sedangkan retribusi daerah dan PDRB jasa tidak terbukti mempengaruhi kapasitas fiskal daerah secara signifikan, 2. Helvyra 2010 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandirian Daerah Studi Kasus KabupatenKota di Sumatera Barat. Hasil penelitian menyimpulkan Pendapatan Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kapasitas Fiskal Proxy Kemandirian Daerah sedangkan variabel PDRB yang dianggap sebelumnya sebagai variabel yang dapat meningkatkan kemandirian daerah melalui pengelolaan potensi sektoral daerah ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap Kapasitas Fiskal daerah KabupatenKota di Sumatera Barat, 3. Ladjin 2008 Penelitian ini menganalisis Kemandirian Fiskal di Era Otonomi Daerah studi kasus di Provinsi Sulawesi Tengah periode 2001-2006 dengan menggunakan investasi dan PDRB per Kapita sebagai variabel independen serta kemandirian fiskal sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Investasi dan PDRB Perkapita secara bersama – sama berpengaruh terhadap Kemandirian Fiskal Provinsi Sulawesi Tengah, 4. Fitrianti dan Pratolo 2009 Penelitian ini menganalisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan terhadap Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1999 – 2007 di beberapa kabupaten kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian menyimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, akan tetapi terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah terhadap Rasio Kemandirian, serta pengaruh signifikan antara Belanja Pembangunan terhadap Rasio Kemandirian, Universitas Sumatera Utara 5. Rozy 2010 Penelitian ini menguji Analisis PAD, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, dan Sumbangan Daerah Terhadap Total Penerimaan Daerah dengan Perhitungan Angka Indeks Desentralisasi Fiskal Studi Kasus kabupaten Jombang. Hasil risetnya menyimpulkan kondisi kemampuan keuangan daerah Kabupaten Jombang masih belum mandiri karena peranan PAD dan juga BHPBP sangatlah kecil apabila dibandingkan dengan bantuan dana dari pusat. Meskipun belum mandiri tetapi Kabupaten Jombang semakin tahun menunjukkan grafik peningkatan pada PAD dan BHPBP. Tetapi peningkatan kapabilitas serta kinerja aparatur pemungut pajak daerah juga perlu ditinjau kembali oleh pemerintahan Kabupaten Jombang untuk menjadi daerah yang otonom ataupun mandiri, 6. Dian N 2008 Penelitian ini menguji Pengaruh Rasio Efektivitas PAD dan DAU terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada PemkabPemko di Sumatera Utara. Hasil penelitiannya menyimpulkan Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Umum DAU mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah. Tabel 2.1 Hasil Penelitian terdahulu N No Nama peneliti tahun Topik penelitian Variabel yang digunakan Hasil penelitian 1 Haryanto 2006 Kemandirian Daerah sebuah perspektif dengan Metode Path Analysis Dependen Kapasitas Fiskal proxy Kemandirian Daerah Independen Pajak Daerah,Bagi Hasil Pajak,Retribusi Daerah, PDRB Jasa Pajak daerah dan bagi hasil pajak memiliki hubungan signifikan terhadap kapasitas fiscal sebagai proxy kemandirian daerah, sedangkan retribusi daerah dan PDRB jasa tidak terbukti mempengaruhi Universitas Sumatera Utara kapasitas fiskal daerah proxy kemandirian daerahsecara signifikan 2 Helvyra 2010 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandirian Daerah Studi Kasus Kabupaten Kota di Sumatera Barat Dependen Kapasitas Fiskal proxy Kemandirian Daerah Independen Pendapatan Asli Daerah,Bagi Hasil Pajak, PDRB Pendapatan Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kapasitas Fiskal proxy Kemandirian Daerah dan variabel PDRB tidak berpengaruh signifikan terhadap Kapasitas Fiskal proxy Kemandirian Daaerah KabupatenKota di Sumatera Barat Lanjutan N No Nama peneliti tahun Topik penelitian Variabel yang digunakan Hasil penelitian 3 Ladjin 2008 Kemandirian Fiskal di Era Otonomi Daerah studi kasus di provinsi Sulawesi Tengah Dependen Kemandirian Fiskal Independen PDRB Perkapita dan Investasi Investasi dan PDRB Perkapita secara bersama- sama berpengaruh terhadap Kemandirian Fiskal Provinsi Sulawesi Tengah Universitas Sumatera Utara 4 Fitrianti dan Pratolo 2010 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan terhadap Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dependen Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Independen Pendapatan Asli Daerah,Belanja Pembangunan Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Akan tetapi terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah terhadap Rasio Kemandirian, serta pengaruh signifikan anatara Belanja Pembangunan terhadap Rasio Kemandirian Lanjutan No Nama peneliti tahun Topik penelitian Variabel yang digunakan Hasil penelitian 5 Rozy 2010 Analisis PAD, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, dan Sumbangan Daerah terhadap Total Penerimaan Daerah dengan Perhitungan Angka Indeks Desentralisasi Variabel yang digunakan adalah: Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah diukur dengan derajat desentralisasi fiskal dan rasio Sumbangan Daerah terhadap Pendapatan Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Jombang masih belum Mandiri karena peranan PAD dan juga Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sangatlah kecil bila dibandingkan dengan bantuan dana dari pusat Universitas Sumatera Utara Fiskal studi kasus Kabupaten Jombang Daerah 6 Dian N 2008 Pengaruh Rasio Efektivitas PAD dan DAU terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada PemkabPemko di Sumatera Utara Dependen Kemandirian Keuangan Daerah Independen Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Penerapan otonomi daerahdesentralisasi fiskal oleh pemerintah pusat Indonesia memil iki tujuan untuk kemandirian pemerintah daerah dalam pengelolaan rumah tangganya. Penerapan prinsip automoney inilah yang kemudian mendorong daerah-daerah untuk giat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD, Peningkatan PAD harus berdampak pada perekonomian daerah Saragih, 2003. Oleh karena itu, daerah tidak akan berhasil bila daerah tidak mengalami pertumbuhan ekonomi yang berarti meskipun terjadi peningkatan penerimaan PAD. LPEM-FEUI 2000 menyatakan bahwa untuk melihat kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi otonomi daerah khususnya di bidang keuangan, diukur dari seberapa jauh kemampuan pembiayaan urusan bila didanai sepenuhnya oleh Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Bagi Hasil DBH. Apabila pendapatan dari sektor Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB yang diperoleh semakin tinggi maka transfer Dana Bagi Hasil yang diterima pun cenderung akan semakin besar. Tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tidak akan memberikan arti apabila tidak diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Terdapat dua komponen penerimaan daerah yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Brata, 2004. Kedua komponen tersebut adalah PAD dan Dana Bagi Hasil. Peningkatan PAD menunjukkan adanya peningkatan partisipasi publik terhadap jalannya pemerintahan di daerah itu BAPPENAS 2003 seperti yang dikutip Adi 2006 melakukan analisis elastisitas PAD Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Belanja Daerah, Investasi, Pendapatan Per Kapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumatera Utara

2 54 110

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

1 63 83

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Bandung)

0 8 1