Telah diuji pada Tanggal : 22 Desember 2012
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Anggota
: 1. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum 2. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: AL MAYSITA DALIMUNTHE
Nim : 107011104
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis :
EKSISTENSI PERKAWINAN ADAT PADA MASYARAKAT MANDAILING DI KOTA MEDAN
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan, Yang membuat Pernyataan
Nama : AL MAYSITA DALIMUNTHE Nim
: 107011104
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Perkawinan dalam arti “perikatan adat”, ialah perkawinan yang mempunyai akibat hukum terhadap hukum adat, yang berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan. Sebagaimana diketahui bahwa perkawinan di Mandailing adalah perkawinan manjujur, dimana pihak laki-laki berkewajiban memberi sesuatu yang
berharga berupa barang atau uang kepada pihak perempuan. Pasca berlakunya UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, di dalam Pasal 2 UU No.1 tahun 1974
ditentukan bahwa “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing- masing agamanya dan kepercayaannya itu”.
Penulisan tesis ini merupakan penelitian hukum dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam
masyarakat, digunakan untuk melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan
mengklarifikasi temuan bahan non hukum bagi keperluan penelitian atau penulisan hukum terhadap eksistensi perkawinan adat pada masyarakat Mandailing di kota
Medan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa menurut adat Mandailing, pernikahan adalah merupakan persyaratan dari suatu perkawinan menurut hukum agama Islam.
Sebelum Undang-Undang tentang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 lahir, umat muslim di Indonesia menggunakan hukum islam yang telah diresepsi ke dalam
hukum adat. Setelah perkawinan dilangsungkan menurut cara masing-masing agama dan kepercayaannya, maka kedua mempelai menandatangani akta perkawinan yang
telah disiapkan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan. Eksistensi masyarakat Mandailing sebagai suku bangsa atau kelompok etnis karena warga masyarakat Mandailing
menyadari adanya identitas dan kesatuan kebudayaan mereka sendiri yang membuat mereka merasa berbeda dari warga masyarakat yang lain.
Disarankan agar perlu ditingkatkan penyuluhan mengenai isi dari Undang- Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 kepada Masyarakat Adat Mandailing
tentang pentingnya pencatatan perkawinan. Perlu ditingkatkannya kesadaran untuk melestarikan adat dan kebudayaan Mandailing pada masyarakat Adat Mandailing.
Sehingga adat Mandailing tidak memudar seiring berjalannya modernisasi yang acap kali menghilangkan berbagai macam tradisi perkawinan adat tersebut.
Kata Kunci : Eksistensi Perkawinan Adat, Masyarakat Mandailing
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
AdatTraditional marriage is a marriage with legal consequence to Adat law existing and applicable in the community concerned. We know that a marriage in
Mandailing is a perkawinan manjujur in which the bridegrooms side provides something valueable in the forms of goods or money to the brides side. In Pasal 2UU
No.l tahun 1974 on Marriage, it is stated that a marriage is legitimate if implemented in accordance with the law of each religion and belief.
The purpose of this legal study with emprical juridical approach was to look at a fact of law in community to be used to look at the legal aspects in social
interaction in a community, and function as a support to identify and clarify the findings of non-legal materials for the purpose of legal research or writing on the
existence of adattradisional marriage in the Mandailing community in the city of Medan.
The result of this study showed that, according to Mandailing Traditianal Customs, marriage is considered valid if it meets the requirements of marriage in
accordance with Islamic law. Before the passing of UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, the Muslim community in Indonesia used the Islamic law which has been
incorporated into Adat law. After the marriage is done according to regulations of each religion and belief, both the bridegroom and the bride sign the marriage
certificates which have been prepared by the Civil Marriage Registrar. The existence of Mandaiting community as a tribe or ethnoc group is because the Mandailing
community members realize that it is the identity and unity of their own culture making them feel different from the other community members.
The extension on the content of UUNo-l tahun 1974 tentang perkawinan to the Mandailing community members need to be improved that the Mandailing
Traditional CultureAdat is not fading in line with the process of modernization which frequently eliminates various kinds of such adat marriage tradition.
Keywords : Existence, TraditianalAdat Marriage, Mandailing Cammunity
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat ALLAH SWT karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini
dengan judul “EKSISTENSI PERKAWINAN ADAT PADA MASYARAKAT MANDAILING DI KOTA MEDAN”.
Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
M.Kn Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Runtung SH, M.Hum., Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, M.Hum, dan
Bapak Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS., selaku Komisi Pembimbing yang telah
dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tesis
sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah. Selanjutnya di dalam penelitian tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan
baik berupa pengajaran, bimbingan, arahan dan bahan informasi dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
Universitas Sumatera Utara
iv
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc CTM, Sp.A K