Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian Multikolinieritas Pengujian Autokorelasi

Sumber: Hasil SPSS Gambar 5.7 Pengujian Normalitas Data Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan atau normal. Sumber: Hasil SPSS Gambar 5.8 Pengujian Normalitas Data Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehinggan dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal

5.1.3.2.2. Pengujian Heteroskedastisitas

Hasil pengujian data menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.9 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil SPSS Gambar 5.9 Pengujian Heteroskedastisitas Data Dari Gambar 5.9 scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

5.1.3.2.3. Pengujian Multikolinieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi data ada tidaknya gejala multikolinieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu : Tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan Tabel 5.3 hasil pengujian: Tabel 5.3 Pengujian Multikolinieritas Data LN_Y Model Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient Collinearity Statistics Tolerance VIF Β Std Error Beta Constant -14,973 0,908 LN_X1 0,744 0,039 1,204 0,238 4,197 LN_X2 -0,373 0,042 -0,480 0,317 3,153 LN_Z 0,203 0,065 0,127 0,583 1,717 Sumber: Hasil SPSS Hasil Perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 lihat lampiran 4 yaitu LN_X1Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,238, LN_X2Dana Bagi Hasil sebesar 0,317, dan LN_ZPDRB Perkapita sebesar 0,583 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama Universitas Sumatera Utara dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu LN_X1Pendapatan Asli Daerah sebesar 4,197, LN_X2Dana Bagi Hasil sebesar 3,153, dan LN_ZPDRB Perkapita sebesar 1,717.

5.1.3.2.4. Pengujian Autokorelasi

Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Nilai Durbin watson yang diperoleh sebesar 1,736 lihat lampiran 6. Nilai 1,736 dibandingkan dengan nilai tabel dengan jumlah observasi 125 n = 125 dan variabel independen k sebanyak 2, Nilai dw berada di antara -2 sampai +2 -2 1,736 +2 berarti tidak ada autokorelasi. Hasil pengujian asumsi klasik untuk model 1 sampai dengan model 2 dapat dilihat pada lampiran 3 sampai lampiran 6. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh model tidak melanggar asumsi klasik.

5.1.4. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Tabel 5.4. Ringkasan Pengujian Hipotesis Koefisien Prob Persamaan 1 Konstanta A 10,806 0.000 LN_X1 b 0,311 1 0.000 LN_X2 b2 -0,102 0,085 R 0,646 R 2 0.417 F 43.711 Prob. F 0.000 Persamaan 2 Konstanta C -14,973 0.000 LN_X1 b 0,744 1 0.000 LN_X2 b2 -0,373 0,000 LN_Z b3 0,203 0,002 R 0,941 R 0.886 2 F 312.720 Prob. F 0.000 Sumber: Hasil SPSS Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Belanja Daerah, Investasi, Pendapatan Per Kapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumatera Utara

2 54 110

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

1 63 83

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Bandung)

0 8 1